Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan edisi Juli 2013

Akhir April 2013 lalu saya pernah membuat 2 posting mengenai buruknya kondisi jalan di Bintaro, terutama sektor 9-graha dan sektor 2. Entah ada hubungannya atau tidak, tapi 1-2 minggu setelah postingan tersebut jalanan yang saya foto “diperbaiki”.

Kok pakai tanda petik segala?
Yah karena saya tahu, kegiatan “memperbaiki” tadi adalah kegiatan sia-sia sebab tidak ada niatan atau upaya untuk menerapkan solusi permanen untuk menyelesaikan soal jalanan bolong-bolong parah ini.

Berikut ini adalah foto-foto yang sedapatnya bisa saya ambil dari dalam mobil dari depan SPBU Perigi sampai depan pintu pool Bluerbird Pondok Aren.

Saya sempat nyeletuk ke @rara79 kalau perbaikan di atas ga akan tahan lebih dari 3 minggu. Dan saya benar.

Sebagai contoh, jalan mulai depan kelurahan Perigi sampai beberapa langkah setelah jembatan sebelum pool Bluebird Pondok Aren yang dulu demi Allah deh hancurnya sudah dibeton oleh pemerintah kota. Hasilnya? setelah mungkin lebih dari 3 tahun jalanan itu mulus-mulus saja walau truk segede biangnya gaban lalu lalang di sana.

Jalanan kampung maupun jalanan arah pondok kacang juga dicor. Jalan yang menghubungkan Graha Raya dengan Alam Sutera pasca dicor juga nyaman dilewati truk gede sekalipun walau sampai sekarang masih sering kelelep kalo hujan.

Jalanan perumahan di Bintaro?
Ngimpi kali yah kalo bakal dibuat dengan kualitas tinggi atau diberesin permanen bolong-bolongnya. Sekarang ajah sepanjang boulevard depan perumahan emerald, kemudian dari pertigaan SMA Global sampai graha raya dah kaya arena offroad, di beberapa tempat mungkin tidak/belum ada bolong. Tapi benjol-benjol parah bekas nutup bolong-bolong sebelumnya.

Belum lagi kemacetan yang diakibatkan oleh para pengendara yang harus sangat memelankan laju kendaraan combo slalom kalo pingin selamat (paling ngga dikit nytaman) melewati area yang rusak itu.

Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan Part 2

Masih menyambung postingan saya sebelumnya soal “Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan”. Kali ini saya menyusuri jalur sebaliknya dari Emerald Residence balik menuju Mahagoni Park.

rute-perigi-emerald

Beberapa hal yang perlu dicatat adalah dari arah seberang Masjid Bani Umar hingga kantor kelurahan Perigi Baru, banyak lobang jalan yang sudah diperbaiki. Namun arah sebaliknya, justru banyak pula lobang yang bermunculan. Contohnya adalah di depan pintu masuk pool Blue Bird Perigi. Boulevard/jalan kembar di sepanjang Emerald itu juga makin parah di kedua arahnya.

Benar-benar menyedihkan…

Berikut ini adalah contoh foto-foto yang sempat saya ambil hari Sabtu 20 April kemarin.

Bintaro dan Buruknya Kondisi Jalan

Buat kalian yang ingin tinggal atau sering wira-wiri di Bintaro, banyak hal terkait keselamatan jiwa dan kenyamanan berkendara yang harus diperhatikan.

rute-perigi-emerald

Kendaraan:
Kalau bawa motor amat sangat disarankan kalian menggunakan motor dengan spek punya kemampuan off-road. Motor-motor yang biasa digunakan untuk motocross atau ex rally Paris Dakar sangat disarankan. Intinya punya shock breaker yang kuat. Kalo matic kaya Mio/Vario or sejenisnya ga akan bertahan lama deh. Misalnya Kawasaki KLX, Honda CRF, KTM Adv Series atau Enduro SX/EXC series atau Husqvarna dan motor enduro/adventure sejenis.

Beberapa tipe motor yang cocok dipakai di daerah Bintaro :)

Kalo bawa mobil ya idealnya mobil yang punya ground clearance tinggi. Mobil off-road akan lebih baik, tapi mini SUV dah cukup lah. Mobil-mobil sedan atau hatchback yang rendah bakal lebih merasakan sengsaranya lewat jalanan ini. Disarankan juga pake ban yang tebal. Dulu jaman bawa Rush ajah yg GC tinggi n kontur ban tebal (Bridgestone DUELER 235/60) masih berasa kalo sial melewati lobang, sekarang mesti bawa Akane yang ring 16 tapi bannya lebih tipis. Kena deh.

toyota_rush_black2013-ford-fiesta-st2
Dari Toyota Rush pindah ke Ford Fiesta dengan ground clearance lebih rendah :P

Skill:
Harus punya skill berkendara offroad.
Kalo ga punya, skill off road harus punya skill berkendara slalom yang cukup lah.
Kalo ga punya juga, harus punya ingatan yang kuat untuk mengingat dan memetakan posisi lobang di jalan. Tantangannya setelah sekian lama, lobang tadi akan berpindah tempat atau malah nambah.
Kalo ga punya semua, perbanyaklah intensitas doa dan amalan Anda.

Lho, emang kenapa? Lebay banget sih sampe segitunya
I’ll tell you why, jalanan di sepanjang rute itu super duper sux. Dan pengembang ga punya kemampuan buat bangun jalan yang benar dan berperikemanusiaan. Ga becus deh.

Boulevard Emerald di sektor 9 kedua arahnya sudah laksana ladang ranjau. Banyaknya lobang mengancam pengguna jalan, terlebih lagi pengendara motor. Bawa motor pelan-pelan ajah dah rada-rada serem, apalagi belagu pake kebut-kebutan. Siap-siap tahlilan deh.

Perempatan lampu merah Jalan Raya Jombang – Jalan elang. Kondisi saat saya nulis postingan ini, kalo kalian mo ke Stasiun Sudimara, lom nyampe 50 meter dah harus offroad. Sementara itu di tikungan sebelum bundaran emerald kalo dari arah sekolah Jepang, paling ga ada 2 tempat lobang yang berbahaya. Apalagi buat pemotor yang bergaya belok “rebah”. Hati-hati deh.

Kemudian sepanjang jalan Raya Graha Bintaro mulai dari belokan setelah Kantor Kelurahan Perigi Baru terus sampai ke Graha Raya sana. Jalur maut buat pemotor terutama. Buat pengendara mobil yah siap-siap ajah inves tambahan untuk benerin kaki-kaki mobilnya kalo rutin lewat sini.

Weekend kemarin saya iseng mendokumentasikan kondisi jalan dari depan Mahagoni Park ke arah driving range depan cluster disovery. Baru searah yah, plus pake motor sport. Hasilnya seperti di gambar berikut.