#mudik the series 2013, Cikampek – Cirebon

Minggu, 4 Agustus 2013
Escape from West Java

Setelah cukup bobo (yah ngerasanya sih begitu), cukup makan (mampir abuba dulu :P), @rara79 ikutan ke Malang jadi navigator akhirnya kami memutuskan memulai roadtrip malam itu juga. Jam 9 malam kami mulai jalan meninggalkan Bintaro. Belum apa-apa dah kena macet mulai depan STAN sektor 5 sampai ke Lotte di sektor 7. Buset deh, selepas itu baru bisa masuk tol JORR Bintaro mengarah ke Cikampek.

Perjalanan cukup lancar, ga ada macet sama sekali. Sempat pitstop di rest area km 57 buat beli KFC buat bekal. Berdasarkan laporan rekan-rekan di depan, mantengin twitter soal kondisi Cikopo-Jomin, akhirnya kami memutuskan untuk keluar di Dawuan. Sepanjang exit Dawuan sih nyaris ga ada kendaraan yang lewat, tapi begitu sampai Jl. Ahmad Yani perjuanganpun dimulai.

Jam 11 malam dan kemacetan tampak mengular jauh ke depan. Etape pertama macet seperti biasa adalah imbas dari padatnya arus dan juga volume kendaraan di Cikopo maupun Jomin. Sekitar 1 jam kami baru bisa lolos dari sini dan masuk ke Jalan Raya Pangulah. Di sinipun lalu lintas masih padat sampai Patok Besi, Subang. Setelah itu baru deh mayan lancar. Biang kemacetan di etape ini kalau aku perhatikan karena banyaknya orang yang ingin masuk ke SPBU yang ada di sepanjang jalur. Entah untuk sekedar mengisi BBM tapi sepertinya lebih banyak karena ingin beristirahat. Jelas saja SPBU-SPBU tersebut tidak bisa menampungnya, akibatnya antrian kendaraan (maupun yang memaksa parkir) akhirnya meluber ke jalan raya deh. Great….

Suasana rest area km 57, Cikampek
Kemacetan di jalan Ahmad Yani menjelang flyover Cikampek
Yang bilang truk (kecuali yang bawa logistik/sembako doang) ga boleh lewat pantura sejak H-7 hingga H+4 is such a big bullshit! Ngecap doang ga mantau lapangan

look at my speedometer…

Somewhere at Subang

Kemacetan (yang lumayan parah) kembali terjadi saat akan memasuki daerah Cirebon. Kasusnya kurang lebih sama karena saat jam makan sahur. Sebagai akibatnya, kami baru bisa tiba di rest area km 226 tol Palimanan-Kanci sekitar jam 7 pagi. Jauh di luar jadwal karena target saya sedapat mungkin menyusuri lepas dari Tegal sebelum jam 7 pagi.

Rest area inipun juga sudah hampir ga mampu menampung kendaraan para pemudik. Niat mandi ga kesampaian karena selain banyaknya pemudik yang ngantri toilet, kondisi toiletnya pun ya gitu deh. Paling ga akhirnya cuci muka n banjur kepala, ganti baju, gosok gigi dan yang paling penting adalah pipis :P

Kemacetan di Arjawinangun menjelang masuk tol Palikanci
Siluet pepohonan di antara kabut pagi yang mendung
Suasana Rest Area km 226 Tol Palikanci

Lumayan bisa meluruskan punggung dan kaki. Melihat pemudik lain sedang asyik nyaman dipijat, jadi kepikiran juga buat ikutan dipijat. He he he he repot nanti, yang ada malah ketiduran dan jadwal jadi molor makin panjang. Lagi pula saya juga dah janji ke @eriskatp buat ngirim dokumen+tanda tangan untuk Mozilla Summit 2013. Jadilah di pagi yang mendung dengan ambient light seadanya itu itu saya sibuk dengan iphone, Macbook dan sedikit photoshop plus koneksi Telkomsel Flash yg menggembirakan (bukan promo yah, beneran) menghasilkan 1.6 MB file untuk dikirim ke adik nun jauh di Bantur sana. Sekalian juga check email dan memantau kondisi lalu lintas jalur berikutnya.

mudik2013_rara79_path
taken by @rara79

Yang menyakitkan setelahnya adalah saya melihat ada sekrup nempel di roda kanan depan Akane. SEKRUP Bo! Saya ga tahu tuh sekrup ada di sana sejak kapan. Tapi serem juga membayangkan sejak dari Bintaro sampe sini saya dah sempat bergaya ala speed racer beberapa kali dengan sekrup menancap di ban. Astaga!

@rara79, navigator yg baru bangun molor :PKontras
Bapak tua ini “rekoso” mencari nafkah dengan menjadi tukang urut. Foto sebelahnya, anak-anak ini justru sejak dini diajarkan untuk mengemis :( Dan populasi mereka sepertinya kok makin meningkat saja dibandingkan tahun kemarin

ga sengaja pandangan mata mengarah ke titik putih di ban depan si akane...
pas sedang  selonjoran ngelurusin kaki, ga sengaja pandangan mata mengarah ke titik putih di ban depan si akane…

Ground clearance si akane yang rendah ga memungkinkan saya untuk ngolong liat kondisi sisi ban lainnya. Asumsi (dan juga berharap) cuman satu sekrup jahanam ini saja yang nancap. Agak tenang dengan ban Bridgestone karena saya pernah mengalami hal serupa sebelumnya (beda mobil sih, tapi yang nancap baut!). Alamat ga bisa speeding dengan tenang deh nanti…

Pagi yang mendung itupun berasa makin mendung *sigh*

photos taken from my iPhone5 & Olympus OMD 14-42mm