Tight Schedule

Hueeeee, schedule minggu ini sampe tengah bulan Agustus padet banget. Mulai rutinitas kerjaan, kampus, trening dll. Aih, ga tau apa yang mo ditulis di blog. Ya udah lah ini ajah dulu sementara :)

New Digicam

Di antara 3 pilihan compact digicam 5MP, Canon Powershot A95, Canon Digital IXUS 50 dan Panasonic Lumix DMC-FX8, akhirnya hari ini beli IXUS 50 deh. Kebetulan dpt harga miring di FKI/ICS 2005 di JCC. Masiy save banyak dibanding Mangga dua atau Ambasador :)

posted using MMS2Blogger – kidy

Surat Untuk Bangsa Inggris

Saya kirim surat ini kepada rakyat Inggris, khususnya penduduk kota London.

Selama selang waktu beberapa jam, saat terjadinya beberapa ledakan bom di London, anda bisa rasakan sendiri menjalani hidup melewati saat-saat keputusasaan, kegelisahan dan tercekam horor. Pada saat-saat itu anda kehilangan sanak keluarga atau teman, dan kami berharap untuk mengatakan kepada anda,sejujur-jujurnya, bahwa kami juga ikut berduka ketika jiwa manusia tercabut, tewas jadi korban. Saya tidak bisa mengatakan kepada anda bagaimana derita kami saat kami menyaksikan keputus asaan dan kesakitan yang tergambar di wajah orang lain. Selama kami menjalani hidup melewati sutuasi seperti ini – dan akan terus menjalaninya setiap hari – sejak negara anda dan amerika membentuk persekutuan dan menjalankan rencana untuk memerangi Irak…..

Perdana Mentari negara anda, Tony Blair, mengatakan bahwa para pelaku peledakan bom London, melakukannya atas nama Islam. Menteri Luar Negeri amerika, Condoleezza Rice, menggambarkan pelaku pengeboman sebagai tindakan barbar. Dewan Keamanan PBB langsung mengadakan rapat dan mengutuk secara bersama atas kejadian itu.

Saya tergoda untuk bertanya kepada anda semua, rakyat inggris yang bebas, ijinkan saya meminta penjelasan :
Atas nama siapa negara kami diblokade/embargo selama 12 tahun?
Atas nama siapa kota-kota kami dibom dgn senjata-senjata yang terlarang secara internasional?
Atas nama siapa tentara inggris menyiksa rakyat Irak dan membunuh mereka?

Apakah atas nama Inggris?
Atau atas nama agama anda?
Atau atas nama kemanusiaan?
Atau kebebasan?
Atau demokrasi?

Apa sebutan untuk orang-orang yang membantai dan membunuh lebih dari dua juta anak-anak Irak? Apa sebutan untuk orang-orang yang menyebabkan tanah dan air kami terpolusi ‘depleted uranium’ dan zat-zat mematikan lainnya?

Bagaimana komentar anda tentang apa yang terjadi di penjara-penjara di Irak – di Abu Ghraib, Camp Bucca dan sejumlah kamp penjara lainnya? Apa sebutan untuk orang-orang yang menyiksa pria, wanita dan anak-anak tak berdosa? Apa sebutan untuk orang yang mengikatkan bom ke tubuh seorang tahanan dan kemudian meledakkannya menjadi serpihan-serpihan? Bagaimana komentar anda tentang penyempurnaan metode penyiksaan untuk tahanan Irak – seperti merenggut paksa tungkai/lengan, mencongkel mata sampai keluar, menyundut kulit dengan rokok menyala, membakar rambut dengan pemantik api? Apakah kata-kata ‘barbar’ cocok untuk menggambarkan kelakuan para tentara anda di Irak?

Bolehkah kami bertanya, mengapa Dewan Keamanan PBB tidak mengutuk pembantaian rakyat tak berdosa di al-Amiriyah dan apa yang terjadi di al-Fallujah, Tal’afar, Sadr City, dan an-Najaf? Mengapa seluruh dunia hanya menyaksikan saja saat rakyat kami dibunuh dan disiksa dan tanpa ada yang mengutuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap kami? Apakah karena anda semua manusia sedangkan kami jenis lain yang lebih rendah? Apakah anda pikir hanya anda saja yang bisa merasakan sakit dan kami tidak? Pada Kenyataannya, kamilah yang paling bisa merasakan bagaimana beratnya skala kesakitan dari seorang ibu yang kehilangan anaknya, atau seorang ayah yang kehilangan keluarganya. Kami sangat tahu dan merasakan bagaimana sakitnya kehilangan seseorang yang sangat dicintai.

Anda tidak pernah kenal para suhada kami, tapi kami mengenal mereka dengan baik. Anda tidak mengingat mereka, tetapi kami senantiasa akan mengingat mereka terus. Anda tidak menangisi kepergian mereka, tetapi kami sangat menangisi mereka.

Apakah anda pernah mendengar nama seorang gadis kecil , Hannan Salih Matrud?
Atau seorang anak laki-laki bernama Ahmad Jabir Karim? Atau Sa’id Shabram?

Ya, rakyat kami yang tewas mempunyai nama juga. Mereka mempunyai wajah-wajah dan cerita dan memori. Ada saatnya ketika mereka masih bersama kami, tertawa dan bermain bersama. Mereka mempunyai impian, seperti anda punya impian. Mereka mempunyai masa depan yang menunggu. Tapi sekarang mereka tertidur tanpa mempunyai hari esok yang kan membangunkan mereka.

Kami tidak membenci bangsa inggris atau bangsa-bangsa lain di dunia ini. Peperangan ini ditujukan atas kami, maka kami saat ini berjuang untuk mempertahankan diri kami. Karena kami ingin hidup di tanah air kami sendiri – tanah berdaulat kami, Irak – dan menjalani hidup sesuai dengan yang kami inginkan, bukan yang pemerintah anda dan pemerintah amerika inginkan.

Biarkan para keluarga korban yang terbunuh mengetahui bahwa tanggung jawab insiden pemboman London kamis pagi itu tertumpu di pundak Tony Blair dan politik luar negerinya. Hentikan peperangan terhadap bangsa kami! Hentikan pembunuhan yang dilakukan oleh para tentara anda yang dilakukan tiap hari itu! Akhiri penjajahan anda terhadap tanah kami!

Baghdad, 9 Juli, 2005.
Iman Al-Saadun

A Letter to the British People.

I am sending this letter to the British people and in particular to the residents of London.

For a period of hours, you have lived through moments of desperate anxiety and horror. In those hours you lost a member of your family or a friend, and we wish to tell you in total honesty that we too grieve when human lives pass away. I cannot tell you how much we hurt when we see desperation and pain on the face of another person. For we have lived through this situation – and continue to live through it every day – since your country and the United States formed an alliance and laid plans to attack Iraq.

The Prime Minister of your country, Tony Blair, said that those who carried out the explosions did so in the name of Islam. The Secretary of State of the United States, Condoleezza Rice, described the bombings as an act of barbarism. The United Nations Security Council met and unanimously condemned the event.

I would like to ask you, the free British people, to allow me to inquire: in whose name was our country blockaded for 12 years? In whose name were our cities bombed using internationally prohibited weapons? In whose name did the British army kill Iraqis and torture them?

Was that in your name?
Or in the name of religion?
Or humanity?
Or freedom?
Or democracy?

What do you call the killing of more than two million children? What do you call the pollution of the soil and the water with depleted uranium and other lethal substances?

What do you call what happened in the prisons in Iraq – in Abu Ghraib, Camp Bucca and the many other prison camps? What do you call the torture of men, women, and children? What do you call tying bombs to the bodies of prisoners and blowing them apart? What do you call the refinement of methods of torture for use on Iraqi prisoners – such as pulling off limbs, gouging out eyes, putting out cigarettes on their skin, and using cigarette lighters to set fire to the hair on their heads? Does the word “barbaric” adequately describe the behaviour of your troops in Iraq?

May we ask why the Security Council did not condemn the massacre in al-Amiriyah and what happened in al-Fallujah, Tal’afar, Sadr City, and an-Najaf? Why does the world watch as our people are killed and tortured and not condemn the crimes being committed against us? Are you human beings and we something less? Do you think that only you can feel pain and we can’t? In fact it is we who are most aware of how intense is the pain of the mother who has lost her child, or the father who has lost his family. We know very well how painful it is to lose those you love.

You don’t know our martyrs, but we know them. You don’t remember them, but we remember them. You don’t cry over them, but we cry over them.

Have you heard the name of the little girl Hannan Salih Matrud?
Or of the boy Ahmad Jabir Karim? Or Sa’id Shabram?

Yes, our dead have names too. They have faces and stories and memories. There was a time when they were among us, laughing and playing. They had dreams, just as you have. They had a tomorrow awaiting them. But today they sleep among us with no tomorrow on which to wake.

We don’t hate the British people or other peoples of the world. This war was imposed upon us, but we are now fighting it in defense of ourselves. Because we want to live in our homeland – the free land of Iraq – and to live as we want to live, not as your government or the American government wish.

Let the families of those killed know that the responsibility for the Thursday morning London bombings lies with Tony Blair and his policies. Stop your war against our people! Stop the daily killing that your troops commit! End your occupation of our homeland!

Baghdad, July 9, 2005.
Iman Al-Saadun

ICS 2005:HALOpoin

Hadiah HALOpoin Telkomsel 2005.

Volvo !

posted using MMS2Blogger – kidy

ICS 2005:Tiwi Tiwi

Hehehe, ketemu tiwi di Indonesian Cellular Show 2005.

Dasar o’on, setelah sekian lama kenal dh blogfam, kita baru ngeh kalo tiwi ma saya tuh satu company group (Tiwi di Telkom, sibuk menjelaskan tentang Ventus tapi masih sempet2nya maenan YM) :p

Oh iya tadi ketemu ama Ata juga

posted using MMS2Blogger – kidy