Google Cloud Connect

Google Apps

Video by lifehacker
[tube]http://www.youtube.com/watch?v=ubUFl0wPaeM[/tube]

Google AppsDikutip dari Blog Google, raksasa mesin pencari ini baru saja meluncurkan layanan terbaru mereka, Google Cloud Connect. Layanan ini akan memfasilitasi para pengguna Google (mereka yang punya akun di Google) untuk dapat melakukan sync antara Microsoft Office (Word, PowerPoint, Excel mulai dari Ms Office 2003) dengan Google Docs. Dengan demikian, maka dokumen-dokumen yang disunting menggunakan aplikasi Ms Office di PC dapat di simpan di cloud infrastucture milik Google. Selanjutnya kita dapat mengakses, mengunduh, menyunting dokumen-dokumen tadi dari manapun selama tersambung ke Google (via internet).

Google Cloud Connect ini berupa plugin yang mesti di install di komputer yang menggunakan aplikasi Ms Office dengan sistem operasi Ms Windows. Saat ini, plugin Google Cloud Connect belum/tidak mendukung aplikasi Ms Office di Mac OS.

Yah, sebenarnya ini bukan layanan baru sih. Layanan serupa sudah pernah ada namanya OffiSync.

Linux & Windows XP di ULPC/UMPC dan MIDs

Seperti yang telah diketahui oleh publik, Microsoft akan menghentikan penjualan retail Windows XP pada 30 Juni ini. Namun untuk system builder/OEM, Windows XP masih dapat digunakan hingga 31 Januari 2009. Kalimat terakhir di atas berlaku hanya untuk Windows XP Home Edition bagi perluan para pembuat ULPC (Ultra Low-Cost PC) (1). Selebihnya para pengguna maupun OEM untuk "normal" PC, dipaksa untuk jualan Windows Vista yang sangat berat, mahal dan rakus resource itu. Jadi no more preload Windows XP untuk pc/laptop "plain-vanilla" yang diproduksi setelah bulan Juni nanti.(1)

Kenapa hanya Windows XP Home Edition yang diperpanjang "hidup"nya?
Seperti yang telah di singgung, Windows XP Home Edition ini lebih ditujukan untuk para system builder/OEM ULPC. Contohnya adalah Asus eeePC dan Intel Classmate (Zyrex Ubud/Axioo Classmate). Windows XP pro apa lagi Vista (edisi apapun itu) terasa amat sangat berat untuk dipaksakan di install di ULPC. Alih-alih ULPC nya berjalan dengan normal, bisa "hidup" ajah dah harus bersyukur deh :) Maka dari itu, vendor ULPC rata-rata menggunakan Linux untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dari ULPC-ULPC produksi mereka tersebut. (2) Dan yang bisa "digunakan" di ULPC saat ini hanyalah Windows XP Home Edition (itupun perlu tweaking habis-habisan jika ingin performa maksimal) (2). Ms juga tidak ingin kehilangan pasar dan babak belur oleh Linux di sektor ini.

Mengapa vendor ULPC menggunakan Linux?
Salah satu sebabnya sudah dibahas di atas, masalah performa. Ms belum mempunyai sebuah versi yang customizable, yang dapat di-strip seringan mungkin untuk dapat berjalan di resource yang sangat terbatas. Satu-satunya versi paling "ringan" saat ini …. ya WinXP Home Edition itu.

Di sini lain, Linux bisa dibilang sangat sukses di pasar ini. Rata-rata produsen ULPC (Asus, Everex, Axioo) pasti menggunakan Linux sebagai OS. Tapi "banyak" pengguna yang menanyakan versi XP Asus eeepc, seperti yang saya lihat sendiri di salah satu pameran komputer Maret 2008 kemarin. Yah ada versi Windowsnya sih, pake WinXP Home … versi home ini emang akan memuaskan pemakai kelas "rumahan" (home), tapi sedikit yang tahu di antara mereka kalau XP Home ini useless untuk keperluan bisnis. Contoh jelasnya adalah by default kita dapat menggunakan XP Pro di network bisnis, tapi tidak dengan XP Home. Dengan Linux, user akan mendapatkan kemampuan kelas enterprise untuk ULPC/UMPC miliknya. Hal yang tidak bisa dipenuhi oleh WinXP Home saat ini. (3) (4)

Kemudian dari sisi harga.
Yang namanya Ultra Low Cost PC (ULPC, bukan UMPC) pasti haruslah murah. ULPC diawali dengan ide OLPC (One Laptop PerChild) yang digagas oleh MIT Media Library Januari 2005 lalu. Mereka memulai penelitian untuk dapat membuat laptop seharga $100. Walo ide ini agak-agak "mustahil" dari sisi bisnis, tapi bukti bahwa Asus eeepc sukses di pasar dengan harga di sekitaran $300 menunjukkan bahwa hal ini bukan sekedar impian. Nah kalo menggunakan Windows? Harga retail Win XP Home Edition untuk pasar Indonesia adalah $198 (bhinneka), $87 (software-asli.com), $86 (indowebstore.com).  Buset, bhinneka kok malah benernya? Mereka ngantuk lupa update pricelist atau emang markup harganya gila-gilaan seperti itu. Anyway, yang jelas harga WinXP Home Edition berkisar sekitar 800-900 rb. Segitu uang yang dapat kamu hemat.

Yang sedang ngetren di pasar saat ini tidak hanya ULPC, tapi ada satu teknologi yang naik daun yang disebut sebagai "Mobile Internet Device’ (MID). Dengan Linux, ULPC dan MID tersebut akan mempunyai kemampuan level enterprise untuk memanfaatkan kerja menggunakan jaringan. Ironisnya, UMPC/MID yang menggunakan Linux akan bekerja jauh lebih baik dengan  Active Directory-nya Microsoft dibandingankan dengan WinXP Home  editionnya :P

Di Intel Developer Forum (IDF) yang diadakan di Shanghai (doh pingin ke sana lagi) awal April ini, Intel memperkenalkan prosesor Atom yang sangat cocok untuk MID. Intel Atom ini "hanya" menggunakan daya sebesar  2.4 watt dibandingkan prosesor laptop yang ada di pasaran saat ini yang rata-rata mengkonsumsi 35 watt. Katanya sih, Intel Atom ini mampu bekerja pada clock 1.8GHz. Dan jika dipasangin Linux, MID ini bisa "kencang" kerjanya. Beberapa vendor hardware dikabarkan akan memasarkan MID Atom dengan bundel Ubuntu atau Red Flag Linux di dalamnya. Contohnya adalah Aigo, Asus, BenQ, Clarion, Compal, Elektrobit, Lenovo, LG, Panasonic dan Toshiba. Mungkin juga Lenovo.

Menurut Patrick G. Ward dari Intel, Linux sangat cocok dan sesuai dengan kebutuhan perangkat MID baik dari sisi fungsi-fungsi dasar, power management, fleksibilitas, performansi dan tentunya harga. Intel sendiri bekerja sama dengan beberap ISV dan perusahaan software untuk mengoptimasi core Linux dan aplikasi-aplikasinya agar dapat lebih optimal lagi digunakan di MID. (5)

Namun untuk kelas PC standar, Linux memang masih agak sulit untuk meredam XP. Karena di pangsa pasar ini, lawan Linux bukanlah Vista, melainkan Windows XP. Yah karena secara tidak langsung, dengan kebutuhan resource yang sebegitu besarnya, Microsoft sendiri sudah mulai pesimis dengan pasar Vista. (6) Vista sepertinya juga agak susah untuk diterima di kalangan koporat karena biasanya migrasinya yang sangat besar. Tidak hanya beli lisensinya saya, tapi juga keperluan untuk upgrade hardware yang sangat ekstrim.

*kembali ngutak-atik Mac* :D

(1) http://www.microsoft.com/windows/lifecycle/default.mspx
(2) http://blogs.zdnet.com/microsoft/?p=1312
(3) http://www.eweek.com/c/a/Linux-and-Open-Source/Likewise-Extends-Active-Directory-Embrace-to-Mac-and-Linux/
(4) http://www.linux-watch.com/news/NS5157209946.html
(5)http://www.desktoplinux.com/news/NS5398830397.html
(6) http://www.eweek.com/c/a/Windows/Has-Microsoft-Disavowed-Vista/

 

ies4osx: IE on Leopard

Gara-gara Internet Banking Bank Permata yang sux itu, saya terpaksa harus masang Internet Explorer di Macbook.
Blah … Microsoft sendiri sudah menghentikan produk Internet Explorer for Mac kira-kira sejak tahun 2003 lalu. Parah emang Bank Permata … hari ini kok masih bikin situs yang tidak cross-browser capable. Mo gimana lagi, saya ambil KPR pake Bank Permata :(

Sama halnya pemakai OS lain selain Windows, yang kepikiran paling beberapa hal berikut ini:

  • Dual boot,  dih masa gara ini doang mesti dual boot. Beli lisensi Windows pula minimal 900rb. SUX  
  • Install VMWare … another cost minimal $79.99 – $699.9
  • Install Crossover … buset, beli Crossovernya sendiri ajah dah $59.95
  • Pasang Parallels Desktop … harganya $79.99

Untunglah di dunia open source ini banyak orang-orang pinter yang mau meluangkan waktu membagi ilmunya dengan menciptakan hal-hal yang berguna at low cost (saya ga bilang semua serba gratis, walo banyak yg gratisan, at least terjangkau lah :D)

Di desktop linux  saya tertolong dengan ies4linux, di FreeBSD ga tau soale dipake buat server :P Nah di OS X saya langsung mencari-cari hal ini begitu Macbook ada ditangan. Ada project bernama ies4osx. Aplikasi ini memungkinkan kita para pengguna OSX untuk dapat menjalankan IE secara "native" tanpa harus install Parallels, Crossover atau Bootcamp atau bahkan bikin partisi Windows segala. Mac kok dipasangin Windows … plis deh.

Cara instalasi ies4osx ini juga cukup mudah.

  1. Pengguna Tiger harus menginstall pake X11 dulu (ada di DVD installernya).
    Pengguna Leopard dapat memakai  X11 pre-installed atau install ulang X11 dari DVD installer Leopard, yang ada di situs Apple itu X11-nya versi "kadaluarsa"
  2. Download dan buka Darwine. Recognizing something? Yup, ini darwine .. plesetan dari wine di Linux .. bukan Darwin :P
  3. Copy Darwine ke  Applications folder.
    Pindahkan Darwine ke Applications
     
  4. Download and install ies4osx.
    extrat, click and install
  5. Pilih versi browser IE yang kamu mau, pilih bahasanya juga. Kalo pingin nampilin prosesnya, bisa klik icon "Log"  atau klik menu Window – Show Log. Habis itu klik tombol Play. Dari sini si installer ies4osx akan download file-file yang diperlukan ke internet. Wait and pray :P Saya beberapa kali "sukses" kelar downloadnya, ternyata di log ada error banyak banget … biyuh biyuh.
    fetching installation contents
  6. Asumsi tadi download ies4osx di simpan di Desktop, begitu juga hasil extract zip filenya. Setelah proses installasi selesai, maka di Desktop kamu akan muncul icon IE seperti gambar di bawah ini:
    IE for OSX installed
  7. Tinggal klik ajah salah satu icon tersebut. Kamu bisa juga mindahin semuanya ke folder Applications. Terserah mau yang mana deh.
  8. Voila! Hasilnya seperti ini :P

Bah, mo ngecek saldo ajah kok ribet amat yah ….