Telkomsel LTE – Flashback 1G/2G/3G

Mengacu ke postingan sebelumnya mengenai LTE (Long Term Evolution) yang baru saja di-launching R&D nya oleh Telkomsel, mungkin banyak diantara kita yang masih bertanya-tanya. Apaan sih LTE itu? Nah di sini saya akan coba share mengenai LTE, pengelan ajah ga menjurus ke teknikal (krn saya juga ga mendalami ini ^_^) plus roadmap Telkomsel berkenaan dengan teknologi broadband seperti yang dipresentasikan di Gran Melia minggu lalu.

Nah, sebelum membahas mengenai LTE ada baiknya kita flashback dulu ke saat dimana layanan komunikasi data mulai dikenalkan di dunia wireless terutama GSM. Kalo sekarang mungkin banyak di antara kita mengenal istilah 2G, 2.G, 3G, 3.5G maka saya akan coba analogian perkembangan teknologi ponsel berdasarkan itu pula

1G (Generasi Pertama)

Ini adalah generasi pertama dari layanan telepon nirkabel. Teknologi yang digunakan masih menggunakan standar telekomunikasi analog (signalling radionya) dan mulai diperkenalkan sekitar tahun 1980-an. Dari 1G ini terdapat beberapa standar perangkat telko yang muncul. Contohnya NMT (Nordic Mobile Telephone), digunakan dinegara-negara Nordic seperti Swiss, Belanda, Eropa Timur dan Rusia. Kemudian ada AMPS (Advanced Mobile Phone System) banyak digunakan di Amerika dan Australia, TACS (Total Access Communications System) di Inggris in the United Kingdom dan ada beberapa lagi. Di Jepang pun punya standar sendiri.

Di Indonesia pada era akhir 90an seingat saya ada beberapa operator AMPS yang cukup dikenal pada jamannya. Seperti Komselindo, Mobisel, Telesera dan Metrosel.

2G

Evolusi berjalan kemudian lahirlah “duaji” (hehehehe) 2G, generasi kedua dari jaringan teknologi telepon nirkabel. Di era 2G ini, teknologi yang digunakan dikelompokkan menjadi 2 group besar berdasarkan multiplexing sinyalnya. Pertama adalah TDMA (Time Division Multiple Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access).

Turunan dari TDMA ini contohnya adalah GSM, nah mestinya dah pada tau dong operator GSM di Indonesia apa ajah. Salah satu contohnya ya Telkomsel yang baru kick off RnD LTE tempo hari :) GSM sendiri diperkirakan menyumbang sekitar 80% dari total pengguna telepon seluler di dunia saat ini.

CDMA tentu juga pada tahu dong. Belum? wah, Telkom Flexi, Indosat StarOne, Esia, Mobile-8 Fren dan Smart Telecom itu contoh operator CDMA di Indonesia.

Nah beda antara TDMA dan CDMA sendiri apa?

TDMA (Time) – 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda. Teknologi TDMA membagi sebuah frekwensi radio menjadi beberapa slot waktu dan kemudian mengalokasikan masing-masing slot tersebut untuk banyak panggilan (multiple calls). Dengan metode ini, satu frekwensi dapat melayani banyak kanal data secara simultan.

CDMA (Code) –  menggunakan teknis penyebaran spektrum. CDMA tidak mengalokasikan frekuensi khusus untuk setiap penggunanya saat melakukan maupun menerima panggilan. Pada teknologi CDMA, beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya, sehingga penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien.

2.5 G

Istilah 2.5G adalah batu loncatan antara transisi teknologi selular 2G ke 3G. Era ini ditandai dengan dikenalkannya General Packet Radio Service (GPRS) ke pasar komersil. Jaringan CDMA2000 juga berkembang melalui pengenalan 1xRTT. Jadi 2.5G ini kasarnya adalah layanan selular yang dikombinasikan dengan peningkatan kemampuan transmisi data. Kecepatan akses data via GPRS ini antara  56 kbit/s s/d  115 kbit/s (rata-rata mungkin di 60kbit/s). Hal ini dapat digunakan untuk mengkonsumsi layanan seperti akses WAP, Multimedia Messaging Service (MMS), dan untuk layanan komunikasi Internet seperti email dan akses web. Ponsel GPRS ku saat itu Ericsson R320s dan Nokia 6600 :)

2.75G

Di sini EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) dikenalkan. EDGE distandarisasi oleh 3GPP sebagai bagian dari keluarga GSM, dan ini merupakan upgrade yang menyediakan meningkat tiga kali lipat kapasitas potensial dalam jaringan GSM / GPRS. Transfer rate mencapai 473kpbs downlink.

3G

Kalau saya bilang, 3G (generasi ketiga) teknologi seluler ini adalah upgrade dari versi 2G sebelumnya dengan titik berat di layanan data kecepatan tinggi, penanganan multimedia yang lebih baik (advance) dan kemampuan global roaming. Layanan yang paling dipromosikan seingat saya waktu itu adalah browsing (opera mini memulai kerajaannya di sini) dan video call.

Kecepatan transfer data yang ditawarkan oleh 3G mencapai  14.0 Mbit /s (1.75 MB /s) untuk  downlink dan 5.8 Mbit/s (0.725 MB/s) untuk uplink. Dibandingkan GPRS yang upto 115kbps, 3G berarti berapa kali lipatnya tuh? Waktu itu saya pakai Nokia 6680 (video call bagus) upgrade ke Nokia N73me (video call kualitas lebih jelek, foto bagus).

Di sini Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang meluncurkan jaringan 3G pada tahun 2006. Indonesia sendiri menjadi negara ke-tiga di Asia Tenggara yang mempunyai jaringan 3G.

3.5 G

Di Indonesia, era 3.5G ditandai dengan peluncuran layanan mobile broadband yaitu produk Telkomsel Flash yang menggunakan jaringan HSDPA. Peningkatan kecepatan transfer data pada jaringan HSDPA ini mencapai 3.6-7.2Mbps

3.9G

Nah, LTE posisinya ada di sini. LTE belum sepenuhnya termasuk dalam generasi ke-4 (4G). WiMax dan LTE Advance yang merupakan keluarga 4G.

Berdasarkan laporan “Global UMTS, UMTS-HSPA, HSPA+ and LTE Status Update List” yang dirilis oleh 3G Americas, jaringan GSM 3G UMTS-HSPA ini telah dioperasikan oleh 347 operator di 148 negara. Jaringan HSPA+ sendiri saat ini baru dioperasikan oleh 56 operator di dunia dan Telkomsel termasuk di dalamnya. Sementara ini Telkomsel masih menjadi satu-satunya operator yang mengimplementasikan jaringan HSPA+ di Indonesia.

http://en.wikipedia.org/wiki/1G
http://en.wikipedia.org/wiki/2G
http://en.wikipedia.org/wiki/3G
http://www.eventhelix.com/lte/lte-tutorials.htm
http://www.pangolinsms.com/tech03-types-of-mobile-phones.htm

*errrr, lost mood n concentration. might edit this article later*