Android, masih raja O/S mobile device

Jadi, dari statistik yang dibuat oleh comScore, Android masih menduduki kursi tertinggi di pasar sistem operasi untuk smartphone/mobile device sampai dengan semester I 2012. Dan seiring dengan itu, Samsung juga diuntungkan dengan menjadi pabrikan smartphone paling top saat ini.

Lho, kok Samsung? Bukan Nokia?
Nokia? Nokia itu apa yah? ^_^

Yah simbiosis mutualisme, sih. Android ga akan meledak kalo ga ada produsen seperti Samsung ini, sebaliknya Samsung ga akan bisa nendang Nokia ke laut kalau ga punya O/S yang sangat-sangat kompetitif. Paling tidak untuk bersaing dengan iOS-nya Apple.

Berikut ini beberapa statistik dari comScore untuk pasar Amerika Serikat:

comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Jika diperhatikan dari statistik di atas, Apple dan HTC justru mencatatankan tren positif. Sementara Samsung justru turun 0.4%. Samsung juga masih susah untuk dilampaui pesaing terdekatnya, karena selisih angka antara Samsung dengan LG masih cukup besar.

comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Dari sisi platform, iOS tingkat pertumbuhannya justru lebih tinggi dibandingkan Android dengan selisih lebih dari 2x. Sementara RIM mencatatkan tingkat pertumbuhan yang paling menyedihkan dibandingkan semua kontestan.

referensi:
comScore Reports June 2012 U.S. Mobile Subscriber Market Share

Nokia oh No-Kia

Ini adalah ponsel pertamaku, Nokia 8110 yang lebih dikenal sebagai Nokia Pisang. Made in Finland.

Ini adalah salah satu foto pabrik Nokia di Salo, Finlandia.
Nokia Plant at Salo

Tapi…
Per September 2012 nanti, bakal ga ada lagi ponsel yang Made In Finland karena Nokia bakal menutup pabrik terakhir mereka di Salo, Finlandia. Penutupan pabrik (pabrik yang di Salo) ini merupakan salah satu langkap Nokia untuk melakukan penghematan hingga 1.6 milyar Euro hingga akhir 2013 nanti.

Seperti yang diakui oleh CEO-nya, Nokia telah melakukan blunder besar yang membuat mereka babak belur seperti saat ini. Dari sisi teknologi, dia sudah ketinggalan dari produsen ponsel lainnya. Symbian yang mati suri plus minat pasar yang sudah menurun, ponsel Lumia berbasis Windows yang sepertinya penjualannya tidak meroket seperti yang diharapkan. Dan kini mode mereka adalah survival karena akan sangat berat untuk bertarung melawan Apple dan Samsung untuk 2-3 tahun ke depan.

Hal yang sama yang dialami juga oleh RIM dari Kanada dengan produk Blackberrynya. Oktober kemarin kebetulan iseng-iseng posting mengenai pergerakan harga saham RIM, bisa dilihat di sini.

Dan berikut ini adalah pergerakan saham Nokia dan RIM dalam jangka waktu setahun terakhir.

Nielsen: Pengguna Smartphone di Asia Pasific Meningkat

Sebuah penelitian Smartphone Insights Study dari Nielsen baru-baru ini menyatakan adanya pertumbuhan pengguna smartphone yang cukup signifikan di kawasan Asia Pasifik. Studi yang diadakan di 39 pasar global (13 di antaranya di Asia Pasifik) menitik beratkan pada penggunaan internet melalui smartphone khususnya jejaring sosial dan pencarian internet.

Dari penelitian tersebut, pengguna smartphone di Jepang menduduki peringkat tertinggi yaitu 86%. Artinya sekitar 9 dari 10 pengguna di Jepang mengakses internet via smartphone-nya. Sementara di Korea ada 80% dan Hongkong 76%. Untuk jejaring sosial, sekitar 76% pengguna mengakses via mobile dan Malaysia 74%.

Popularitas smartphone ini juga mendongkrak angka penggunaan layanan berbasis lokasi (LBS/Location Based Service) di Asia Pasifik. Korea menduduki peringkat teratas penggunaan LBS via smartphone dengan angka 59%. kemudian diikuti oleh Jepang dengan 56% serta Hongkong dan Taiwan yang sama-sama mencatatkan angka 53% pengguna.

Pengguna Mobile app, Korea dan Jepang 81%. Tentu saja app paling populer adalah game :) Kecuali di Indonesia yang justru musik serta jejaring sosial yang lebih populer.

Dengan angka share market (smartphone dan penggunaannya) di atas, potensi Mobile Advertising di Asia ini sangat-sangat besar. Cuman sayangnya, sepertinya belum banyak pengiklan yang melihat hal ini. Padahal jumlah smartphone di Asia Pasifik sekarang sudah melebihi jumlah not-so-smartphone yang ada lho :P (ok, it’s called featured phone usually :P)

Terkait dengan mobile advertising, sekitar 77% pengguna di Cina menerima iklan di smartphone mereka sebulan terakhir. Disusul Malaysia (74%), Korea dan Hongkong (66%). Frekuensi paparan mobile advertising tertinggi ada di Jepang sekitar 74% dan Hongkong 65% penggunanya kena iklan setidaknya sekali sehari.

Berikut ini adalah beberapa statistik terkait penelitian Nielsen di atas.
Dikutip dari asiamediajournal.com

courtesy www.asiamediajournal.com
courtesy www.asiamediajournal.com

Referensi:

 

webOS, once claimed as best smartphone platform nobody use

hp webOS

hp webOS

“HP reported that it plans to announce that it will discontinue operations for webOS devices, specifically the TouchPad and webOS phones. ” – HP News Release August 18, 2011

Minggu ke-3 Agustus 2001 ini dunia IT dihebohkan dengan 2 peristiwa besar dari 2 pemain IT kelas kakap. Google membeli Motorola Mobility. So far itu saja dari raja search engine dan smartphone o/s ini.

Yang paling bombastis adalah kabar dari HP.

HP membeli Autonomy (senilai kurang lebih USD 10 milyar) dan sepertinya ingin memposisikan diri jadi sebuah information management company. Disamping itu, HP  menyatakan akan menjual unit PC nya dan juga menghentikan operasi produksi tablet serta smartphonenya. Akibat langkah HP terkait tablet dan smartphone ini langsung deh asumsi publik terbentuk.

Rest In Peace webOS, once claimed as best smartphone platform nobody use.

Praktis hanya Google Android, Apple iOS, Blackberry OS, Windows Phone 7, Nokia Symbian (yang sepertinya juga dying). Kalau dari grafik chart Gartner sih ada nama Bada, tapi sejauh yang saya tahu hanya seri Samsung Wave (8500 & 8530) saja yang menggunakannya.

Operating System

2Q11

 Units

2Q11 Market Share (%)

2Q10

 Units

2Q10 Market Share (%)

Android

46,775.9

43.4

10,652.7

17.2

Symbian

23,853.2

22.1

25,386.8

40.9

iOS

19,628.8

18.2

8,743.0

14.1

Research In Motion

12,652.3

11.7

11,628.8

18.7

Bada

2,055.8

1.9

577.0

0.9

Microsoft

1,723.8

1.6

3,058.8

4.9

Others

1,050.6

1.0

2,010.9

3.2

Total

107,740.4

100.0

62,058.1

100.0

Source: Gartner - Worldwide Smartphone Sales to End Users by Operating System in 2Q11 (Thousands of Units, August 2011)

HP sendiri masih berdalih bahwa walau menghentikan unit tablet dan smartphone, namun mereka tidak akan ‘membunuh’ webOS. HP masih berencana untuk tetap mengembangkannya dan focus webOS sebagai software platform. Ummm, kontradiktif.

 “HP will continue to explore options to optimize the value of webOS software going forward.” – HP News Release August 18, 2011

Nah apa sih webOS itu?

Saat itu sekitar tahun 2009 saat Palm (yoi, that Palm) mengeluarkan update handset terbarunya yang diberi nama Palm Pre untuk operator Sprint di Amerika sana. Nah Palm Pre ini menggunakan sistem operasi yang disebut sebagai webOS, yang merupakan penerus dari Palm OS dengan basis Linux, teknologi web 2.0,  arsitektur bersifat terbuka dan kemampuan multitasking. OS ini digadang-gadang lebih hebat dari iOS iPhone milik Apple.

Tahun 2010 HP membeli Palm, webOS dilihat sebagai salah satu materi penting dalam akuisisi tersebut.

Awal tahun 2011 HP telah mengindikasikan akan meluncurkan gadget-gadget baru berbasis webOS 2.2 untuk smartphone bakal ada HP Veer dan HP Pre 3. Sedangkan tablet menggunakan webOS 3.0 yaitu HP TouchPad (yang pada akhirnya menuai ‘bencana’ karena banyak masalah yg cukup krusial juga yang terjadi)

Dan selanjutnya 18 Agustus 2011, HP mengumumkan tidak akan memproduksi webOS device lagi. Menambah deretan daftar hasil akuisisi HP yang pada akhirnya di-bunuh– sendiri olehnya :D

Referensi:

Telkomsel – LG Optimus One

Nah kebetulan dapat materi Press Conference  antara Telkomsel dengan LG . LG meluncurkan ponsel cerdas berbasis android dengan seri Optimus One P500. Untuk hal ini, LG menggandeng Telkomsel untuk penjualan secara bundling dengan SIM card simPATI dan layanan Telkomsel Flash.
Berikut ini adalah isi press conferencenya:
LG Mobile Indonesia memperkenalkan ponsel cerdas (smartphone) yang berbasis sistem operasi Android, handphone ini diberi nama LG P500 atau LG Optimus One, lahir dari proses kerjasama antara 500 engineer dari LG dan Google sejak akhir tahun 2009 lalu. LG Optimus One menawarkan kecepatan yang lebih cepat dari pada handphone Android lainnya karena sudah dipersenjatai dengan versi Android Froyo dan prosessor berkecepatan 600 MHz ditambah dengan dukungan RAM sebesar 512MB.
“LG Mobile Indonesia ingin memberikan kejutan awal tahun pada pencinta handphone android dengan memperkenalkan LG Optimus One, sekedar tambahan info saja smartphone android ini telah terjual 2 juta unit dalam 65 hari di seluruh dunia,” ujar Legi Soegianto, Product Marketing LG Mobile Indonesia.
Dalam menghadirkan LG Optimus One, LG Mobile Indonesia bekerjasama dengan Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia. Pembeli paket bundling LG Optimus One-simPATI memperoleh gratis internet sebesar 300 MB perbulan selama 6 bulan dengan melakukan pengisian pulsa minimal Rp 100.000 setiap bulannya dan gratis voucher isi ulang pulsa senilai Rp 200.000.
Kenyamanan pelanggan dalam menikmati berbagai aplikasi Android di dalam LG Optimus One lebih maksimal berkat dukungan jaringan akses internet berkualitas Telkomsel melalui lebih dari 37.000 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 7.700 Node B (BTS 3G) di seluruh Indonesia.
Deputy VP Channel Management Telkomsel Agus Setia Budi mengatakan, “Telkomsel siap memaksimalkan pengalaman mobile lifestyle pengguna smartphone LG Optimus One melalui dukungan jaringan mobile broadband berkualitas terbaik di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan penetrasi pengguna Android di Indonesia, kami akan terus menyediakan beragam paket bundling ponsel berbasis Android lainnya dengan harga yang semakin terjangkau.”
Pada acara tersebut Telkomsel dan LG Mobile Indonesia juga mengadakan Android Community Gathering, yang dihadiri oleh Indonesian Android Community dan Social Group LG Optimus One P500 Community @ kaskus.
GM Device Bundling Management Telkomsel Heru Sukendro mengatakan, “ sebagai langkah awal dalam membentuk ekosistem Android di Indonesia, Telkomsel akan memaksimalkan wadah komunitas sebagai tempat untuk mengembangkan ide-ide kreatif pembentukan ekosistem Android tersebut. Dari Komunitas itulah kita akan tahu apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan utama bagi setiap konsumen pengguna handset berbasis Android, dan menjadi bahan bagi Telkomsel untuk mengembangkan aplikasi dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Ke depannya Telkomsel akan terus melanjutkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan komunitas Android ini “
Heru Sukendro juga menambahkan, “ Seiring dengan semakin dewasanya ekosistem Android di Indonesia yang tahap awalnya ditandai dengan meningkatnya jumlah pengguna Android, ke depannya Telkomsel akan menggandeng para pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi yang dapat dijual di Android Market (toko aplikasi Android). Pemasukan dari penjualan hasil karya para pengembang aplikasi ini didapat dari operator dan service provider. Langkah ini sekaligus merupakan upaya Telkomsel dalam mendorong tumbuhnya industri kreatif di Indonesia dan merupakan new alternative revenue masa depan bagi operator”

sumber: Corporate Communication – Telkomsel