Mozilla Summit 2013 – Day 03

In the previous posts (in Bahasa Indonesia but i’ll post the english version if you want it) you might feel that i’m trying to write a report about the summit. Well I did try, but actually it’s more to sharing my feeling, the exiting being in the summit and the whole topic in the last 3 days. The new tech that most of them I barely know, the people, the project, the cause, the vision, the values of Mozilla and being a Mozillian and so on

This is it, the last day of the summit.
Felt like it was just yesterday the summit begun. There are still many people i’d like to meet, talk, discuss and plenty of things need to be learnt. But more important is i need to contribute more. And join more groups also :)

Therefore I specifically attend the SuMo (Support Mozilla) class to meet Rosana and Madalina, the wonderwomen behind SuMo Projects and the other fellow SuMo as well. Andi @belutz and @rara79 also join this class. I’ll make the post about it later.

In the afternoon, we had a visit to Mozilla HQ at Castro Street, Mountain View lead by Pascal Finette. It was only for the first 50 person who signed up but i think we had excess passenger :P So, 50 people using the bus, the other 2 or 3 people taking taxi he he he.

After the closing speech, this summit end with a dance party where Gen Kanai being the DJ that night and played a lot of nice music :)

As usual, you can view the rest of the photos on my flickr
Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Mozilla Summit 2013 – Day 02

Antri kopi pagi *slurrrp*

Halo halo
It’s day #2 of Mozilla Summit 2013.

I choose to take less photos but take more notes because there’ll be a lot of interesting topics in day #2. I mean technical related topic because we have Innovation Fair. Up until the second day, this summit is a perfect reminder of how brilliant the mozilla contributors are and and a wake up call how much of a n00b I really am. So much to learn and it’s like burning me inside (in a good way).
Yosh!!!
Keynotes di hari kedua ini penuh demonstrasi produk. Sebut saja ada WebRTC, Simple Push, Firefox OS Marketplace, App Manager, AppMaker, Shumway, games berbasis HTML5.

And then The Innovation Fair!

I saw many projects – i mean [highlight]AWESOME PROJECTS[/highlight] – that i (probably you too) haven’t heart before. If you’re there you know what i mean, there were “WOW!!” appluse, whistle everywhere in the room. And there are also gasp, interviews, note taking, asking questions rapidly like a machine gun to the developer because their projects are just simply … awesome.

Some of them might say “Ah, it’s just a toy. I built it for fun coz at that time i have nothing to do
Daaa,
kalo iseng ajah dah sekeren itu gimana jadinya kalo mereka pada serius :P
Beneran, jadi ingat ke masa-masa lalu waktu bisa alokasi waktu senggang untuk bikin project-project iseng/experimen ^_^ (apa lagi kalo lihat film Code Rush :P). I’m trying to get those days back to my life now! FTW! :P

Saya mulai dengan [highlight]Lantea Maps app[/highlight] yang dihubungkan dengan kontrol fisik dibuat menggunakan MaKey Makey. Developernya bilang ini cuman proyek iseng saja, Makey Makey mengingatkan saya ke maenan bread board dengan segala printilan elektroniknya di kelas teknik digital-nya Pak Bambang sewaktu masih sekolah dulu. Si kontroler Makey ini tugasnya untuk zoom out/in serta geser layar kiri kanan atas bawah

Belajar bagaimana tim Jepang yang sukses membajak satu display untuk demo HTML5 game lengkap dengan xbox controller. Perangkat gamenya sendiri dibuat menggunakan Panda Board. Tim Jepang juga mendemokan gesture control menggunakan sensor leap motion (dan saya lupa order barangnya padahal yg jual di amrik juga :( ). Ini semacam versi primitif gesture control di film Minority Report lah. Gila emang tim Jepang ini.

photos by bkerensa
photos by bkerensa
photos by bkerensa
photos by bkerensa

Ada Talkilla, project ini adalah salah satu contoh penerapan WebRTC. Nah kalo kamu pingin nyobain Talkilla, tinggal akses ke sini. Cuman, kamu harus menggunakan Firefox 25 ke atas.

Ada [highlight]Appmaker.[/highlight]
Appmaker ini semacam WYSIWYG GUI/IDE untuk membuat Firefox OS app. Masih dalam tahap pengembangan tapi sangat-sangat potensial. Di versi ini kamu sudah bisa menggunakan beberapa utama dari WebAPI HTML5. Cukup drag and drop juga untuk membuat layout tampilan app kamu. Yah bisa dianalogikan kaya pake Ms Visual Studio, Dreamweaver n sejenisnya deh :)

Panda Chassis & Mozpool, sebuah proyek yang merakit kumpulan Panda Board menjadi semacam blade server. mounting rack chassisnya ini adalah project open source yang disebut sebagai Panda Chassis itu tadi.

photo by @belutz
photo by @belutz

Firefox Metro, ini touch based browser yang optimized untuk perangkat Windows 8.x. Designnya alus banget dan minimalis, ini yang bikin saya tertarik. I love simplicity.

[highlight]Firefox Australis[/highlight]. Ummm, sama kaya Metro mending kalian nyobain sendiri atau lihat video berikut deh biar tau gambarannya :)

OpenNews, ini bukan produk fisik/aplikasi. Dimotori oleh Erika Owens, OpenNews adalah sebuah gerakan yang mengajak kita untuk membangun sebuah ekosistem yang membantu kegiatan jurnalistik berkembang di era open web ini. Erika kerenn :P

Dan masih banyak lagi yang saya ga sempat mampir *dan saya menyesal berat ninggal kamera di kamar, untung masih bawa voice recorder karena nyatet sudah ga sempat juga, keburu exiting*

Karena sibuk ngider serta “interogasi” dari satu meja ke meja lain, di hari kedua ini saya praktis cuman ikutan 1 kelas fulltime. Topik kelas di hari kedua ini ga kalah banyak dibandingkan hari pertama. Namun ada satu ganjalan. Sebenarnya saya berharap perwakilan dari almamater sekolah saya bisa join kelas 3D GameLab Open Badges. 3D GameLab Open Badges ini dapat digunakan di proses belajar mengajar terutama di sekolah. Lisa Dawley yang memberikan materi di kelas ini backgroundnya juga dari pendidikan.
Tapi sayang orangnya entah pada ngilang kemana, jadi cukup kecewa  sih. Padahal ini kesempatan yang could only be one in a lifetime. Mumpung di sini gitu loh *sigh*

Di akhir acara hari itu saya join kelas “Level Up with Firefox Student Ambassadors” yang herannya ga ada aktivis FSA Indonesia yang join kelas ini. And  I was like the only one that has no relationship with any education institution in the class. Buset deh he he he he.

Eh engga ding, si Rara kan dokter n di akhir kelas ada @eriskatp ma @akkuderry yang kemudian muncul. Sayang mereka ini statusnya masih highschool student, sementara FSA untuk studentnya lebih nyasar ke level mahasiswa. Tapi program FSA ini terbuka juga untuk guru, jadi level SMA pun masih bisa masuk.

Di hari kedua ini, acara malamnya terbagi menjadi dua.
1. Maen ke Great America yang temanya hari itu soal Haloween.
2. Nonton film Code Rush yang menceritakan sejarah project Mozilla

Tadinya pingin ikut ke Great America, tapi apa daya harus remote kerjaan kantor. Cukup banyak hal yang harus di review plus kayanya saya jetlag-nya telat, jadi kesempatan lah buat nambah waktu tidur :)

Great America
Great America Halloween Haunt!

Tapi ada satu hal yang membahagiakan peserta dari Asia di hari kedua ini. ADA NASI di menu makan malamnya!!! Nyicip nasi putih + kari ama nasi briyani deh (entah briyani/tandoori pokoke nasi! –mode wong ndeso asli–)

What an exiting day

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Mozilla Summit 2013 – D01

MozSummit 2013 Santa Clara – Day 1

cgksinjpy_20131003143956_31550-800
Mozillians @ Narita

NH1076 yang membawa rombongan kami dari Narita tiba di SJC sekitar jam 11.30an siang GMT-7. Setelah mengantri proses imigrasi yang cukupppp laaaamaaaaa akhirnya kami bisa keluar bandara juga. Total peserta summit ini mencapai 1800 orang terbagi di 3 kota di 3 negara. Santa Clara-Amerika, Brussel-Belgia serta Toronto-Kanada. Selain saya Rara dan Kosha dari Jakarta. Kemudian Eriska, Aditya, Dwi dari Malang, Benny dari Surabaya Chit dari Myanmar, Premp dari India serta sebagian tim dari Jepang (menurut Takeshi Hamasaki, sebagian lagi berangkat dari Haneda).

#MozSummit #MozSummit2013
at SJC w/ @eriskatp

Sampai di Marriot pada checkin hotel dan registrasi summit. Di sini ketemu si Andy @Belutz kluyuran di lobi yang ternyata jadi site host MozSummit. Dipikir-pikir, pentolan Ubuntu Indonesia ini adalah satu-satunya WNI yang jadi site host Mozilla Summit :P Ketemu Alex Lakatos dari Romania, aktivis Mozilla yang bikin desain kaos yang kita pakai hari itu.

isi welcome kit Mozilla Summit 2013 (courtesy of ly2314)

Habis itu udah deh ngider sana-sini meeting people yang selama ini mungkin cuman kenal di forum/milis/irc saja. Jam 6 sore waktu setempat acara makan malam dimulai. Udah deh peserta pada tumplek blek cukup banyak. Dan masih banyak lagi peserta yang baru landing pada malam hari. Misalnya saja rombongan dari Taiwan dan India. Saya sendiri baru masuk kamar seiktar jam 2 pagi setelah hampir lupa waktu ngobrol ma yang lain. Ada cerita seru dari Jayakumar dari India soal dia salah packing, even-even Mozilla di Malaysia dari Mohd Fadzil, dan banyak lagi lainnya. It was fun and couldnt wait for the upcoming days.

10084268925_7a9e19c806
Welcome Dinner D-0

Hari pertama diawali dengan kegiatan jalan-jalan rame-rame keliling seputaran hotel. Ini bukan acara resmi sih, kebetulan Roland dan Ludo punya ide photowalk, jadi sapa ajah yang mo ikutan tinggal gabung ajah di lobi jam 6:30. Dan jam 6:30 di sana berasanya jam 4 pagi di Indonesia. Brrrrr dinginnnnn bahkan buat alumni bocah gunung kaya saya ini.

10097245206_4fb6ce8bfe
Good Morning, Marriott Santa Clara

 

Kelar photowalk dan kemudian sarapan dengan menu yang butuh adaptasi perut (FYI, malam sebelumnya masih ada ‘nasi’) Mozilla Summit 2013 pun resmi dibuka. Tristan Nitot memberikan sambutan selaku host di Santa Clara. Intinya sih bagaimana cara menikmati MozSummit kali ini hehehehehe. Sederhana saja kok

[highlight]1. Participate!![/highlight]
of course, what’s the point being in the summit if we’re not participating, not attending any class, not talking to the others?

[highlight]2. Make easier for other to participate[/highlight]
Hmmm, kurang lebih ada 114 bahasa yang digunakan oleh para peserta summit. Ga semuanya bisa atau mahir berbahasa Inggris, jadi speak slowly and try to get each other point and understanding :) Buat 2 adik saya si Eriska dan Deryan yang ikutan ini moment bagus untuk berlatih berbahasa Inggris serta interaksi n bersosialisasi dengan foreigner. We’re foreigner too :)

Hal berikutnya adalah be helpful each other and of course have fun :)

Sesi dari Nitot kemudian dilanjutkan dengan teleconference dengan Mitchell Baker yang saat itu berada di Brussel.

Mitchell mengajak para Mozillians untuk sedikt flashback jaman dia merintis Mozilla Foundation dulu serta mengingatkan kembali mengenai What Makes Mozilla “Mozilla”.

Bingung? Engga sih malah seru bahasan serta filosofi yang terkandung di dalamnya, coba kalian ada di sana yah? :P hehehehehe.

Mengambil bahasan [highlight]The Nature of Mozilla[/highlight], Mitchell Baker menyampaikan misi Mozilla yaitu  “[highlight]to build internet the world needs. Internet that is open, innovative, internet where people come first, have same opportunities and where people have as much as control over their online life[/highlight]”. Dan ini membuat Mozilla menjadi sebuah organisasi yang unik. Mozilla ini bukan institusi komersial yang berusaha mencari keuntungan finansial, dia juga bukan lembaga pemerintah/government juga bukan NGO (Non Government Organization).

[highlight]The heart of Mozilla is a global community with a shared mission. Build the internet the world needs.[/highlight]

Sesi berikutnya dibawakan oleh Brendan Eich (you know, the who INVENTED JavaScript!) yang memaparkan tentang roadmap Mozilla hingga 10 tahun ke depan serta harapan-harapan dari Mozilla terhadap para kontributornya untuk mendukung roadmap ini.

Jika pingin tahu lebih dalam mengenai Mozilla, misi serta kegiatannya bisa baca dari tautan berikut ini sih.
Mission
History
Manifesto

Setelah sambutan-sambutan selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan World Fair. Di acara ini, peserta/tim dari masing-masing negara akan mendapatkan meja dan kita diminta menampilkan apa saja sesuai dengan kreativitas kita sendiri di meja ini. Bisa berupa suvenir dari negara masing-masing, demo aplikasi ataupun materi/slide presentasi mengenai even-even terkait Mozilla di negara tersebut. Ada juga meja-meja yang tidak mewakili negara manapun tapi topik-topik khusus seputar Mozilla. Misalnya ada meja dari tim WoMoz (Women of Mozilla), Hackspace, Open News, Open Badges dll.

Meja tim korea dengan aplikasi how to write your name in korean (courtesy of @mozchanny)

 

making your own pin
making your own pin :) (courtesy of Kevin-WY)

 

Meja tim Indonesia yang heboh gelar berbagai macam suvenir (courtesy of @bennychandra)

Selesai makan siang, acara dilanjutkan dengan diskusi intensif yang menghadirkan berbagai macam topik. Jadi buat siapa saja yang pingin ikutan dikusi tersebut tinggal masuk ke kelasnya saja. Kalo ternyata dirasa pingin ganti topik tinggal pindah kelas yang lain sih. Istilahnya mo hop-on hop-off antar kelas juga silakan asal ga berisik dan mengganggu saja. Yang ada juga saya terbawa diskusi dan ga sempat mikir untuk ninggalin kelas demi ikut kelas yang lain.

So far saya ikut kelas What does “Mozillian” mean, Firefox OS in 2014 and beyond serta telat masuk di Localizing with L20n. Alhasil di sore hari badan rasanya capek banget yang membuat saya tertidur di Lounge Space dan kelewatan acara foto bareng di halaman hotel. Ah egp lah ma foto-foto, i took too many already in day one and a lot of ideas filling up my head. Benar-benar banyak manfaat yang bisa didapat di MozSummit ini.

salah satu pojokan Lounge Space – Marriott Santa Clara eat n drink whatever you want, open 24 hours, WiFi included :P (courtesy of ly2314)

Setelah makan malam acaranya sih bebas. Ada yang sepertinya jalan-jalan ke San Jose, ada yang ngobrol-ngobrol di teras, ada juga yang berkaraoke ria :) Hahaha, niatnya mo duet nyanyi ma @rara79 apa daya ga kebagian giliran karena waktu keburu habis. Malah si @belutz yang sempat rock the night menyanyikan I Remember You-nya Skid Row

Skid Row’s I Remember You cover by @belutz :)

Kelar karaoke ya lanjut ngobrol-ngobrol lagi dengan people around the world dan kembali saya masuk kamar sekitar jam 2 pagi.

Metallica!
akhirnya malah ngobrolin Metallica di malam yang dingin buanget itu dengan Mozillian dari Serbia :P Dan saya masih belum sempat nonton film Metallica: Through the Never

Beberapa foto dari kegiatan welcome dinner dan photowalk bisa lihat di flickr saya.
 

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Buggy & Connecting Flight

Pernah mengalami saat-saat menegangkan saat bepergian dengan connecting flight dari maskapai penerbangan yang berbeda? Nah Rara, Eriska dan saya punya satu cerita menarik.

2 Oktober kemarin Rara, Eriska dan saya berangkat ke Santa Clara dengan rute Jakarta – Singapura – Narita, Jepang – San Jose, California. Di Soekarno-Hatta, Rara dan saya ditawari petugas Garuda untuk ikut penerbangan ke Singapura yang jam 6 sore. Tawaran ini akan memudahkan kami di Singapura supaya punya waktu transit yang cukup karena kalo ikut itenerary awal, kami nyaris ga punya waktu transit. Landing di Singapura 23:45, jam 00:45 dah take off lagi ke Jepang.

cgksinjpy_20131002205309_21532
Gerakan offline sejenak itu memang benar

Hal itu ga bisa saya lakukan karena saya harus berangkat bareng Eriska no matter what. Sementara Eriska masih di Surabaya dan pesawatnya baru akan mendarat di CGK sekitar jam 5 sore. Belum lagi petugas Garuda di Surabaya rada-rada oon soal bagasi. Mintanya langsung ke San Jose lha kok malah disuruh ambil di Singapura, abis itu disuruh ambil ke Narita. Buset dah. Kalau saja petugas Garuda di Surabaya ga oon, kami bertiga bisa ikut flight jam 6 (Eriska bakal dikit lari-lari sih)

Jadilah kami tetap ke itenerary awal dan saya sudah wanti-wanti kalo di Changi nanti kita bakal jadi atlet marathon dadakan. Pindah dari T3 ke T2 Changi itu jarak yang cukup jauh. Dan saya juga ga tau skytrain-nya masih jalan apa ngga jam segitu. Dan benar saja, sesaat sebelum persiapan landing, kami bertiga diminta oleh pramugari Garuda untuk pindah ke barisan depan. Kenapa? Supaya kita bisa keluar pesawat lebih dulu untuk mengejar penerbangan berikutnya. Kru garuda pun sudah koordinasi dengan kru ANA yang sudah standby di T3 Changi.

Kembali teringat pengalaman beberapa tahun lalu di Eropa. Saat itu penerbangan saya dari Paris ke Frankfurt delay, sehingga nyampe di Frankfurt amat sangat mepet dengan penerbangan saya selanjutnya ke Singapura. Lari-lari deh di bandara. OMG, it’s gonna be SSDD.

Begitu keluar pesawat kami bertiga langsung mulai lari untuk mencari letak skytrain serta arah ke T2. Berasa banget karena berat ransel saya saat itu 8.7kg :( Tapi ternyata penderitaan kami ga sampe 2 menit karena di ujung lorong sudah ada staf ANA yang unyu menunggu kami. Ga cuma itu, kami disediakan angkutan (yang disebut sebagai Buggy Car) yang akan membawa kami ke T2. Dari bayangan harus lari marathon, kami sedikit kebut-kebutan di buggy car disertai tatapan aneh para pengunjung Changi malam itu….

cgksinjpy_20131002220545_21538
kok bisa-bisanya mereka cengengesan gini padahal terancam ketinggalan pesawat

Masalah belum berakhir. Di transfer desk, saya lupa kodepos Marriot Santa Clara. Sepertinya efek adrenalin neh :P Kertas-kertas ada di koper atau somewhere deep inside my backpack. Gadget rata-rata masih posisi dimatikan dan WiFi Changi malam itu seakan-akan ngeledekin kami. Beruntung terminal free Internet di dekat transfer desk berfungsi lancar semua. Fiuhhhhh. Dan yang melegakan adalah NH902 malam itu diberitakan delay 10-15 menit. Horeeeeee :P

Alhasil sepanjang 7 jam flight ke Jepang saya pilih tidur saja selepas makan malam.

cgksinjpy_20131002203809_21530 cgksinjpy_20131002204551_21535 cgksinjpy_20131003042918_31541
cgksinjpy_20131003063234_31545 cgksinjpy_20131003033625_9520 cgksinjpy_20131003041218_31540

 

[box type=”note”]Untuk kru Garuda GA 836, kru ANA kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tanpa bantuan anda, kami mungkin malah akan tertinggal pesawat.[/box]

Mozilla Summit 2013 – p1

summit2013-230x200This’s year I had a chance to attend Mozilla Summit at Santa Clara – USA.
Long flight from Jakarta not making me tired at all, the sessions that we will have in the morning is like pushing my adrenalin. So exciting.

After a long complicated flight, we savely arrived at San Jose Mineta Airport.
Why complicated?
Well, first me, @rara79 and @eriskatp had Jakarta-Singapore-Japan flight with only 1 hour time between the flight. If we have to run from Changi T3 to make a transfer at T2, we wont make it. Thank God ANA Airlines staff has waited for us at the gate and take us to T2 right away using a buggy car.

Saved.

Second, we had 8 hours transit at Narita, Japan. But that’s fine. We spent the time by visiting Naritasan Shinsoji Temple, an amazing heritage of Japan. We met other team from Indonesia (Benny Chandra, Dwi, Aditya, Aji) in here along with fellow Mozillian from Japan (Takeshi kun and team), India and Myanmar.

So now here I am.
Far far away from home in the heart of Silicon Valley and cant wait the summit to begin.

I’m making documentation for this Mozilla Summit. You can see it in my instagram, facebook or flickr account. Just search for tags #MozSummit #MozSummit2013

Arrive at San Jose Airport @rara79 at San Jose Airport
@cengakarux, @rara79 and @eriskatp at San Jose Airport @cengakarux, @rara79 and @eriskatp at San Jose Airport
me & @eriskatp at San Jose Airport me & rara79 at at San Jose Airport
mozsummit_sanjose_20131004030736_007 waiting for the bus to Mariott
waiting for the bus to Mariott With Alex Lakatos

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Paris dalam 3-4 Hari

courtesy: www.travelstart.co.za

Buat Yofie yang rencananya mo 3-4 hari di Paris.
Rute ini subjective ke gw yah. Kamu bisa modif-modif ndiri tergantung sukanya venue yang kaya gimana, seberapa kuat kaki elo jalan, or rute metro mana ajah yang mo lo ambil :P

Kalo ngomongin Paris -IMO- defaultnya yang ada di bayangan kita pasti Menara Eiffel, lalu Museum Louvre dan mungkin Katedral Notre-Dame. But believe me Paris is way more than that. Even if you spent full 3-4×24 hours is till not enough to explore The City of Lights. Kasarnya yang tadi itu baru Paris ring-1 :)

Mo mengingatkan, karena Eiffel dan Louvre adalah tujuan utama turis, hati-hati dengan antriannya. Get there as early as you can! Kalo lagi sial bisa-bisa buang waktu 2 jam cuman buat ngantri Eiffel doang. You can see more within 2 hours.

Some says 3 days are not enough to explore Louvre itself :) Yah aku ga yakin elo demen maen-maen ke museum sih, but it’s awsome!!! *bah, jadi pingin balik sana lagi*

Pas landing di bandara gw saranin elo ambil tourist/travel map berbagai versi tapi yang bahasa Inggris yah :P Ah iya, peta metro juga. Elo bisa beli tiket metro terusan juga sih di sini.

Karena elo nyebut Rue Vicq d’Azir, Paris, asumsiku elo nginap di daerah sana. Rute yang bisa gue saranin sih

 

Arc de Triomphe courtesy: time.com

Day #1,
Istirahat bentar langsung ajah ke Arc de Triomphe (naik metro yang turun di Charles de gaulle kalo ndak salah :P)
Dari AdT tinggal lurus ajah nyusurin Champs-Elysees. Nah udah deh, elo jalan ujung ke ujung bolak-balik juga pasti lom akan puas.
Banyak venue menarik di sini. Selain toko-toko modern yang eksotis, situs-situs sejarah juga banyak.
Misalnya ada Place de la concorde, Obelisk (jangan mikir yang di komik Asterix yah) plus air mancurnya,
Sampai buntutnya di Louvre. Di sini elo liat situasi ajah, paling tidak elo bisa foto di piramida depan gerbang Louvre situ :)

Santai ajah kalo berasa gempor, tinggal naek metro buat baliknya :) Ada 2 stasiun metro sputaran Louvre. Kombo peta turis + peta metro itu mantap :P

Kalo waktu cukup dan mo nerusin, kamu bisa nyusurin Rivoli trus nyebrang ke Seine. Gw ga tau nama “pulau”-nya tapi di sanalah berdiri Notre-Dame ama La Sainte Chapelle. Gw sih lebih suka motoin Notre-Dame saat rada-rada berkabut, jadi yah either pagi-pagi atau pas sunset sekalian dengan background sungai Seine :)

Day #2
Hmmm, kalo niatnya naek sampe pucuk Eiffel mending dilakukan hari ini. Ngantri sepagi mungkin.
Preferensi orang beda-beda sih, mo lihat view pagi apa view sore menjelang malam. Cuman ya itu tadi, antriannya.
Lagian di atas berangin banget. susah juga buat moto-moto yang bener kalo kamu ga spare waktu yang banyak.

Jangan sampe batre kelewat dingin yah, nanti malah ga bisa moto (pengalaman :( ). Jadi bawa spare batre yang disimpen dibalik baju. Buntelin apa kek biar tetap anget. Jaga-jaga kalo batre utama ngadat.

Selesai manjat Eiffel ma muterin tamannya elo bisa lanjut ikutan River Cruise.
Atau kalo mo maen ke museum kalo ga salah ada Musee D’Orsay ama Rodin. Ada juga Invalides, makam si Napoleon kalo ga salah di sini.

Musee D’Orsay courtesy: www.allkmc.com

Day #3

kita coba jump ke yang jauhan trus mundur ke arah tempat elo nginap pas pulangnya.
– Luxembourg Gardens (nah mestinya pagi-pagi neh)
– lanjut jalan kaki ke Pont Neuf Bridge
– ambil metro pont neuh turun di Royal palace, udah deh ubek-ubek di situ
– kelar di sini langsung lanjut ke Montmartre Sacre Coeur. Nah kalo mo nyari-nyari suvenir murah tempatnya di sini.
Paling keren nangkring depan sacre coeur sore-sore, liat paris menjelang sunset. Nah pas mulai masuk malam, bisa lihat merahnya Moulin Rouge di bawah :P

La Basilique du Sacré Coeur de Montmartre courtesy: overvacation.com

Day #4

trace back ajah venue mana yang elo mo datangin lagi. Rute Day #1 misalnya. langsung shortcut ajah via metro.

Nah gitu ajah sih. Rute day-1 itu aslinya buanyak banget, kamu ga akan bisa lama-lama di 1 tempat. Tapi gw emang paling suka nyusurin Champs-Elysees. Rasain ndiri ajah deh, Yof :)

*berhitung keras buat next travel destination: Nonton Liverpool di Anfield, balik ke Paris, pulau-pulau di Yunani yah paling ga Santorini deh*