Ga berasa akhir Januari 2015 sudah menjelang dan seperti biasa perhelatan tahunan Wikusama Festival (Wikufest) dilangsungkan di kampus Telkom School Malang.
Wikufest adalah kegiatan sharing session yang diadakan oleh alumni Telkom School Malang untuk adik-adik yang masih bersekolah di Telkom School Malang. Ke depannya sih ga menutup kemungkinan pesertanya bisa dari luar kampus Telkom School Malang.
Namanya sharing session, materinya beragam sekali. Mulai dari pengalaman kerja, merintis usaha, pengetahuan teknis (topik masih seputar IT) hingga komunitas dan hobi.
Alhamdulilah selama 3 Wikufest sebelumnya saya ikut nyumbang materi mulai dari perkembangan mobile technology serta bisnisnya hingga social media. Sayangnya tahun ini saya (nyaris) tidak dapat berpartisipasi karena kesibukan kantor yang cukup menyita perhatian. Hal ini sudah saya sampaikan ke Yuzron, Dewa, Baros n panitia Wikufest sejak akhir 2014.
Buat yang ga menang jangan berkecil hati, ini bukan lomba serius kok.
Saya mengadakannya just for fun dan yang penting adalah media bagi kita semua untuk belajar bersama mengenai fotografi. Dan ternyata banyak yang hobi atau tertarik dengan fotografi di kampus Moklet Malang ini :)
Nah kembali ke pemilihan para pemenang. Kenapa saya memilih mereka? Niatnya sih ngebahas sambil ngumumin pemenangnya. Tapi apa daya ga bisa terlaksana karena jadwal #Wikufest3 hari ke-2 mendadak penuh perubahan plus cuaca yang sangat tidak mendukung pula. Tapi ada beberapa sempat dibahas di ruang Mozilla (saya tersandera hu hu hu hu :P)
Ada beberapa catatan yang perlu saya sampaikan terlebih dahulu
Ini subyektif dari sudut pandang saya
Saya bukan fotografer profesional
Semua foto saya asumsikan diambil dengan kamera ponsel/tablet
Kembali ke paragraf awal, it’s just for fun to learn about photography together.
Kemudian dari banyaknya foto yang masuk (peserta mungkin tidak banyak-banyak amat), untuk memilihnya saya menggunakan beberapa kriteria. Diantaranya
Ketajaman fokus (dari semua foto yang masuk, saya berasumsi semuanya emang ga berniat moto blur)
Komposisi foto
Kreatifitas (dalam hal konsep fotonya)
Dari poin ketajaman fokus sudah cukup membantu untuk menyaring foto. Foto yang ga fokus biasanya diambil di kondisi pencahayaan yang tidak ideal (sore/malam) dan karena teorinya kalo mo bikin foto tajam harus long shutter, banyak kamera yang tidak bisa melakukan ini. Belum lagi motonya handheld, maka potensi goyang tinggi (belum lagi kalo lagi cuaca dingin berangin trus dikitikin pacar, amburadul deh) :)
Contoh foto-foto dari Rahman Kurniadi.
Foto konser, kantor pos, dcost dan foto ibu-ibu PKK itu jelas blur karena handshake. Jadi yah harus dipinggirkan dulu.
Sebab lain dari foto blur/out of fokus bisa jadi karena fitur “autofocus” di camera-app yang digunakan tidak bekerja sesuai dengan yang kita mau. Asumsi saya Rahman niatnya foto di earbud-nya, cuman entah kenapa fokus kok malah ke sisi kiri atas earbud nya. Mungkin si camera-app ngitung daerah situ lebih kontras, jadi fokusnya di sana.
Belum lagi kalo camera-app nya ga cukup canggih meteringnya (plus ga ada opsi pula buat kita untuk mengatur meteringnya) jadilah foto yang overexposure (kelewat terang) atau malah underexposure (kelewat gelap) seperti beberapa fotonya @HattaZakka
Kemudian komposisi.
Ga ada aturan sih komposisi yang bagus itu harus seperti apa. Tapi ada beberapa teknik yang bisa kita pakai. Yang paling sering kesebut biasanya Rule of Thirds, simplicity seperti fotonya Intania (i luv this one), komposisi landscape, maenan kontras, maenan garis, framing dan masih banyak lagi.
Foto sepatu dari @intaniasyifa dengan anggiebel. Menurut saya foto intania lebih ‘dramatis’, penempatan sepatu di pinggir, nyisain ruang kosong(negative space) di depannya plus motif lantainya yang seperti itu. Makanya saya usul kalau diubah ke b/w (kan banyak tuh apps nya) jadinya bakal seperti apa. Tinggal nanya @intaniasyifa sih hasilnya n lebih suka yang mana :)
@junitapristi cukup kreatif dengan nyoba-nyoba foto low angle. Moto kan ga harus dari depan obyek, dari atas-bawah bahkan belakang juga bisa :)
Sementara @ribekkk juga unik fotonya manfaatin jepitan jemuran :) Seriusly, coba bikin bertema deh Bek. Misal tiap minggu satu foto jepitan + quotes (kertasnya bisa diutak atik juga tempat jepitnya). Kalo saya bawa Danbo, kamu bisa bawa jepitan + tali + kertas kemana-mana :P
Kemudian ada kesimpulan yang saya dapatkan setelah melihat-lihat foto yang diikutsertakan lomba ini.
Peserta cewek foto-fotonya secara ga sadar mengarah ke perspektif garis. Jadi obyeknya bisa lebih tampil (exposed)
Peserta cowok foto-fotonya lebih ke spontanitas, ada moment langsung jepret. Cuman saya jadinya bingung, PoV/PoI yang dimaksud fotografenya yang mana yah? (ini saya ajah yang bingung, orang lain belum tentu).
Misal fotonya Rahman (sori ya bro, ga ada maksud lain kok *pizzz*) yang bianglala itu. Tajam, biru langitnya bagus, cuman campur aduk dengan pagar (cafe?), mobil, rombong dll. Andaikan ponselnya justru diletakkan di atas pagar, viewnya ke arah bianglala (mau full circle atau setengah lingkaran) dengan gunung sebagai background di horizonnya, trus bikin siluet (manfaatin panasnya matahari) mungkin hasilnya akan beda. Yah kembali ini pendapat pribadi saya, dan karena cowok lebih impulsif apa yang di depan mata langsung ajah dipotret :)
Yang terakhir sih mungkin kurang fair –ini soal right man with the right tools sih– adalah keterbatasan perangkat. Kamera di ponsel-nya Daniar jelas kalah kelas dengan milik Rafikartika. *Balik nunjuk ke paragraf-paragraf atas* Tapi right tools kalo ga ditangan right man (and woman) ya hasilnya akan sama ajah. Emang kinclong kameranya Galaxy S4, plus Rafikartika cara ngambil foto-foto bunganya bagus. Sepertinya suka maenan DoF nih :)
Foto yang di submit @RenoLaks banyakan soal landscape pas dia lagi camping (bener kan bro?). Foto jamurnya warnanya unik, cuman saya nyari komposisinya dulu ajah deh. Warnanya terlalu banyak editan, saya pribadi lebih suka yang orisinal atau mendekati orisinal (alasan ngeles karena ga gape maenan sotosop buat edit foto). Tapi ga apa-apa, ini kan part of creativity juga :) Komposisi landscape dan kalo dianalogikan, fotonya banyak garis-garis .
Lesson learned
mari kita kenali device kita masing-masing. apa kelebihannya, apa kekurangannya
coba kita tentukan dulu Point of View/Point of Interest dari foto kita itu apa supaya penikmat foto kita juga bisa mengerti dan tidak mempunyai persepsi yang berbeda
mari iseng-iseng latian berbagai teknik komposisi dan temukan gaya kalian masing-masing :)
*i dont know what to call, so let use that name for now*
Wikufest2014 is just 3 days away. We hope you can have fun and get something to help you move forward.
Well, I can assure you can got something. For you who like shooting picture with your mobile phone, i have 2 kind of lenses to giveaway. First one is wide/macro lens the other one is fish eye. They’re not fancy things but i think they can help you to be more creative with your shoot.
So, if you want it all you need to do are:
Choose which lens you want. Macro/Wide or Fish eye?
Make a blog post, in English, why you deserve that lens. Put some photos taken with your phone. I’m not and English teacher so don’t be afraid about writing in English. You should do it more often anyway :)
DM me your data (name, class, birth date and your blog post URL). If you have problem with twitter DM (mostly because we’re not following each other) and you’re ok publishing your data in timeline, you can do it and dont forget to mention @nurikidy :)
Post photos taken with your phone, use mention/tag me and use hashtag #Wikufest2014 or #Wikufest3 in Instagram, Facebook, Twitter.
I will mostly monitor my Twitter DM/mention and Instagram account. FB is mostly for your friends to give comments/likes of your photos.
The Winner for each lens will be announced at Friday afternoon.
So, the game is starting….
NOW
update:- problem about twitter DM
– winner announcement might be moved to Saturday :)
According to wikipedia, a doodle is an unfocused or unconcious drawing made while a person’s attention is otherwise occupied. Doodles are simple drawings that can have concrete representational meaning or may just be abstract shapes.
Stereotypical examples of doodling are found in school notebooks, often in the margins, drawn by students daydreaming or losing interest during class. Other common examples of doodling are produced during long telephone conversations if a pen and paper are available.
Popular kinds of doodles include cartoon versions of teachers or companions in a school, famous TV or comic characters, invented fictional beings, landscapes, geometric shapes and patterns, textures, banners with legends, and animations made by drawing a scene sequence in various pages of a book or notebook.
And I got a doodle made by Mindha, my junior from SMK Telkom Sandhy Putra Malang. Thanks Mindha :)
Eh, adakah yang ikutan WikuFest #1 Januari 2012 lalu?
Kalo ada dan masih ingat dengan slide di bawah ini.
Baiklah, mari kita flashback sejenak.
Namanya Nick D’Aloisio, asal Inggris.
Umurnya sekarang masih 17 tahun. Yak, sama dengan Wikusama angkatan 19 yang sebentar lagi mau lulus.
Seperti disebutkan di slide di atas, Nick membuat sebuah aplikasi iOS yang dia namakan Summly (yang pada akhirnya menjadi sebuah perusahaan). Umurnya pas 15 tahun sih waktu itu. Nah Summly ini fungsinya membuat ringkasan dari berbagai sumber barita yang telah kita tentukan. Analoginya, dari ada membaca keseluruhan isi buku, si Summly ini akan membuatkan ringkasan kesimpulannya buat kamu.
Idenya simple yah? :) Tapi sepertinya yang terlibat di sini adalah natural language processing (NLP). Nah silakan googling yah apa itu NLP. Summly juga mendapatkan gelar sebagai Apple’s Best Apps of 2012 award for Intuitive Touch!
Why? Bisa lihat di video Summly Launch ini deh atau cari di youtube.
Nah, tahun 2011 Summly mulai dilirik venture company (VC). Taipan asal Hongkong, Li Ka-Shing menyuntikkan dana sebesar lebih dari USD 250 ribu, menjadikan Nick jadi orang termuda yang pernah menerima dana dari VC. Ga berhenti di situ, setahun kemudian sebuah grup yang isinya kebanyakan adalah artis-artis beken (diantaranya ada Yoko Ono, Ashton Kutcher) memberikan tambahan dana sekitar USD 1.2juta. 16 tahun.
Nah, minggu ini Nick D’Aloisio menerima tawaran dari Yahoo yang membeli Summly dengan harga sekitar USD 30 juta.
Tadaaaa….
Well, ala film Inception, ada banyak cerita dibalik cerita Yahoo mengakuisisi Summly. Some reports say it’s not about the app. Yahoo didn’t actually purchase Summly, but to get Nick D’Aloisio to become the face of the company. Mungkin untuk nemenin Marissa Mayer jadi spokeperson Yahoo. Cuman kalau menurut AllThingsD, kabarnya Nick dikontrak hanya selama 18 bulan. Setelah kontrak habis, ya ceritanya mungkin akan lain.
Jadi keingat Yahoo akuisi koprol…
Well anyway, 17 years with USD 30mio in the pocket. Still, it’s awesome….