Telco Indonesia 2010

Hmm, akhir 2010 kian mendekat, 3 hari lagi. Tidak berasa yah. Kali ini saya pingin nulis mengenai Telco dan turunannya di Indonesia selama tahun 2010 versi saya. Tecko juga ga lepas dari gadget (dalam hal ini ponsel). Jadi saya juga coba menyinggung sedikit mengenai tren ponsel dan mobile gadget lainnya juga yang kira-kira masih bersinggungan dengan dunia Telco.

Hmmm apa yah?
Sama dengan beberapa tahun sebelumnya, Telco Indonesia masih didominasi dengan perang tarif dan perang gratisan. Walo awal tahun regulator menegaskan untuk melarang para operator seluler menawarkan SMS gratis lintas operator, kenyataan berbicara lain. BRTI sendiri menyatakan pelarangan SMS gratis ini sudah mereka keluarkan sejak sekitar Desember 2008. Alasannya SMS gratis lintas operator tak lain karena program ini bisa mengganggu jaringan operator lain yang menerima SMS tersebut.

Tapi dampak lain diluar masalah beban jaringan tadi adalah ketidaknyamanan pengguna karena kini tren baru di 2010 ini (sebenarnya dah sejak beberapa waktu sebelumnya tapi berasa banget tahun ini) adalah SPAM SMS. Mulai dari KTA, iklan obat, dan lain sebagainya. Saya mencatat beberapa operator seluler yang menjadi RAJA SPAM SMS di postingan saya beberapa bulan lalu. Data diambil dari nomor ponsel saya sendiri yang menjadi korban. Tapi kalaupun dibuat survey terbuka, saya rasa hasilnya ga akan jauh beda :)

Yang nyebelin lainnya adalah materi adu iklan mereka. Semakin hari semakin ga jelas, saling ledek-ledekan kaya anak ABG jutek saja. Ga habis pikir deh ini agency yang dipakai emang pada ga bisa bikin iklan spektakuler karena miskin ide kreatif atau emang marketing/whoever yang incharge dengan materi promo ini tastenya pada kaya gitu semua? entahlah.
Walau bukan perokok, saya tetap mengganggap iklan rokok adalah iklan paling mantap di sekian belas channel TV lokal yang ada.

Waktu penyelenggaraan ICS (Indonesia Celluler Show), disampaikan bahwa pelanggan seluler Indonesia sudah mencapai 180juta jiwa. Jadi sekitar 80% penduduk Indonesia menggunakan sebuah ponsel. Tahun 2011 bakal terlampaui deh tuh pengguna seluler => total penduduk Indonesia :)

Layanan broadband sedang naik daun. Sepertinya semua operator seluler baik itu GSM maupun CDMA di negeri ini berlomba untuk jualan mobile broadband. Masih berupa dump pipe di mana yang ditawarkan masih sial throttling bandwidth ataupun besar volume. Variasi paling hanya restriksi yang dibungkus menjadi paket-paket chatting lah, facebook lah, twitter lah yang nurut saya bikin ribet ajah.

Telkomsel dan XL sudah melakukan ujicoba standar baru dalam industri wireless, yaitu LTE. Dibanding WiMax, sepertinya standar LTE akan lebih banyak diadopsi kedepannya terutama oleh industri telco.

Tahun depan, data service akan menjadi primadona. Jadi menurut saya, operator harus berlomba meningkatkan dan menjaga KUALITAS LAYANANnya dan menawarkan hal-hal lebih yang dapat mendukung dan menciptakan bisnis bagi pemakainya instead of paket-paket riweuh seperti yang saya sebutkan sebelumnya.
Kapan firstmedia gelar jaringan di seputaran Pondok Aren khususnya perumahan saya yah? It’s boring spending hours in McD just because it’s cozy enough and the most important thing is giving us free Wi-Fi with … well acceptable bandwidth & connection :P

Masih ingat RPM konten? Ramai seperti opera sabun. But again, it’s getting cold but.
Bonusnya adalah opera sabun lainnya video porno ariel peterpan -luna maya – cut tari.

Dari gadget ponsel cuman ada 4 nama
1. Nokia yang kian suram seiring dengan sekaratnya sistem operasi Symbian yang selama ini mereka gunakan. Alih-alih membuat perbaikan signifikan di Symbian (yang telah 100% diakuisisi Nokia), pabrikan ponsel Finlandia ini malah sibuk riset OS baru bersama Intel dengan kode Meego. Bulan ini malah ramai diberitakan kalau produk Nokia 2011 nanti malah akan menggunakan Windows Phone 7. Waaahhh, Nokia + Windows Phone 7?

2. Blackberry masih menjadi primadona di Indonesia. Mostly nurut saya masih karena fitur chatting dan keperluan untuk akses Facebook + Twitter + Foursquare :D Harga paket BIS di semua operator rata-rata turun. Operator pun berlomba menggemukkan pipa bandwidth mereka ke RIM. Cuman saya ga tahu apakah RIM menggemukkan juga kemampuan mereka di Canada sana. Saya yakin kalo Indonesia saat ini adalah salah satu pasar terbesar RIM, namun seberapa jauh mereka aware dengan hal ini.
Sejak saya dan tim membuat self service BIS registration via SMS untuk prepaid (the first in the word yayyy) di Telkomsel sekitar 2008 lalu, lonjakangan pengguna Blackberry bikin kurva lancip yang mengagumkan lho :) Tentu saja ini didukung dengan terpeliharanya supply handset Blackberry BM di pasaran :)
Dengan segitu besar pipa bandwidth yg dimiliki operator, mereka kadang masih sering mengalami gangguan dengan layanan BISnya. Dan selain infrastruktur si operator, salah satu point of failure bisa jadi di sisi RIM yang sering lolos dari pandangan masyarakat pemakainya. Regulator juga sempat menjewer RIM untuk membuat kantor perwakilan dan service center di Indonesia. Tapi seperti yang lain, hot stuff is getting cold so fast.

3. Apple, apple, apple. Steve jobs itu orang gila yang super jenius. Cant argue anything more ’bout that.
Gebrakan diawali dengan iPad. Komputer tablet yang beberapa tahun sebelumnya digadang-gadang Microsoft dengan Windows Tablet-nya tapi suram di pasaran karena harganya yang suram juga saat itu :P Apple mengubahnya menjadi komoditas spektakuler. Sebelumnya (dan masih) pasar komputer kecil di Indonesia masih mabuk dengan netbook dan makin turunnya harga notebook, iPad mencuri perhatian dan jadi primadona walau authorized reseler baru resmi menjul tengah Desember kemarin. Diluncurkan pada April 2010, Apple berhasil menjual 3juta unit 80 hari kemudian. Sampai akhir tahun ini mungkin penjualan iPad melebihi 7juta unit, dan menurut Strategy Analytics, di akhir Q3 2010 95% pasar komputer tablet dunia adalah milik iPad.
iPhone4, wah ini yang awalnya tampak akan babak belur dengan peristiwa bocornya prototype iphone4 di gizmodo sampai dengan antenna gate malah berakhir manis. Saya pengguna iPhone4 dan ga nemu masalah antenna-gate itu sama sekali sampai saat ini :) Dari sisi penjualan, per Q4 2010 iPhone (semua model) terjual 14.1 juta unit. Sebagai gambaran, tahun 2009 penjualannya di angka 7.37 unit. Ini jauh melangkahi RIM dengan Blackberry dan segala euphorianya di Indonesia yang penjualan secara worldwide hanya mencatat angka 12.1 juta. (1) (2)(3)

4. Apple memang spektakuler, tapi MVP tahun ini sepertinya dipegang oleh Android. Si robot ijo besutan Google ini memang fenomenal tahun ini. Dimulai dengan peluncuran Google Nexus One dari Google + HTC, diikuti oleh pabrikan ponsel lainnya. Motorola yang nampaknya “kalap” dengan berbagai produk Android phone karena si robot ijo ini mau tak mau adalah penyambung nyawa (divisi handset mereka yah) yang sebelumnya bisa dibilang dying juga. Selain ada Samsung dengan masterpiece ponsel Galaxy S serta tablet Galaxy Tab nya. Sony Ericsson dengan Xperia X10 seriesnya serta HTC sendiri yang punya beberapa produk ponsel android kelas atas.
Karena ‘free’, Android juga membanjiri pasar dengan ponsel-ponsel merek lokal yang produksinya berasal dari China. Mulai dari yang kelas low end hingga yang bagusan seperti halnya Nexian Journey.
Samsung Spica mungkin masih best buy android phone, dengan harga dibawah 3 juta rupiah, kita bisa mencicipi sistem operasi ponsel keluaran Google ini.

Baru ini yang kepikiran, nanti disambung lagi deh.

(1)Apple Q4 2010 by the numbers: Record iPhone sales and iPad push revenue to $20.34 billion
(2)Global Tablet Vendor Market Share: Q3 2010
(3)Apple Reports Fourth Quarter Results

December – Day 5

ojek sepeda

ojek sepeda

Sunday sunday sunday. It’s day #5 of my PhotoDec2010 project.
There’s no sun (almost) during the day. Cloudy and part of South Jakarta was raining. Didnt have plan where to spend this sunday afternoon, so i just went to Kota Tua (Jakarta Old City Area) with Rara. She’s never been there (at noon) before, so i guest it’s best for us to look around and came back on another day for taking pictures.

Weather was not good, looks like there was rain couple hours before and still drizzle falling. Cant take many photos, just sight seeing around Fatahillah Square.

These are some pictures taken with my iPhone4

Cafe Batavia
Cafe Batavia
Fatahillah Museum
Fatahillah Museum

Later on we’re having dinner and  watch Narnia: The Voyage of the Dawn Treader at Gandaria City. First time here for both of us :) Cellphone reception here is bad.

The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader
The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader
Dinner
Dinner @ Rice Bowl

December – Day 4


What was your weekend?
Well mine was ….. sleep :P
Insomnia sure is killin me, had this sleep disorder for years and these couple weeks i had very less time to sleep properly. Eww
Woke up at noon, clean up the house, made dinner, and then watching movies and had this nice cold tasty root beer.

I need to get up early tomorrow, walk around the city and shoot some pictures

Refresh!!

#sharingSOLO Day #1 – Finale

Last part of sharingSOLO day #1, I’ll make it short.

Sesi terakhir sharing dari sisi UKM adalah perwakilan dari Jaringan Perempuan Usaha Kecil (JarPuk) disampaikan oleh FE Sujanti. (mohon maaf jika penulisan namanya salah).

   

Ibu-ibu super ini memulai dari level usaha rumah tangga untuk membantu suami mencari nafkah. Ada kisah tragis juga dibalik JarPuk (khususnya wilayah Surakarta ini). Diawali kebakaran besar yang dialami Pasar Gede sekitar April 2000. Kejadian ini tentu saja menjadi pukulan telak para pedagang khususnya pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya di sini. Termasuk usaha kecil milik ibu-ibu ini. Namun tragedi tidak dikenal di dalam kamus hidup mereka. Tanpa modal dan keterpurukan ekonomi tidak membuat semangat mereka pudar. Malah semakin berkobar untuk tetap bisa survive demi keluarga. 

 

Ibu Sujanti & Pak Gunawan

Anggota JarPuk Sukoharjo

Hasilnya? Sampai dengan saat ini, JarPuk Surakarta tercatat sudah memiliki sekitar 319 anggota dan dibatasi maksimal 500 anggota hingga akhir 2010 ini.

Jenis usaha JarPuk Surakarta ini juga beragam. Mulai dari kuliner, kerajinan tangan sampai dengan fashion n craft. Bahkan ada yang go international. Yang diambil contoh kemarin adalah Esti Collection (batik kalau tidak salah) yang telah melakukan eksport hingga pasar negara-negara ASEAN.

Sesi ini adalah sesi paling seru baik dari materi sharing maupun dari jumlah pertanyaan yang paling banyak diantara sesi lainnya. Dan pertanyaan paling di ingat adalah dari Cak Aris Plat-M (cwiiw) dengan analogi perdagangan sapi nasional dan pertanyaan mengenai cara penggalangan kekuatan antar pelaku UKM. Pertanyaan serius, hal ini mengingat pemerintah gembar-gembor penggalakan dan “dukungan” akan UKM tapi pada kenyataanya banyak keputusan/political will pemerintah yang justru tidak pro UKM.

Terlepas dari agenda politik yang mendominasi, hal penting yang disinggung oleh Bu Janti dari jawabannya adalah soal penerapan standarisasi. Hal ini juga sungguh mengena karena banyak produk lokal kita terutama dilevel UKM/SME yang kurang memperhatikan hal ini. Standarisasi ini akan menjadi parameter pasar menentukan nilai dari produk itu sendiri. Dan standarisasi ini juga meliputi banyak hal mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, produksi sampai dengan packaging dan pemasaran. 

JarPuk Surakarta ini juga menerapkan standar SP (Sertifikat Penyuluhan) atau PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga) pada anggotanya. Jadi hasil produksi anggotanya khususnya kuliner yang lolos standar mutu SP dan PIRT tersebut dapat dipasarkan di mal-mal tidak lagi hanya mengandalkan pasar tradisional saja. Comply with standard, produk kita bisa masuk pasar. Exceed the standards, pasar akan makin mencari produk kita.

Pelatihan juga perlu untuk upgrade knowledge kita. Kalau di perusahaan tempat saya bekerja ada namanya OJT (On the Job Training). Maksudnya setiap individu berperan dalam menularkan pengetahuan/skill yang dimilikinya kepada yang lain. Tidak perlu melalui satu sesi training/pelatihan khusus tapi bisa pararel dilakukan sambil bekerja. Contohnya ya dengan diskusi. Hal ini juga dilakukan oleh JarPuk Surakarta dengan memberikan pelatihan-pelatihan pada anggotanya bahkan juga mengirimkan anggotanya untuk ikut maupun memberikan pelatihan di daerah lain.

Selain itu, Jarpuk juga memberikan statement bahwa komunikasi antar anggota itu adalah utama ini menjawab pertanyaan dari Mas @nicowijaya

Pertanyaan terakhir dari Mas Nanang – Magelang mengenai bagaimana upaya JarPuk di dunia nyata dalam membangun kerja sama dengan pihak-pihak dari pemerintahan, khususnya pemerintah kota Surakarta.

Sesi selanjutnya disampaikan oleh JarPuk Sukoharjo yang berbagi pengalamannya mengenai produksi kuliner. 

Menjelang tengah hari, Pak Joko Widodo, walikota Surakarta, yang sedianya memberikan sambutan pembukaan rupanya berkesempatan hadir. Walau waktu cukup mepet, namun beliau masih dapat bergabung dengan para blogger untuk memberikan sambutan.


Pak JokoWi, Walikota Surakarta

Pak JokoWi langsung tancap gas dengan mode salesman, city branding mempromosikan kota Surakarta yang akan mempunyai even-even sampai level Internasional yang akan di adakan di Surakarta. Mumpung yang hadir para blogger sehingga diharapkan dapat membantu mempromosikannya di blog masing-masing. 

Selain itu Pak JokoWi juga menjabarkan wacana mengenai kolaborasi antar pemerintah kota dengan mengambil contoh pariwisata. Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan city branding maupun promosi dapat ditekan costnya karena dilakukan bersama. Mengingat destinasi wisata jawa tengah khususnya Solo dan sekitarnya berdekaran satu sama lain, hal ini tentunya sangat ideal. Beliau juga curhat kalo kolaborasi ini susah banget kompaknya. Yah bisa dimaklumi sih Pak, pada pingin show-off, lupa deh dengan semangat awalnya. Apa lagi ini antar pejabat pemerintahan kan ….

Setelah break acara dilanjutkan dengan presentasi dari XL selaku sponsor utama. Sesi ini dibawakan dengan gaya yang segar oleh Pak Teddy Bara Iskandar. Isi presentasi mengupas produk-produk XL yang berkaitan dengan akses internet. Akhir presentasi diisi dengan game yang yang masih terkait dengan topik presentasi tersebut. Gratisan itu emang paling top buat meriahin suasana yah :)

 

Penutup acara adalah sambutan singkat (dalam artian sebenarnya) yang disampaikan oleh Paman Tyo  yang berduet dengan Pak Blontank. Jadi deh dagelan segar dari 2 sesepuh yang rebutan ga mau menyepuhkan satu sama lain ini :) Pak Blontank pun menutup acara saat hari sudah gelap. Selain menjelang maghrib di luar emang sedang mendung berat.

That’s all, selanjutnya yah acara selesai. Para peserta dari komunitas pada kumpul, ngobrol satu sama lain dan yang jelas ritual wajibnya adalah foto-foto sebelum ruang pertemuan dengan segala atributnya diberesin panitia :)


background ritual foto-foto peserta sharingSOLO


lampu


Mbak Ajeng, blogger ponorogo n bekasi (cwiiw)


Plat-M, Mas Teddy dan lainnya


kotareyog


Sendiri menantang langit


Berbekal tempat sampah dan sepotong batu, akhirnya bisa nampang juga :P

postingan terkait:

#sharingSOLO Day #1 – Sharing Session 2

Setelah sesi yang dibawakan oleh perwakilan dari komunitas BHI, selanjutnya masuk ke inti acara yaitu sharing dari pelaku UKM. Dimulai dari presentasi oleh Pak Benyamin Esa. Beliau ini adalah pengusaha wiraswasta dibidang percetakan, nama perusahaannya ESA Grafika. Beliau ini sudah merintis usaha sejak dari bawah, menjelajah Surakarta dan sekitarnya. Usaha kemudian merambah seputaran Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Beberapa tahun Pak Ben menjalani model usaha seperti ini, seringkali beliau sendiri harus ikut keliling ke kota-kota lain untuk menjemput bola mencari orderan. Sampai pada satu titik di mana beliau berpikir kalau keliling terus seperti itu walau pendapatan finansial ada tapi capeknya tentu juga ga ketulungan.

Trus?

Nah ini dia. Pak Ben ini mulai bersinggungan dengan internet.  Beliau sempat meminta bantuan seorang teman untuk membuatkan website persusahaannya. Tapi karena tidak berjalan mulus, website itu tidak jadi dan Pak Ben hanya mempertahankan domain esagrafika.com saja sampai sekarang. 

Pak Ben, domain esagrafika.com badhe telas September 2010 puniki. Jangan lupa memperpanjang biar ga ditake-over orang :)

Kemudian berawal dari sebuah pelatihan blog di sebuah mal di Solo, Pak Ben iseng-iseng ikutan. Dari sana muncul ide untuk membuat sebuah blog yang isinya adalah foto-foto hasil produk Esa Grafika. Hasilnya jadilah  https://esagrafika.blogspot.com.

Menggunakan tagline “pusatnya paper bag, furing bag dan digital bag di solo“, Pak Ben dengan esagrafika-nya mulai memperluas jaringan pemasaran melalui media online. Seperti halnya di sesi pertama, blog ini menganut prinsip marketing “gethok tular”. Dari satu pembaca merekomendasikan ke pembaca/blogger lain. Awalnya dilingkaran komunitas yang sama (mungkin di bengawan) kemudian merambah ke komunitas lain. Dampaknya orderan pun mulai bermunculan dan Pak Ben tidak perlu intens keliling kota lagi seperti dulu (atau malah udah ngga sama sekali yah, Pak?)

Nah beberapa pertanyaan yang muncul di sesi Pak Ben ini, semua jawabannya kalo dirangkum bisa menjadi satu kesimpulan saja. Pak Ben menjawab kalo media online (blog) yang digunakannya saat ini baru sebagai saranan promosi saja. Tidak ada aktivitas ecommerce di sana. Transaksi yang ada pun cukup konvensional. Orang lihat blog, baca-baca, di sana ada contact number dan email. Dah ordering dilakukan via email tersebut dan paymentpun menggunakan bank transfer. Plusnya di sini, ESA grafika bisa mendapatkan DP dulu sebagai modal dari pemesanan “online” ini. Dari model offline, banyak pemesan (apalagi yang sudah kenal akrab) asal main pesan saja, tanpa memberikan DP dan bayarnyapun nanti jika sudah ada dana (kalo ingat pula :P)

Nah, Pak Ben kapan ngeblog lagi? hehehehehe

Isinya lebih sering di-update dong, Pak. Jadi pengunjung blog akan selalu disuguhin konten/isi yang update yang akan menarik mereka untuk tetap datang dan membantu secara ga langsung promo produk-produk esagrafika. Misalnya:

twitter: @nurikidy eh ada koleksi baru dari @esagrafika solo, lho. beberapa item malah ada sale di pameran XYZ tangga a-b.

 

Sharing selanjutnya diberikan oleh Mas Azis dari batik Putra Laweyan. Nah versi putra laweyan ini website yang dibuat tidak model blog tapi lebih ke product catalogue. Kalau kita lihat di website putra laweyan sendiri, di sana ada info yang lebih lengkap dibandingkan esgrafika.blogspot.com. Mulai dari produk terbaru, tata cara pemesanan dan transaksi, katalog produk lengkap dengan harga dan status stoknya, artikel mengenai batik dan hal lainnya. Satu hal yang sama dengan esagrafika adalah belum ada full e-commerce transaction di sana. Pembayaran tetap dilakukan via bank transfer atau cash on delivery. Untuk target pasar internasional sepertinya payment model bank transfer akan agak merepotkan. Coba kalo ada semacam clearing house atau tepatnya mungkin agregator untuk memfasilitasi proses e-commerce bagi pengusaha batik (dan usaha lainnya) untuk se-Solo dan sekitarnya. Jadi kalau mo order tinggal bayar pakai paypal atau via google checkout :)

Karena sebelumnya mblasuk-mblasuk laweyan masih banyak yang pada tutup, n mau ke kauman kayanya kok dah ga ada waktu, akhirnya beli beberapa batik di putra laweyan ini. Pelanggan Telkomsel dapat diskon 15% untuk baju, peserta sharingSOLO dapat diskon 20%. Yayyyyyy, mantap nih nego nya pak Blontank Poer.

Postingan lain yang terkait: