Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan Part 2

Masih menyambung postingan saya sebelumnya soal “Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan”. Kali ini saya menyusuri jalur sebaliknya dari Emerald Residence balik menuju Mahagoni Park.

rute-perigi-emerald

Beberapa hal yang perlu dicatat adalah dari arah seberang Masjid Bani Umar hingga kantor kelurahan Perigi Baru, banyak lobang jalan yang sudah diperbaiki. Namun arah sebaliknya, justru banyak pula lobang yang bermunculan. Contohnya adalah di depan pintu masuk pool Blue Bird Perigi. Boulevard/jalan kembar di sepanjang Emerald itu juga makin parah di kedua arahnya.

Benar-benar menyedihkan…

Berikut ini adalah contoh foto-foto yang sempat saya ambil hari Sabtu 20 April kemarin.

Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan

Buat kalian yang ingin tinggal atau sering wira-wiri di Bintaro, banyak hal terkait keselamatan jiwa dan kenyamanan berkendara yang harus diperhatikan.

rute-perigi-emerald

Kendaraan:
Kalau bawa motor amat sangat disarankan kalian menggunakan motor dengan spek punya kemampuan off-road. Motor-motor yang biasa digunakan untuk motocross atau ex rally Paris Dakar sangat disarankan. Intinya punya shock breaker yang kuat. Kalo matic kaya Mio/Vario or sejenisnya ga akan bertahan lama deh. Misalnya Kawasaki KLX, Honda CRF, KTM Adv Series atau Enduro SX/EXC series atau Husqvarna dan motor enduro/adventure sejenis.

Beberapa tipe motor yang cocok dipakai di daerah Bintaro :)

Kalo bawa mobil ya idealnya mobil yang punya ground clearance tinggi. Mobil off-road akan lebih baik, tapi mini SUV dah cukup lah. Mobil-mobil sedan atau hatchback yang rendah bakal lebih merasakan sengsaranya lewat jalanan ini. Disarankan juga pake ban yang tebal. Dulu jaman bawa Rush ajah yg GC tinggi n kontur ban tebal (Bridgestone DUELER 235/60) masih berasa kalo sial melewati lobang, sekarang mesti bawa Akane yang ring 16 tapi bannya lebih tipis. Kena deh.

toyota_rush_black2013-ford-fiesta-st2
Dari Toyota Rush pindah ke Ford Fiesta dengan ground clearance lebih rendah :P

Skill:
Harus punya skill berkendara offroad.
Kalo ga punya, skill off road harus punya skill berkendara slalom yang cukup lah.
Kalo ga punya juga, harus punya ingatan yang kuat untuk mengingat dan memetakan posisi lobang di jalan. Tantangannya setelah sekian lama, lobang tadi akan berpindah tempat atau malah nambah.
Kalo ga punya semua, perbanyaklah intensitas doa dan amalan Anda.

Lho, emang kenapa? Lebay banget sih sampe segitunya
I’ll tell you why, jalanan di sepanjang rute itu super duper sux. Dan pengembang ga punya kemampuan buat bangun jalan yang benar dan berperikemanusiaan. Ga becus deh.

Boulevard Emerald di sektor 9 kedua arahnya sudah laksana ladang ranjau. Banyaknya lobang mengancam pengguna jalan, terlebih lagi pengendara motor. Bawa motor pelan-pelan ajah dah rada-rada serem, apalagi belagu pake kebut-kebutan. Siap-siap tahlilan deh.

Perempatan lampu merah Jalan Raya Jombang – Jalan elang. Kondisi saat saya nulis postingan ini, kalo kalian mo ke Stasiun Sudimara, lom nyampe 50 meter dah harus offroad. Sementara itu di tikungan sebelum bundaran emerald kalo dari arah sekolah Jepang, paling ga ada 2 tempat lobang yang berbahaya. Apalagi buat pemotor yang bergaya belok “rebah”. Hati-hati deh.

Kemudian sepanjang jalan Raya Graha Bintaro mulai dari belokan setelah Kantor Kelurahan Perigi Baru terus sampai ke Graha Raya sana. Jalur maut buat pemotor terutama. Buat pengendara mobil yah siap-siap ajah inves tambahan untuk benerin kaki-kaki mobilnya kalo rutin lewat sini.

Weekend kemarin saya iseng mendokumentasikan kondisi jalan dari depan Mahagoni Park ke arah driving range depan cluster disovery. Baru searah yah, plus pake motor sport. Hasilnya seperti di gambar berikut.