Linux & Windows XP di ULPC/UMPC dan MIDs

Seperti yang telah diketahui oleh publik, Microsoft akan menghentikan penjualan retail Windows XP pada 30 Juni ini. Namun untuk system builder/OEM, Windows XP masih dapat digunakan hingga 31 Januari 2009. Kalimat terakhir di atas berlaku hanya untuk Windows XP Home Edition bagi perluan para pembuat ULPC (Ultra Low-Cost PC) (1). Selebihnya para pengguna maupun OEM untuk "normal" PC, dipaksa untuk jualan Windows Vista yang sangat berat, mahal dan rakus resource itu. Jadi no more preload Windows XP untuk pc/laptop "plain-vanilla" yang diproduksi setelah bulan Juni nanti.(1)

Kenapa hanya Windows XP Home Edition yang diperpanjang "hidup"nya?
Seperti yang telah di singgung, Windows XP Home Edition ini lebih ditujukan untuk para system builder/OEM ULPC. Contohnya adalah Asus eeePC dan Intel Classmate (Zyrex Ubud/Axioo Classmate). Windows XP pro apa lagi Vista (edisi apapun itu) terasa amat sangat berat untuk dipaksakan di install di ULPC. Alih-alih ULPC nya berjalan dengan normal, bisa "hidup" ajah dah harus bersyukur deh :) Maka dari itu, vendor ULPC rata-rata menggunakan Linux untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dari ULPC-ULPC produksi mereka tersebut. (2) Dan yang bisa "digunakan" di ULPC saat ini hanyalah Windows XP Home Edition (itupun perlu tweaking habis-habisan jika ingin performa maksimal) (2). Ms juga tidak ingin kehilangan pasar dan babak belur oleh Linux di sektor ini.

Mengapa vendor ULPC menggunakan Linux?
Salah satu sebabnya sudah dibahas di atas, masalah performa. Ms belum mempunyai sebuah versi yang customizable, yang dapat di-strip seringan mungkin untuk dapat berjalan di resource yang sangat terbatas. Satu-satunya versi paling "ringan" saat ini …. ya WinXP Home Edition itu.

Di sini lain, Linux bisa dibilang sangat sukses di pasar ini. Rata-rata produsen ULPC (Asus, Everex, Axioo) pasti menggunakan Linux sebagai OS. Tapi "banyak" pengguna yang menanyakan versi XP Asus eeepc, seperti yang saya lihat sendiri di salah satu pameran komputer Maret 2008 kemarin. Yah ada versi Windowsnya sih, pake WinXP Home … versi home ini emang akan memuaskan pemakai kelas "rumahan" (home), tapi sedikit yang tahu di antara mereka kalau XP Home ini useless untuk keperluan bisnis. Contoh jelasnya adalah by default kita dapat menggunakan XP Pro di network bisnis, tapi tidak dengan XP Home. Dengan Linux, user akan mendapatkan kemampuan kelas enterprise untuk ULPC/UMPC miliknya. Hal yang tidak bisa dipenuhi oleh WinXP Home saat ini. (3) (4)

Kemudian dari sisi harga.
Yang namanya Ultra Low Cost PC (ULPC, bukan UMPC) pasti haruslah murah. ULPC diawali dengan ide OLPC (One Laptop PerChild) yang digagas oleh MIT Media Library Januari 2005 lalu. Mereka memulai penelitian untuk dapat membuat laptop seharga $100. Walo ide ini agak-agak "mustahil" dari sisi bisnis, tapi bukti bahwa Asus eeepc sukses di pasar dengan harga di sekitaran $300 menunjukkan bahwa hal ini bukan sekedar impian. Nah kalo menggunakan Windows? Harga retail Win XP Home Edition untuk pasar Indonesia adalah $198 (bhinneka), $87 (software-asli.com), $86 (indowebstore.com).  Buset, bhinneka kok malah benernya? Mereka ngantuk lupa update pricelist atau emang markup harganya gila-gilaan seperti itu. Anyway, yang jelas harga WinXP Home Edition berkisar sekitar 800-900 rb. Segitu uang yang dapat kamu hemat.

Yang sedang ngetren di pasar saat ini tidak hanya ULPC, tapi ada satu teknologi yang naik daun yang disebut sebagai "Mobile Internet Device’ (MID). Dengan Linux, ULPC dan MID tersebut akan mempunyai kemampuan level enterprise untuk memanfaatkan kerja menggunakan jaringan. Ironisnya, UMPC/MID yang menggunakan Linux akan bekerja jauh lebih baik dengan  Active Directory-nya Microsoft dibandingankan dengan WinXP Home  editionnya :P

Di Intel Developer Forum (IDF) yang diadakan di Shanghai (doh pingin ke sana lagi) awal April ini, Intel memperkenalkan prosesor Atom yang sangat cocok untuk MID. Intel Atom ini "hanya" menggunakan daya sebesar  2.4 watt dibandingkan prosesor laptop yang ada di pasaran saat ini yang rata-rata mengkonsumsi 35 watt. Katanya sih, Intel Atom ini mampu bekerja pada clock 1.8GHz. Dan jika dipasangin Linux, MID ini bisa "kencang" kerjanya. Beberapa vendor hardware dikabarkan akan memasarkan MID Atom dengan bundel Ubuntu atau Red Flag Linux di dalamnya. Contohnya adalah Aigo, Asus, BenQ, Clarion, Compal, Elektrobit, Lenovo, LG, Panasonic dan Toshiba. Mungkin juga Lenovo.

Menurut Patrick G. Ward dari Intel, Linux sangat cocok dan sesuai dengan kebutuhan perangkat MID baik dari sisi fungsi-fungsi dasar, power management, fleksibilitas, performansi dan tentunya harga. Intel sendiri bekerja sama dengan beberap ISV dan perusahaan software untuk mengoptimasi core Linux dan aplikasi-aplikasinya agar dapat lebih optimal lagi digunakan di MID. (5)

Namun untuk kelas PC standar, Linux memang masih agak sulit untuk meredam XP. Karena di pangsa pasar ini, lawan Linux bukanlah Vista, melainkan Windows XP. Yah karena secara tidak langsung, dengan kebutuhan resource yang sebegitu besarnya, Microsoft sendiri sudah mulai pesimis dengan pasar Vista. (6) Vista sepertinya juga agak susah untuk diterima di kalangan koporat karena biasanya migrasinya yang sangat besar. Tidak hanya beli lisensinya saya, tapi juga keperluan untuk upgrade hardware yang sangat ekstrim.

*kembali ngutak-atik Mac* :D

(1) http://www.microsoft.com/windows/lifecycle/default.mspx
(2) http://blogs.zdnet.com/microsoft/?p=1312
(3) http://www.eweek.com/c/a/Linux-and-Open-Source/Likewise-Extends-Active-Directory-Embrace-to-Mac-and-Linux/
(4) http://www.linux-watch.com/news/NS5157209946.html
(5)http://www.desktoplinux.com/news/NS5398830397.html
(6) http://www.eweek.com/c/a/Windows/Has-Microsoft-Disavowed-Vista/

 

ies4osx: IE on Leopard

Gara-gara Internet Banking Bank Permata yang sux itu, saya terpaksa harus masang Internet Explorer di Macbook.
Blah … Microsoft sendiri sudah menghentikan produk Internet Explorer for Mac kira-kira sejak tahun 2003 lalu. Parah emang Bank Permata … hari ini kok masih bikin situs yang tidak cross-browser capable. Mo gimana lagi, saya ambil KPR pake Bank Permata :(

Sama halnya pemakai OS lain selain Windows, yang kepikiran paling beberapa hal berikut ini:

  • Dual boot,  dih masa gara ini doang mesti dual boot. Beli lisensi Windows pula minimal 900rb. SUX  
  • Install VMWare … another cost minimal $79.99 – $699.9
  • Install Crossover … buset, beli Crossovernya sendiri ajah dah $59.95
  • Pasang Parallels Desktop … harganya $79.99

Untunglah di dunia open source ini banyak orang-orang pinter yang mau meluangkan waktu membagi ilmunya dengan menciptakan hal-hal yang berguna at low cost (saya ga bilang semua serba gratis, walo banyak yg gratisan, at least terjangkau lah :D)

Di desktop linux  saya tertolong dengan ies4linux, di FreeBSD ga tau soale dipake buat server :P Nah di OS X saya langsung mencari-cari hal ini begitu Macbook ada ditangan. Ada project bernama ies4osx. Aplikasi ini memungkinkan kita para pengguna OSX untuk dapat menjalankan IE secara "native" tanpa harus install Parallels, Crossover atau Bootcamp atau bahkan bikin partisi Windows segala. Mac kok dipasangin Windows … plis deh.

Cara instalasi ies4osx ini juga cukup mudah.

  1. Pengguna Tiger harus menginstall pake X11 dulu (ada di DVD installernya).
    Pengguna Leopard dapat memakai  X11 pre-installed atau install ulang X11 dari DVD installer Leopard, yang ada di situs Apple itu X11-nya versi "kadaluarsa"
  2. Download dan buka Darwine. Recognizing something? Yup, ini darwine .. plesetan dari wine di Linux .. bukan Darwin :P
  3. Copy Darwine ke  Applications folder.
    Pindahkan Darwine ke Applications
     
  4. Download and install ies4osx.
    extrat, click and install
  5. Pilih versi browser IE yang kamu mau, pilih bahasanya juga. Kalo pingin nampilin prosesnya, bisa klik icon "Log"  atau klik menu Window – Show Log. Habis itu klik tombol Play. Dari sini si installer ies4osx akan download file-file yang diperlukan ke internet. Wait and pray :P Saya beberapa kali "sukses" kelar downloadnya, ternyata di log ada error banyak banget … biyuh biyuh.
    fetching installation contents
  6. Asumsi tadi download ies4osx di simpan di Desktop, begitu juga hasil extract zip filenya. Setelah proses installasi selesai, maka di Desktop kamu akan muncul icon IE seperti gambar di bawah ini:
    IE for OSX installed
  7. Tinggal klik ajah salah satu icon tersebut. Kamu bisa juga mindahin semuanya ke folder Applications. Terserah mau yang mana deh.
  8. Voila! Hasilnya seperti ini :P

Bah, mo ngecek saldo ajah kok ribet amat yah ….

What’s wrong with KlikBCA? (AGAIN!!)

Finally, I have free time to play with my Macbook today. Studying its "anatomi" and "behaviour"-nya. Spent almost 4 hours. It’s nice Leopard make my life easier when connecting to internet using my Nokia N73me :) One thing me and co-that found so irritating on Tiger …

 Well, I’ve installed Firefox and Opera browser but still no hope trying to install ies4osx (running IE via wine, just like ies4linux). Then I remember that I need to topup my prepaid number and also my sister’s number. Accessing klikbca, choose the menu to topup, and i got this screen

 

What the …. is this because the mac, the safari or what? Tried to access using Firefox, it still display same screen %$($($

Then I select "Informasi Rekening" for checking my account balance, and I got this

What the f**k BCA, where’s my money?
It should be around IDR 2 millions there and now … GONE!!!!!! Nothing!!!!
Tried to access using Firefox (still in Mac), my balance still nothing … !^($!%$%!($%!*$)!)$)!%$)

I experienced this kind of problem with KlikBCA on april last year, and it happens again. 

Well BCA, what’s your explanation?!! Where’s my money?!!

Internet Banking Pemata & “Tombol” Logout

Kebetulan punya account di bank permata (eks Universal), dan dari pada ribet-ribet saya sering pakai Internet Bankingnya.

Untuk account query, lambat banget dibandingkan klikBCA.

Untuk security … saya lebih prefer menggunakan token seperti klikBCA dibandingin pake TIN/PIN

Yang paling nyebelin, "tombol" logoutnya ga jalan kalo ga pake IE … SUX! Ga bisa menggunakan Firefox, Flock, Opera atau Safari di Mac maupun Windos deh.

Jadi mau-ga mau saya harus akses pematanet pake IE & Windows (pernah pakai ies4linux)

"Kan bisa pake add-ons IETabs"

Iye kalo pake windows. Lha kalo pake FreeBSD? emang ada gitu engine IE buat FreeBSD? So far yang saya tahu sih blom ada

Kemungkinan sih penyakitnya ada di sini

Continue reading “Internet Banking Pemata & “Tombol” Logout”

Photoshop-on-Linux

Google telah mengumumkan dukungannya (dana) untuk membuat versi Windows dari Adobe Photoshop dan produk Creative Suite lainnya dapat berjalan bagus di komputer-komputer bersistem operasi Linux. Untuk itu Google menyewa Codeweavers – pembuat perangkat lunak Wine – untuk membuat Photoshop berjalan dengan lebih baik di Linux. Walaupun belum tentu semua produk Creative Suite akan mendapatkan dukungan dana untuk pengembangan supaya dapat berjalan di Linux, tapi yang jelas Photoshop-on-Linux saat ini menjadi prioritas Google.

Google sendiri sudah menggunakan wine untuk aplikasi Picasa versi Linux miliknya. Picasa digunakan untuk editing, tagging dan upload foto. Ya, saya pengguna picasa. Hasilya bisa dilihat di kotak-kotak foto disidebar kanan blog ini (iklan :P)

Nah apa itu wine? Banyak yang menyebut bahwa wine adalah emulator. Namun wine sendiri singkatan dari "Wine Is Not an Emulator". Nah kan? Bingung?
Hehehehehe, jadi begini, wine adalah sebuah perangkat lunak yang memungkinkan sistem operasi Unix yang berjalan di komputer berasitektur x86 (PC dengan CPU Interl atau AMD yang kebanyakan dikenal orang saat ini) untuk mejalankan program-program yang aslinya dibuat untuk dapat berjalan di sistem operasi Microsoft Windows. Wine akan melakukan intersepsi perintah-perintah Windows dari program tersebut, mengubah/mengkonversikannya menjadi instruksi-instruksi untuk kernal Linux dan subsistem grafisnya.

Berdasarkan survey yang dilakukan Novell, Photoshop menempati peringkat pertama sebagai aplikasi non-Linux yang diinginkan supaya dapat berjalan di Linux. Perangkat lunak lain yang didambakan pengguna Linux berdasarkan polling tersebut diantaranya adalah Autocad, Dreamweaver, iTunes, Macromedia Studio, Flash, Quicken, Visio, Quickbooks, Lotus Notes.

Nah karena saya ga punya duit buat beli Photoshop, sepertinya saya stick with GIMP ajah dulu :P iTunes would be very nice if it has the native Linux version. Tapi saya ga punya iPod, cuman Creative Zen Neeon yang udah berumur 3 tahun sekarang. Jadi menggunakan Banshee  dah cukup lah :) Visio … ah itu termasuk yang saya idamkan. Kurang puas dengan Dia. Ngga network admin friendly … jadi kalo bikin diagram networking ga senyaman Visio. Saya ga butuh Quicken/Quickbooks, untuk personal financial management saya bisa pake KMyMoney, GnuCash atau beli Moneydance ajah $29.99. Autocad skip, saya ga pakai. Dreamweaver? Saya berhenti pakai wysiwyg editor sejak eneg dengan betapa kotor dan tidak rapinya source code hasil Ms Frontpage sekitar tahun 1997 lalu.

Yahoo: Microsoft? No Thanks

Awal Februari lalu, perbincangan sektor ekonomi – teknologi ramai dengan berita rencana akuisisi kelas besar. Kapitalis software raksasa Microsoft ingin mengakuisisi Yahoo (dalam bentuk cash/saham) senilai US$ 44,6 milyar. Kalo di kurs ke rupiah bisa lebih dari 410 trilyun, entah setara dengan dana APBN berapa lama. Yang jelas itu kalo ditaruh di Indonesia akan merupakan kue yang sangat besar dan nikmat untuk dikorupsi.

Anyway, rencana akuisisi Microsoft tersebut menuai banyak tanggapan baik pro, netral maupun kontra. Mulai dari para pakar ekonomi sampe pengguna internet biasa seperti saya ini. Mulai dari para spekulan saham sampe para geek yang anti Ms :)

Nah senin kemarin (11/2), Yahoo secara resmi menyatakan menolak tawaran Microsoft.
Alasannya?

"Sori jek, tawaran elo terlalu murah. Nyang bener aje"

Nah jadi para pecinta Yahoo yang ga ingin layanan Yahoo yang sudah bagus selama ini terkontaminasi oleh Ms jangan keburu senang. Kalau Microsoft berani nawar lebih tinggi, Yahoo ada kemungkinan merelakan dirinya untuk dijual. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Yahoo "mungkin" akan menerima tawaran dengan nilai US$40/saham nya. Tawaran Microsoft awal awal Februari lalu bernilai US$31.

Sekiranya terjadi, merger Yahoo-Microsoft akan menjadi merger perusahaan IT dengan nilai terbesar yang pernah ada dalam sejarah selama ini. FYI, sewaktu HP membeli Compaq tahun 2000, nilainya kalo ga salah sekitar US$25 milyar. Lenovo beli divisi PC nya IBM, nilainya cuman $1.75milyar.

Nah, apa yang akan dilakukan Redmond berikutnya untuk menggaet Yahoo sebagai mesin uang baru lewat search engine dan sistem iklannya? Ya, Yahoo di proyeksikan sebagai pos income karena MSN sendiri kok cendrung jadi titik pengeluaran dibandingkan pemasukan. Yah, abisnya among the other 2 (Google & Yahoo), MSN kan yang paling sux  worldwide :)