Notes from Wikufest 2012 – part 1

Tanggal 19 Januari kemarin saya berkesempatan mudik ke kota tercinta Malang.
Yah, walau tak sedingin dulu yang jelas macetnya mau saingan dengan Jakarta :) Mudik kali ini tidak hanya karena long weekend karena ada libur Imlek hari Seninnya, tapi saya dan beberapa rekan membawa misi khusus.

Misi tersebut mempunyai nama WikuFest 2012 atau Wikusama Festival yang di adakan di sekolah kampus STM SMK Telkom Sandhy Putra Malang pada tanggal 20-21 Januari 2012. Wah, Sawojajar telah berubah … drastis.

Wikufest ini adalah sebuah acara yang digagas oleh dan juga merupakan sumbangsing dari para alumni STM (ok, SMK) Telkom Sandhy Putra Malang untuk almamater tercintanya. Wikufest ini lebih semacam festival knowledge sharing yang membahas tentang dunia ICT, berbagi pengalaman hidup para alumni dan juga tren bisnis.

Saya ga akan bertele-tele, rilis resmi latar belakang acara ini bisa baca di sini :)

Harapan kami sederhana. Sekedar ingin berbagi wawasan kepada adik-adik kelas akan apa yang ada di dunia luar dinding kampus tercinta ini. Implikasinya semoga jadi dopping penambah semangat, membakar motivasi dan menumbuhkan kreativitas terpendam yang selama ini tidur atau bahkan malu untuk dimunculkan. At the end, these young guns can set their goal of life earlier, so they will have enough to prepare anything for that.

Selain menambah erat rasa kekeluargaan dan saling memiliki antara alumni dan siswa, ini juga jadi ajang latihan bagi kami (well, most of us) untuk publik speaking heheheheh, untuk lebih banyak berbagi. Seperti donor darah lah. Sekian mili yang kita donorkan akan membantu orang lain, sebagai gantinya tubuh kita akan memproduksi darah segar penggantinya *berasa narasi film vampir gini*

Anyway,
Soal skill, adik-adik angkatan 18-19 ini cukup membuat kami terpukau. Awalnya saya pribadi juga Cak Adi Wahyu yang ketum ingin lebih membahas mengenai potensi mobile services. Karena hal ini sepertinya barang baru. Melihat kurikulum kok kayanya berat ke web programing. PHP lagi PHP lagi, saya dah bosen.

Yah dugaan itu benar. Lomba bikin mobile apps untuk printing dari ponsel ke portabel printer gagal karena ga ada yang submit. Tapi … ada tapinya nih. Some of them actually in the process of making the apps. But timeline is too short.
Saat closing acara, ada demo 2 aplikasi mobile yang itu semuanya membuat saya terpukau. Wow!!! Bravo.

Yah, sip lah. Bisa ngomporin adik-adik buat mulai iseng2 bikin sesuatu di ponsel mereka masing. Kalau susah native programming, bisa bikin versi mobile web atau yg hybrid pakai phonegap, sencha atau appcelerator :)

Well, animo adik-adik ternyata sangat menggembirakan. Insya Allah ini akan dijadikan acara tahunan. Kita akan coba di 2013 nanti. Terima kasih untuk para panitia, teman-teman alumni. Mohon maaf juga untuk teman seangkatan yang masih saya ledekin. Farisy n Ahot, asline aku ngiri ama kebesaran kalian. Tingkat ketebalan saya ga segitu nambah dibanding jaman sekolah dulu. Hehehehe
Eh iya, ada juga alumni junior yang kena ‘bully’ juga n ternyata taunya dah jadi guru di almamater tercinta ini. Maaf lho, Pak Mas eh Pak YouKnowWho *rofl*

Ulasan yang lebih mendalam bisa baca tulisan-tulisan dari Cak Usma berikut ini
http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/23/selamat-dan-sukses-wikufest-2012/
http://cakusma.blogdetik.com/

Hmm, adik-adik ternyata banyak yang blogging. Tapi kok ga nemu yah postingan yang membahas before-and-after wikusama. Ayo dong pada nulis. Buat masukan untuk kami juga guna mempersiapkan acara berikutnya :)

Telkomsel R&D for LTE Services

TelkomselMinggu kemarin saya menghadiri sebuah acara di Hotel Gran Melia yang diprakarsai oleh Telkomsel. Dalam acara bertajuk "Telkomsel R&D for LTE Services" ini, Telkomsel berusaha untuk membuktikan keseriusannya untuk selalu siap taking a lead di industri telekomunikasi seiring dengan pesatnya peningkatan teknologi (terutama bidang wireless/selular) itu sendiri.
 
R&D ini merupakan proyek kerjasama antara Telkomsel dan Telkom  selaku induk perusahaan dengan para akademisi (diwakili oleh ITB, UI, ITTelkom) serta mitra produsen perangkat telekomunikasi yaitu NSN, Ericsson, ZTE dan Huawei. Selain kick off R&D, diacara ini dilakukan pula demo LTE (long Term Evolution)  itu sendiri (menggunakan perangkat dari Huawei yang di pasang di Jakarta) serta Dual Carrier HSPA+ yang dilakukan di Medan (Ericsson) dan Denpasar (NSN). Bisa dibilang ini adalah roadmap Telkomsel untuk tetap memimpin pasar layanan broadband berbasis selular yang saat ini telah dinikmati oleh sekitar 16 juta dari total 86juta pelanggannya. Layanan broadband existing sendiri saat ini menggunakan jaringan 3G dengan penggunaan lebih dari 5000 Node B atau BTS 3G.
 
 
“Kesiapan dalam mengujicoba teknologi terbaru ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband.”, demikian kata Dirut Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.
 
 
Acara ini dihadiri pula oleh Menkominfo Tifatul Sembiring yang selain memberikan sambutan (menurut saya sih agak-agak ga nyambung) juga berkesempatan mencoba beberapa demo di antaranya 3D streaming, game online (saya ga memperhatikan apakah Pak Menkominfo sempat maen Counter Strike pa ngga :P) serta demo vending machine. Kebetulan sekitar 1-2 minggu sebelumnya saya sudah mencoba menggunakan vending machine sejenis yang ditempatkan di Plaza Semanggi lantai 2. 
 
Pasar layanan broadband wireless berbasis GSM di Indonesia ditandai dengan dikenalkannya jaringan UMTS 3G/W-CDMA. Kecepatan transfer data jaringan 3G mencapai 384 kbit/s di kondisi ideal. Ini merupakan versi upgrade dari GPRS yang sudah dikenal masyarakat sebelumnya. Teknologi 3G ini kemudian berevolusi ke HSDPA/HSUPA dan HSPA+. Teknologi tersebut terus berevolusi ke Dual Carrier HSPA+ (42Mbps), Multi Carrier (84Mbps), dan Multi Carrier yang didukung antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) 2×2 (168 Mbps).
 
Nah, LTE (Long Term Evolution) ini merupakan lompatan besar di teknologi broadband celuller yang kemudian disebut sebagai pre-4G (masih belum full 4G kok ^_^). Dengan LTE, layanan data dapat diakses dengan kecepatan hingga 172 Mbps, sementara LTE Advance menawarkan kecepatan hingga 300Mbps, 600Mbps, bahkan 1 Gbps dengan teknologi Multi Carrier dan MIMO 4×4. Sebagai analogi pada kondisi ideal, jika kamu termsuk tukang download, maka sebuah file iso Linux sebesar 700MBytes (setara dengan sekitar 5600 Mbits) dapat kamu download dengan waktu hanya 33 detik menggunakan LTE 17Mbps. Wow!
 
Jika saat 3G dikenalkan dulu, layanan/konten yang dikedepankan diantaranya adalah Video Call, Video On Demand, Video Conference sampai dengan Location Based Service (LBS). Dengan evolusi LTE ini maka layanan-layanan yang lumayan haus bandwidth akan dapat solusinya. Mo VoIP, Online Gaming, Telegeoprocessing. Layanan High Definition (HD) video streaming  juga dapat menjadi primadona.
 
 
LTE dan Dual Carrier HSPA+ diprediksi akan membawa perubahan industri telekomunikasi cukup signifikan, di mana pada era LTE perkembangan layanan berbasis data akan semakin pesat seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi akses tersebut. Perkembangan layanan berbasis data juga ditentukan oleh berbagai aplikasi/service layer, seperti: teknologi IP Multimedia Subsystem (IMS), Service Delivery Platform (SDP), dan Cloud Computing. Di sisi lain, untuk mengembangkan berbagai layanan ke depan, operator membutuhkan dukungan dari mitra kerja, seperti: penyedia konten, aplikasi, dan tentu saja adalah penyedia device/terminal aksesnya.