[#31DaysofDecember] Day 4 – Cloud

x100s_20141110085153_7592_xt1

It’s raining season already in Indonesia, so most of the day the sky will be covered by cloud specially here in Jakarta. I don’t have any good cloud photos lately. Well it’s only dark cloud by i think there are some condition we can make nice photos of it. I’ll try to get take the picture later.

Anyway, this is the latest decent cloud photo that i have for this post. Taken from my flight back from Sydney to Jakarta.

Dunia Penuh API

Tadinya sih mau ngasih judul World of API, tapi kok keminggris banget yah? :p Ya wis, akhirnya pakai judul Dunia Penuh API saja, mayan juga ada kesan dikit dramatis hehehehehehe.

*bletakk*

OK, ok. Saya ga ngomongin kebakaran. API di sini adalah akronim dari Application Programming Interface.

Apa itu API?

Detilnya sih bisa dibaca di sini, tapi secara garis besar API adalah sebuah kumpulan instruksi dan standar pemrograman, protokol, data yang digunakan supaya sebuah aplikasi dapat berkomunikasi dengan aplikasi lainnya. API memungkinkan pertukaran data/informasi antar program. Misalnya saja mengambil data nilai tukar mata uang asing dari Google/situs bank untuk menghitung data-data di spreadsheet kamu yang akan kamu gunakan untuk menyusun itenerary liburan ke luar negeri. Atau saya menggunakan API yang disediakan oleh Instagram yang memungkinkan saya untuk mencari foto-foto dengan tag Danbo, kemudian memilahnya dan mengemasnya menjadi sebuah aplikasi Firefox OS (haduh, lupa euy belum upload ke Market Place).

Analoginya, API itu adalah kepingan lego yang masing-masing punya fungsi khusus dan terbatas yang merupakan hasil penyederhanaan dari proses kompleks di belakangnya. Kepingan-kepingan lego ini nanti dapat kita susun sesuai kemauan kita ingin membangun apa.

Di era Internet of Things ini, peran API menjadi sangat-sangat penting. API menentukan bagaimana para developer membuat aplikasi.

Kok bisa?

Karena app era sekarang ga bisa lepas dengan web services, cloud, dan komunikasi dengan app lainnya. Contoh lagi, untuk otentikasi pengguna sebuah aplikasi kita tidak perlu repot-repot membuat akun dan mengisi segala detil informasi diri yang disyaratkan. Cukup gunakan akun Facebook atau Twitter atau Google+/Gmail yang telah kita miliki.

API membuat pengembangan sebuah aplikasi menjadi jauh lebih efisien. Dengan banyaknya API, kreatifitas untuk membuat solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada ataupun sekedar mewujudkan ide-ide gila bisa terbilang nyaris tak terbatas.

Contoh API Twitter untuk streaming tweet

Nah, sudut pandangnya sekarang bukan bikin sistem, app lagi. Tapi bikin service, layanan, fungsi yang nantinya dapat dipakai oleh service/layanan/fungsi lainnya menjadi sebuah mashup (bukan mahzab yah).

Next: Dunia (Telco) Penuh API

ownCloud Open Source Cloud Storage

Nah kalo postingan sebelumnya saya nulis soal 2 API baru dari Dropbox, kali ini saya coba nulis tentang alternatif Dropbox. Namanya ownCloud.

owncloud-square-logo-150x150Sama-sama memberikan fitur dasar yang sama seperti halnya Dropbox seperti file storage, sinkronisasi dan sharing. Bedanya, ownCloud ini adalah free software dengan basis PHP, SabreDAV dan dapat bekerja dengan berbagai macam database seperti SQLite, MariaDB, MySQL, Oracle Database, and PostgreSQL.

Fiturnya antara lain:

  • File storage
  • Cryptography
  • Synchronization of clients
  • Calendar
  • Task scheduler
  • Address book
  • Music streaming (via Ampache)
  • User and group administration (via OpenID atau LDAP)
  • Sharing of content across groups or public URLs
  • Online text editor with syntax highlighting and code folding
  • Bookmarking
  • URL shortening Suite
  • Photo gallery
  • PDF viewer (using pdf.js)
  • Viewer for ODF Files (.odt, .odp, .ods)

selebihnya bisa dibaca di sini

Melihat ke belakang sejenak, sejarah ownCloud ini diawali oleh seorang a KDE software developer bernama Frank Karlitschek. Dalam satu presentasinya dia menginginkan adanya solusi alternatif storage service dari yang ada saat itu. Solusi open source cloud storage yang bisa kita kontrol sendiri. Maka dia mulai proyek pengembangan ownCloud ini di January 2010.

So what’s wrong about it anyway?
Emang kenapa sih kalo kita pakai layanan dari Dropbox dan teman-temannya daripada repot-repot setup cloud storage sendiri?

Ummm, jadi gini

  • Menurut Symantec, lebih dari 75% bisnis telah menyimpan data-data sensitif perusahaan di layanan public clouds.
    • 40% mengalami pemaparan informasi rahasia dengan kata lain datanya bocor ke luar.
    • 40% bilang data yang disimpan di public cloud tadi hilang, jadi mereka harus restore lagi dari backup. Nah kalo ternyata maksud hati pake cloud awalnya malah buat jadi backup ya nangis tralala deh.
  • 1 dari 5 pengguna yang disurvey bilang mereka pake layanan file sharing/storage ini untuk kerja, artinya dokumen-dokumen kerjaan disimpan di sana
  • Mayoritas pengguna Dropbox tahu bahwa pakai Dropbox itu melanggar aturan perusahaan, hence they did it anyway. Kenapa? Prasangka baiknya sih karena emang mereka butuh layanan ini untuk membantu kerjaan, sementara perusahaan belum bisa menyediakan.
  • Menurut Infosecisland.com angka kerugian rata-rata akibat kebocoran data perusahaan ini adalah $5.5 juta pada tahun 2011

Kita lihat ilustrasi dari ownCloud.com berikut ini:

dropbox1
The Dropbox way (image from owncloud.com)

Buat perusahaan, masalah akan timbul jika:

  • Karyawan sinkronisasi data-data sensitif perusahaan ke device pribadi mereka. Entah itu pc, laptop, tablet, handphone
  • Karyawan sharing data-data tersebut dengan orang lain walaupun itu rekan kerja apalagi rekanan dan entah siapa lagi
  • Data-data tadi disimpan di penyedia layanan yang ga jelas (ga punya reputasi atau malah ga dikenal)
  • Belum lagi kalau perusahaan harus comply dengan aturan-aturan negara terkait dengan kerasahasiaan data. Misalnya saja institusi perbankan/keungan.
  • Ada kompetitor di luar sana yang akan sangat senang mendapatkan data-data tadi berapapun harganya. tetottttt

Jadi sebenarnya kalau bukan data sensitif baik itu untuk keperluan pribadi apalagi sebuah instansi mestinya sih ga segitu masalah kita pake public storage. Nah buat pengguna rumahan maupun perusahaan, ownCloud ini dapat diinstall sendiri dalam sebuah private server tanpa ada biaya tambahan.

owncloud
the ownCloud way (image from owncloud.com)

Untuk versi enterprise, ownCloud menawarkan berbagai fitur tambahan selain support. Misalnya saja adanya logging modul yang akan mencatat aktivitas-aktivitas yang terjadi terhadap file yang disimpan di ownCloud, siapa yang mengakses, kapan dan dari mana.
Dari sisi support beberapa perbedaan antara community edition dengan enterprise edition adalah sbb:

Detil untuk versi enterprise bisa dibaca di sini

Selebihnya, kalian bisa coba install n oprek-oprek sendiri.

ref:

Dropbox luncurkan Datastore dan Drop-Ins API

dropbox_4-vflp1DQc7Sepertinya kalau kita ngomongin cloud storage, salah satu nama yang hampir pasti akan selalu kesebut adalah Dropbox. Nah baru-baru ini, Dropbox baru saja meluncurkan 2 API yang cukup powerdul yaitu Datastore API dan Drop-Ins API. 2 API ini makin menegaskan saja kalo Dropbox sekarang ga cuman bermain di segmen file storage biasa tapi menyentuh ke level aplikasi.

dropbox_datastore

Nah yang pertama, Datastore API.
API ini dapat menyimpan data terstruktur apa saja atau metadata dari sebuah aplikasi. Nah, hal ini membuat para developer dapat melindungi data pelanggan mereka bahkan saat mereka melakukan perubahan data secara offline sekalipun. Ini berguna banget buat layanan-layanan yang butuh sinkronisasi kaya to-do list, addressbook, atau layanan lain yang datanya diakses lintas device, lintas platform online maupun offline. SDK nya sudah ada untuk iOS, Android dan JavaScript.

dropbox_dropinsKemudian Drop-Ins API yang terdiri dari 2 segmen yaitu Chooser dan Saver yang memudahkan pengguna untuk mengakses file dari Dropbox atau menyimpan file ke dalam dropbox dari aplikasi lain. Chooser saat ini tersedia untuk iOS dan Android sementara Saver saat ini untuk webapps saja.

Jadi, para developer sekarang tidak perlu ribet. Karena 2 API tadi adalah salah satu upaya Dropbox membantu pengembang membuat aplikasi cross platform untuk membuat aplikasi dengan dropbox sebagai backend. Ada yang sudah mulai nyoba-nyoba API nya?

Evernote – Hacked – Change Your Password

Finally, I could get up from my bed. But still there’s like tons of hammers knocking out my head. Arrghh..

Anyway, ada yang tau dan pakai Evernote? Masa ga tau sih? Kalo menurut saya, Evernote itu adalah salah satu must-have-app in your computer n specially mobile devices lho :)

IMG_7262Evernote itu adalah sebuah aplikasi yang fungsi utamanya untuk note-taking, catat mencatat dan archiving. Note nya tadi ga harus teks lho, bisa beruba full webpage atau potongan webpage ^_^, voice memo. Bisa juga berupa attachment file. Note-note tadi bisa kamu kelompokkan berdasarkan grup, tag, comments dan beberapa kombinasi lainnya. It will be saved on local storage but synced up to the cloud. Jadi berguna banget (paling ga buat saya). Bikin note di Mac, tapi pas mobile bisa view di iPhone/iPad atau via web browser.

Jangan kuatir, Evernote ini multiplatform. Kalian mau pake device OS X, iOS, Chrome OS, Android, Microsoft Windows, Windows Phone bahkan BlackBerry pun juga bisa.

Nah, terkait dengan Evernote di atas, ada masalah yang cukup penting minggu ini yang membuat Evernote mengeluatkan rilis baru aplikasi yang intinya sih berupa patch supaya para penggunanya segera melakukan update password mereka. 50juta user harus update passwordnya segera. Ck ck ck

Lho? Kenapa memangnya?

Mengutip berita dari blognya, Akhir Februari 2013 kemarin tim operasional Evernote menemukan ada kegiatan mencurigakan yang meneyerang jaringan mereka dan berusaha untuk mengakses bagian vital dari layanan mereka. Nah untuk melakukan pencegahan terhadapat kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan terutama terkait dengan data “catatan-catatan” para penggunanya, Evernote memutuskan supaya semua penggunanya (iya, yang 50 juta itu) untuk merubah passwordnya.

evernote-screenshot-2

Nah, buat kamu para pengguna Evernote sudahkah melakukan update app dan tentu saja update password? Do it ASAP.

Sebagai catatan juga terkait password, ini textbook banget sih terkait security 101

  • Avoid using simple passwords based on dictionary words
  • Never use the same password on multiple sites or services
  • Never click on ‘reset password’ requests in emails — instead go directly to the service

Referensi:
Security Notice: Service-wide Password Reset

evernote-screenshot-1

Pixel from Google

Pernah dengar Chromebook?

chromebook-logo_big Mengutip dari Wikipedia, Chromebook adalah sebuah komputer yang menggunakan sistem operasi Google Chrome OS. Chromebooks dikenal karena harganya yang cukup kompetitif dan waktu start up nya yang sangat cepat. Bisa dibilang Chromebook adalah komputer/laptop berbasis Linux yang paling sukses hingga saat ini.

Komputer ini didesain untuk bekerja optimal saat terhubung dengan jaringan internet. Kenapa? Karena Chromebook akan lebih banyak digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dihosting di Internet. Sebutlah Cloud Apps dari pada aplikasi-aplikasi standalone yang kita kenal selama ini (misalnya Microsoft Office, Adobe Photoshop, Coreldraw dan sejenisnya).

Seri Chromebook yang beredar saat ini bisa dibilang ga lebih dari sekedar Netbook dengan OS yang hebat. Chromebook dari pabrikan Samsung, Acer, Lenovo dan HP rata-rata menggunakan prosesor Intel Celeron atau Intel Atom. Harga berkisar antara $300 – $450. Murah iya, tapi tetap saja underpower.

Sampai kemudian muncul Pixel.

chromebook-pixel-2Laptop dengan layar 13inch, retina display dan body terbuat dari anodized alumunium ini menjadi penantang Apple Macbook Pro 13inch Retina Display. Layar Chromebook Pixel ini mempunyai resolusi 2560×1700 dengan rasio 3:2. Ruang vertikalnya jadi lebih banyak sekitar 18% dibandingkan dengan layar berasio 16:9 dengan total pixel sekitar 4.3 juta pixel, 239 ppi. Sebagai perbandingan, MBP Retina Display 13inch resolusinya 2560×1600 dengan 227 ppi.

And it’s a touch screen also in real.

Pixel menggunakan CPU Intel Core i5 dengan opsi media penyimpanan SSD berkapasitas 32 atau 64 GB. Sedikit yah? Tapi ingat, karena Chromebook didesain untuk bekerja optimal saat terhubung dengan internet, Google memberikan storage Google Drive sebesar 1TB gratis selama 3 tahun.

Spesifikasi lainnya kurang lebih standar sih. Full-sized keyboard yang .. macbook banget (yah nyaris semua model laptop begitu sih sekarang), slot SD card, 2x USB port, trackpad dengan multi-finger gestures, Wi-Fi atau opsional koneksi LTE dari Verizon.

Perkiraan harganya untuk yang versi 32GB Wi-Fi only akan berkisar sekitar $1,300. Sedangkan versi 64GB + LTE sekitar $1450 dan diperkirakan akan mulai beredar pada bulan April nanti. Tapi dah bisa dipesan di Google Play kok. Cuman ya itu, baru di Amerika doang. Bagian dunia lainnya belum tahu kapan.

chromebook-pixel-5

Jadi, buat para fashion gadget apakah bakal antri atau mungkin bela-belain ‘mendatangkan’ Chromebook ini dari US sana sama sepertis saat Google Nexus smartphone maupun tablet launching beberapa waktu lalu?

Ummm, kalau saya pribadi sih sepertinya akan pilih MBP Retina Display saja. Pa lagi 15″, trus tinggal install chrome browser untuk pakai chome-app nya :p

Referensi:

SCREEN INDUSTRIAL DESIGN CPU BATTERY
12.85″ display with a 3:2 aspect ratio
2560 x 1700, at 239 PPI
400 nit screen
178° extra-wide viewing angle
Active cooling with no visible vents
Machined from anodized aluminum
ENERGY STAR® certified
Intel® Core™ i5 Processor (Dual Core 1.8GHz)
Intel® HD Graphics 4000 (Integrated)
Up to 5 hours of active use (59 Wh battery)
INPUTS SIZE & WEIGHT MEMORY NETWORK
Gorilla® Glass multi-touch screen
Backlit Chrome keyboard
Fully clickable, etched-glass trackpad
HD Webcam
297.7 x 224.6 x 16.2 mm
3.35 lbs / 1.52 kg
4 GB DDR3 RAM
32 GB Solid State Drive*
Dual-band WiFi 802.11 a/b/g/n 2×2
Bluetooth 3.0™
PORTS AUDIO   GOODIES
2 x USB 2.0
mini display port
2-in-1 card reader supporting: SD, MMC
Headphone/microphone jack
Built-in microphone array
Integrated DSP for noise cancellation
Powerful speakers tuned for clarity
  1 TB of Google Drive Cloud Storage for 3 years*
12 free sessions of GoGo® Inflight Internet