Ikutan Mudik Bareng Telkomsel Poin

Gak terasa Lebaran akan tiba dalam beberapa bulan lagi. Guna menghadapi momentum tersebut, Telkomsel kembali menghadirkan program mudik bareng yang diperuntukkan bagi pelanggan setianya.

Pelanggan cukup mengakses *700*123#, di mana periode registrasi dibuka mulai 15 April hingga 3 Juni 2014. Selanjutnya pelanggan dapat mengikuti mekanisme lelang Telkomsel Poin harian. Registrasi akan dibuka setiap hari pada pukul 10.00 WIB dan ditutup kembali pada pukul 21.00 WIB.

Tahun ini Telkomsel melalui program Telkomsel Poin menggelar mudik bareng dengan menggunakan moda transportasi pesawat dan kereta api. Tersedia total 450 tiket pesawat Garuda Indonesia ke 3 rute tujuan, Jakarta – Yogyakarta (150 tiket untuk 75 pemenang), Jakarta – Solo (150 tiket untuk 75 pemenang), dan Jakarta – Surabaya (150 tiket untuk 75 pemenang).

Sedangkan untuk moda kereta api, tersedia 2 rute tujuan yakni KA Bima (Jakarta – Surabaya, via jalur selatan Pulau Jawa) dan KA Argo Bromo Anggrek (Jakarta – Surabaya, via jalur utara Pulau Jawa). Ada 600 tiket yang tersedia untuk 300 pemenang.

Sumber:
– Corporate Communication PT Telkomsel
Mudik Bareng Lebaran 2014 – www.telkomsel.com

#mudik the series 2013, Jatim Park 2

Kamis, 08-08-2013
Masih di Malang (ya iya lah, hari lebaran gitu loh)

Hari pertama lebaran praktis saya di rumah saja. Para tetangga di seputar kampung Plambesan yang mayoritas pada punya hubungan keluarga satu sama lain akan berkunjung ke Plambesan. Jadi ya lumayan sibuk bertemu tamu yang sekarang tampak asing buat saya (atau kebalikan saya yang asing buat mereka :P). Maklum saya meninggalkan Plambesan sejak tahun 1997, everything’s changed. Yang dulu teman main, sekarang dah pada bawa anak.

Yang dulu anak-anak, sekarang dah siap-siap punya anak. Bweh :P

bancakan_plambesan
Di Plambesan, selesai khutbah acara dilanjutkan dengan bancakan. Semacam potluck gitu deh. Makan-makannn yayyy

Ba’da Dhuhur saya malah molor. Mesti saving energy buat perjalanan panjang balik ke Jakarta hari Jum’at esoknya. Nah karena kelewat boring akhirnya saya dan @rara79 ngider-ngider Malang kota sambil nyari minum buat si Akane. Dari semua SPBU yang kita datangi semuanya pada ngaku kalo Pertamax-nya pada “habis”. Dan untuk pertama kalinya Fiesta saya akhirnya nenggak premium. Bukan salah saya lho kalo terpaksa konsumsi bbm bersubsidi…

Mobil mengarah ke Batu. Tadinya mo iseng ke BNS, tapi mengingat masih jam 3an, plus mendung pula, plus kelihatannya BNS cuman gitu-gitu doang kecuali pas malam dengan atraksi “cahaya”-nya maka kami memutuskan ke Jatim Park 2 saja. Wah takjub, ini pertama kali saya ke Jatim Park 2. Dan sepertinya terakhir kali saya masuk ke “kebon bintang” dah lama banget. Waktu masih SD kali :P

Serius.

Sempat kaget dengan harga tiket yang IDR 90 ribu/orang but let see what we we’ll get inside.

Dan emang keren! penataannya bagus, ga seperti “kebon binatang” yang saya tahu selama ini (referensi saya cuman the old bonbin wonokromo). Kaya di brosur/tv ads nya Singapore Zoo ^_^. Banyak satwa-satwa keren yang saya belum pernah tahu namanya atau belum pernah lihat bentuknya selama ini. Yang paling creepy tetap waktu memaksakan diri memasuki area reptil. Saya ini phobia ama ular :( Jadilah saya diledekin habis-habisan oleh @rara79, walo dia sendiri juga takut ular.

Saking serunya explore, ga berasa dah panggilan kalo JTP2 dah mo tutup. Padahal baru ajah mo motret si Brown Bear, belum say hello ke Jaguar. Masuk museum juga belum. Beuh, rugi neh rugi (salah sendiri juga ke sononya kelewat sore). Next time pulang ke Malang lagi saya mo jelajahin abis-abisan deh JTP2 dan JTP1 juga.

Nah selepas Maghrib kami turun ke Malang kota buat nyari maem. Rulenya ga boleh makan banyak-banyak, supanya banyak makanan yang bisa kita coba. Bingung ma kalimatnya? he he he he

Stop #1, Soto Ayam Lombok Tlogomas.
Dulu @rara79 pernah aku ajak maem Soto Ayam Lombok yg di Mondoroko dan dia jadi ketagihan. Jadi saya ajak ke sini deh. Katanya dulu ini cabang pertamanya.

soto_ayam_lombok
Soto Ayam Lombok, kali ini yang di Tlogomas

Stop #2, Pukis Hollywood depan Mitra (atau mungkin orang sekarang kenalnya sebagai Carrefour)
Ini pukis favorit paling enak se-Malang (IMO). Sejak saya kecil, kalo ke Malang Kota hampir ga pernah ga mampir ke sini. Tadinya dah takut ajah dia ga buka karena hari lebaran. Eh ternyata masih buka. Tapi bukan si Ibu lagi yang jualan, sepertinya sekarang sang anak/cucu yang menggantikannya.
Begitu bungkusan pukis diterima, saya mesti nganterin si @rara79 ngiterin alun-alun.
Ngapain coba?


Cuman buat akses portal-portal yang ada di game Ingress. Gara-gara diracunin si @ariefbayu 2 malam sebelumnya nih *getok*

Stop #3, Bakso President
Kuahnya emang mantap. Tapi ga nyagka kalo hari itu ruameee buangetttt. Yang ada cuman kebagian paket bakso saja + urat saja karena yang lainnya habis.
Ya wislah, yang penting si @rara79 dah keturutan makan bakso :P

Balik rumah masih ditawarin makan lagi. Waduh ampun deh dah ga kuat, yang ada sukses molor kekenyangan :P

#mudik the series 2013, kopdar mini

Malang, 6 Agustus 2013

Hari pertama di Malang yang saya lakukan adalah (bukan saya sih, tapi si Didik ama @rara79) membawa Akane ke tukang tambal ban dekat rumah. Dan hasilnya adalah sebagai berikut ini:

Before and after
Suasana lalu lintas kota Malang

Classical Malang, Gereja Kayutangan

Somewhere at Pagak, off the grid but nice view

Selanjutnya agenda hari itu adalah main ke rumah @eriskatp di Bantur.
It should be a simple short trip until we decided to play with Google Navigation. And it was bloody disaster!
Waze lagi bego, ga kenal rute ke Bantur makanya kami pake Google Maps. Eh ada menu Google Navigation, jadilah kami pakai itu. Tampilannya mirip Waze pula.

Lesson learnt, jangan pernah pakai Google Navigation buat jadi GPS deh. Dijamin ga nyampe-nyampe karena kamu harus blusukan lewat jalanan kampung, motong sawah, keluar masuk hutan … kacau pokoknya. Dari Kepanjeng, kami di bawa ke Pagak, keluar masuk Pusat Latihan Tempur TNI AL (yes, PUSAT LATIHAN TEMPUR!!!), offroad lewat jalanan kampung, nyaris harus lewat pematang sawah (dengan mobil, come on!!) Dan GPS paling valid akhirnya adalah Gunakan Penduduk Setempat.

Berbekal petunjuk beberapa orang, akhirnya kami sampai di depan SMA Negeri 1 Bantur sebelum dijemput @eriskatp. Ayahnyapun sampai heran kenapa kami sampe blusukan ke Pagak segala :P Setelah ngobrol-ngobrol lama dengan @eriskatp dan ayahnya, acara selanjutnya adalah balik ke Malang kota. Agendanya beli kripik tempe, ketemu dengan @ariefbayu dan @floressya. Sebelumnya mampir buka puasa dulu di Bakso Bakar Pahlawan Trip.

Bakso Bakar Pahlawan TRIP
Berburu oleh-oleh di kawasan Tumenggung Suryo
Bu Dokter, permen ga baek buat kesehatan gigi.
Apalagi segede itu loh…
Foto seadanya dengan OM-D

Ini juga kocak karena venue yang mo kita jadikan tempat nongkrong pada ga available. Milk Story dah ganti nama, tutup pula. Van Oosten juga tutup sampai selesai lebaran. Akhirnya kami terdampar di @BhaswaraCafe yang lokasinya di Skomdak. Tempatnya sih mayan cozy. Bandnya juga OK, malam itu lagi memainkan lagu-lagu oldies. Cuman menunya so-so banget. Kalau mengutip komentar di foursquare “nice place with not so nice menu” :)

Well, that’s all for the night… ngantuk :P

#mudik the series 2013, Etape 2

Senin, 5 Agustus 2013, escape Jawa Tengah

Setelah selesai beristirahat sejenak di ret area km 226 Tol Palikanci, kami melanjutkan perjalanan kembali. Jam 8 pagi dan cuaca waktu itu lumayan mendung. Berdasarkan informasi baik itu dari internet, radio maupun pembicaraan beberapa pemudik lainnya akhirnya kami memutuskan untuk keluar di exit Kanci. Exit Pejagan supayanya lumayan stuck, sedangkan kontur jalanan tol Pejagan tahu sendiri deh kualitasnya kaya gimana. Dengan satu sekrup menancap di ban depan, kayanya riskan sekali kalo harus lewat sana. Yah hitung-hitung sekalian nyari tukang tambal ban yang buka sih.

Keluar tol langsung disambut kecelakaan. Seorang pemotor sedang tergeletak di seberang jalan, rupanya disruduk bis yang berhenti beberapa meter setelahnya (pas di tukang tambal ban). Yah kami skip tambal ban ini karena terlalu rame orang menolong dan melihat kecelakaan tersebut.

Secara umum kondisi kota Cirebon bisa sepi sekali jalanan. Kita jadinya yah nyantai-nyantai saja (gara-gara sekrup itu sih, otherwise we could drive in turbo mode :P) Saking lancarnya kami ga merasa kalo dah melewati exit pejagan. Dan kemudian masuk ke area telor asin kombo brambang. Welcome to Brebes. Dan jalanan ‘ancur’ pun mulai menyambut kami. Duh kasihan nih si Akane. Arus lalu lintas pun mulai padat mengingat hari itu adalah jam sibuk warga sekitar beraktivitas plus kondisi jalanan yang buruk.

suasana km 226
Suasana Cirebon, sepi
Kondisi jalan di Brebes….
Seperti biasa, banyak sign-board lucu-lucu di sepanjang perjalanan. Termasuk di bodi truk :P

Ga banyak yang bisa saya ceritain di sini. Overall Brebes-Tegal-Pemalang cukup lancar. Tersendat di beberapa titik karena yah melewati pusat aktivitas warga seperti pasar, kompleks pertokoan dan sejenisnya. Kemudian kami kejebak macet lumayan parah sewaktu baru masuk Pekalongan. Setelah itu lancar sampai kendal. Hal serupa terjadi juga mulai terminal Mangkang hingga masuk ke tol Jatingaleh. Tol terbilang sepi, jadi mayan nekat speeding buat memotong waktu (iya iya, sekrup masih menancap di ban mobil).

Nah mendekati exit tol tanjung mas, @rara79 mulai ribut dengan waze-nya . Oh iya so far kami memanfaatkan google maps + waze, padahal literally tanpa petapun kita ga akan nyasar kalo lewat pantura sih. Rara bilang saya kelewatan exit tol, sementara saya yakin exit tolnya justru masih di depan. Penunjuk jalanpun mengesyahkan pendapat saya tersebut he he he. Seperti biasa, exit Tangjungmas langsung menyusuri Jalan Raya Semarang – Demak. Sementara @rara79 sibuk berantem dengan Waze yang memaksa kami untuk melalui rute Purwodadi Blora-Bojonegoro, rute yang cukup memberikan pengalaman buruk tahun kemarin. Selepas Demakpun si Waze ngeyel nyuruh kami balik kembali ke arah Purwodadi. Buset dah.

Masuk Tegal Kota Bahari
Somehow, arah ke Cirebon yang macet
Astaga….
Sate Subali – Batang

Jadi ya turn off Waze and just enjoy the road. Demak sampai Pati lancar Jaya, sampai Juwana jalanan mulai rada-rada offroad. Menyusuri Lasem jalanan kembali bersabahat, tapi setelah itu ampun deh gusti. Mulai dari Kragan (Release The Kragan!!!! *akhirnya @rara79 bisa bikin lawakan :P*) sampai masuk Jenu-Tuban kondisi jalanan bikin ketar-ketir mobil rendah seperti Ford Fiesta ini. Jadi ngiri dengan rombongan depan yang menggunakan Everest dan Navara. Bahkan masuk Tuban kota pun kondisi jalanan masih bergelombang. Perasaan tahun kemarin ga sehancur itu deh kondisi jalanan di Tuban.

Keluar kota Tuban kondisi jalanan membaik dan kosong. Si Akane pun bisa mode Turbo sampe exit Gempol. *fiuh* sampai rumah pas tengah malam dan langsung terkapar kecapekan. Alhamdulillah semuanya lumayan lancar, mengingat tahun 2012 kemarin saya butuh 52 jam dari Jakarta sampai Malang :)

Met lebaran semuanya…

ps: oh iya, tuh sekrup belum diurusin sampe saya bangun tidur esok harinya :P

#mudik the series 2013, Cikampek – Cirebon

Minggu, 4 Agustus 2013
Escape from West Java

Setelah cukup bobo (yah ngerasanya sih begitu), cukup makan (mampir abuba dulu :P), @rara79 ikutan ke Malang jadi navigator akhirnya kami memutuskan memulai roadtrip malam itu juga. Jam 9 malam kami mulai jalan meninggalkan Bintaro. Belum apa-apa dah kena macet mulai depan STAN sektor 5 sampai ke Lotte di sektor 7. Buset deh, selepas itu baru bisa masuk tol JORR Bintaro mengarah ke Cikampek.

Perjalanan cukup lancar, ga ada macet sama sekali. Sempat pitstop di rest area km 57 buat beli KFC buat bekal. Berdasarkan laporan rekan-rekan di depan, mantengin twitter soal kondisi Cikopo-Jomin, akhirnya kami memutuskan untuk keluar di Dawuan. Sepanjang exit Dawuan sih nyaris ga ada kendaraan yang lewat, tapi begitu sampai Jl. Ahmad Yani perjuanganpun dimulai.

Jam 11 malam dan kemacetan tampak mengular jauh ke depan. Etape pertama macet seperti biasa adalah imbas dari padatnya arus dan juga volume kendaraan di Cikopo maupun Jomin. Sekitar 1 jam kami baru bisa lolos dari sini dan masuk ke Jalan Raya Pangulah. Di sinipun lalu lintas masih padat sampai Patok Besi, Subang. Setelah itu baru deh mayan lancar. Biang kemacetan di etape ini kalau aku perhatikan karena banyaknya orang yang ingin masuk ke SPBU yang ada di sepanjang jalur. Entah untuk sekedar mengisi BBM tapi sepertinya lebih banyak karena ingin beristirahat. Jelas saja SPBU-SPBU tersebut tidak bisa menampungnya, akibatnya antrian kendaraan (maupun yang memaksa parkir) akhirnya meluber ke jalan raya deh. Great….

Suasana rest area km 57, Cikampek
Kemacetan di jalan Ahmad Yani menjelang flyover Cikampek
Yang bilang truk (kecuali yang bawa logistik/sembako doang) ga boleh lewat pantura sejak H-7 hingga H+4 is such a big bullshit! Ngecap doang ga mantau lapangan

look at my speedometer…

Somewhere at Subang

Kemacetan (yang lumayan parah) kembali terjadi saat akan memasuki daerah Cirebon. Kasusnya kurang lebih sama karena saat jam makan sahur. Sebagai akibatnya, kami baru bisa tiba di rest area km 226 tol Palimanan-Kanci sekitar jam 7 pagi. Jauh di luar jadwal karena target saya sedapat mungkin menyusuri lepas dari Tegal sebelum jam 7 pagi.

Rest area inipun juga sudah hampir ga mampu menampung kendaraan para pemudik. Niat mandi ga kesampaian karena selain banyaknya pemudik yang ngantri toilet, kondisi toiletnya pun ya gitu deh. Paling ga akhirnya cuci muka n banjur kepala, ganti baju, gosok gigi dan yang paling penting adalah pipis :P

Kemacetan di Arjawinangun menjelang masuk tol Palikanci
Siluet pepohonan di antara kabut pagi yang mendung
Suasana Rest Area km 226 Tol Palikanci

Lumayan bisa meluruskan punggung dan kaki. Melihat pemudik lain sedang asyik nyaman dipijat, jadi kepikiran juga buat ikutan dipijat. He he he he repot nanti, yang ada malah ketiduran dan jadwal jadi molor makin panjang. Lagi pula saya juga dah janji ke @eriskatp buat ngirim dokumen+tanda tangan untuk Mozilla Summit 2013. Jadilah di pagi yang mendung dengan ambient light seadanya itu itu saya sibuk dengan iphone, Macbook dan sedikit photoshop plus koneksi Telkomsel Flash yg menggembirakan (bukan promo yah, beneran) menghasilkan 1.6 MB file untuk dikirim ke adik nun jauh di Bantur sana. Sekalian juga check email dan memantau kondisi lalu lintas jalur berikutnya.

mudik2013_rara79_path
taken by @rara79

Yang menyakitkan setelahnya adalah saya melihat ada sekrup nempel di roda kanan depan Akane. SEKRUP Bo! Saya ga tahu tuh sekrup ada di sana sejak kapan. Tapi serem juga membayangkan sejak dari Bintaro sampe sini saya dah sempat bergaya ala speed racer beberapa kali dengan sekrup menancap di ban. Astaga!

@rara79, navigator yg baru bangun molor :PKontras
Bapak tua ini “rekoso” mencari nafkah dengan menjadi tukang urut. Foto sebelahnya, anak-anak ini justru sejak dini diajarkan untuk mengemis :( Dan populasi mereka sepertinya kok makin meningkat saja dibandingkan tahun kemarin

ga sengaja pandangan mata mengarah ke titik putih di ban depan si akane...
pas sedang  selonjoran ngelurusin kaki, ga sengaja pandangan mata mengarah ke titik putih di ban depan si akane…

Ground clearance si akane yang rendah ga memungkinkan saya untuk ngolong liat kondisi sisi ban lainnya. Asumsi (dan juga berharap) cuman satu sekrup jahanam ini saja yang nancap. Agak tenang dengan ban Bridgestone karena saya pernah mengalami hal serupa sebelumnya (beda mobil sih, tapi yang nancap baut!). Alamat ga bisa speeding dengan tenang deh nanti…

Pagi yang mendung itupun berasa makin mendung *sigh*

photos taken from my iPhone5 & Olympus OMD 14-42mm