How To Upgrade Your Huawei P9+ to EMUI 5 (Nougat)

This post is intended for Huawei P9/P9+ owners out there who wont give a shit anymore to Huawei for their incapability of delivering proper Android update for their own products. This method might also applicable for another Huawei smartphone series.

Big thanks for TeamMT for dedicating their time to make Hw Firmware Finder app and also people in xda-developer forum.

In order to complete this tutorial, what you need to prepare are:

  1. Patient, big one, we’re dealing with Huawei here. Therefore, your battery should be at least 80% ??
  2. Internet quota for your smartphone, big one also, we’re dealing with big size files download. Average size could be 2GB++. Fast WiFi connection will be more helpful ?
  3. Decision whether or not you will buy another Huawei phone in the future?
Continue reading

Rock with FirefoxOS

FFxOS-logo-3Waktu Wikufest2012, saya menyinggung tentang trend mobile device dan juga ngomporin adik-adik untuk lebih banyak ngoprek mobile app. Mobile device tetap menjadi booming dan sepertinya makin menjadi dengan diluncurkannya banyak produk di quartal pertama 2013 ini.

Dari Mobile World Congress 2013 di Barcelona, Mozilla memulai debutnya.
Nah kebetulan juga di Wikufest2013, ada beberapa representatif Mozilla Indonesia yang menjadi pembicara. Entah seberapa jauh mereka nowel-nowel soal FirefoxOS. Yang jelas sih gelaran Firefox App Day pertama di Indonesia dilakukan tepat seminggunya. Kalau sebelumnya para peserta cuman bisa bayangin OSnya seperti apa via simulator(atau ngoprek ndiri masang B2G di handset android-nya). Now it’s real.

The OS, The Handset is now out there…

Tapi, apasih sebenarnya FirefoxOS itu?
To be short, FirefoxOS itu adalah sistem operasi berbasis Linux untuk mobile device (smartphone dan tablet). If you already knew Symbian, Windows Mobile, iOS, Android, this is another one.

Seperti halnya browser Firefox, FirefoxOS ini dibuat oleh Mozilla. OS ini didesain untuk dapat menjalankan aplikasi-aplikasi HTML5 untuk dapat berinteraksi dengan hardware mobile devicenya langsung. Yah kasarnya web-app talk to the hardware ‘secara native’. Weeew, menggoda sekali.

Satu hal lagi adalah, FirefoxOS dapat berjalan optimal di low-end handset.

Things that even Android cant perform.

Jadi ga perlu lagi keluar duit banyak untuk menikmati ‘smartphone’ pada akhirnya nanti. Pasar low-end handset pun akan semakin meriah, ga sekedar ponsel hitam-putih seperti sekarang ini :P Karena apa? karena ponsel-ponsel itu nanti akan kaya aplikasi.

That’s the point.

Detilnya bisa dibaca di wikipedia atau di Mozilla sini.

Mozilla disebutkan sudah mendapatkan komitment dari lumayan banyak operator seluler untuk ikut membantu menyebarkan FirefoxOS ini. Paling tidak ada America Moovil, China Unicom, Deutsche Telekom, Etisalat, Hutchison Three Group, KDDI, KT, MegaFon, Qtel, SingTel, Smart, Sprint, Telecom Italia Group, Telefonica, Telenor, Telstra, TMN, dan VimpelCom. Sementara pabrikan devicenya ada Alcatel, ZTE, LG dan Huawei. Ah tentu saja Qualcomm sebagai suplier processor nya :)

Lho kok bisa operator seluler ikut membantu penyebarannya?
Kalau di Indonesia, pelanggan bebas membeli ponsel merek apapun dan di manapun. Nah rata-rata operator di luar negeri menjual layanannya dengan model bundling layanan + handset. Dan karena modelnya postpaid/prabayar, si pelanggan terikat kontrak dengan operator. Harga devicenya sudah termasuk dalam biaya bulanan kontrak layanannya.

Menurut Mozilla juga, Brazil, Colombia, Hungary, Mexico, Montenegro, Poland, Serbia, Spain, dan Venezuela bakal menjadi barisan awal negara-negara yang bakal mencoba FirefoxOS. Setelahnya baru mungkin Asia. Apakah Indonesia akan menjadi yang pertama di Asia? I dont think so *baca soal bundle di atas*

But it will be a very tough market for the Fox…

First Firefox OS phones side-by-side

FFxOS-ZTE-Open-Blue-movilzona_es

ZTE Open – image courtesy of movilzona.es

Anyway, berikut ini adalah spesifikasi ZTE Open

  • Layar 3.5-inch HVGA capasitive,
  • Qualcomm MSM7225A processor (ga tau clock speednya berapa tapi either 600-800MHz),
  • Kamera 3.2-megapixel
  • 256MB RAM
  • 512MB storage
  • Wi-Fi 802.11a/b/g/n
  • Bluetooth 2.1 + EDR
  • GPS
  • FM radio
  • 1,200mAh battery

dan ini Alcatel One Touch Fire, kurang lebih sama sih

  • Display 3.5″,
  • CPU 1 GHz Qualcomm
  • RAM 256MB
  • Internal Storage 512MB bisa ditambah via SD Card
  • Kamera 3.2MP

FFxOS-BeetleLite-FF_2Jpeg3

Alcatel One Touch Fire

Tinggal nunggu waktu saja handsetnya akan masuk Indonesia :)

Referensi tambahan:

 

Modem Error 619

Beberapa tahun lalu saya sempat posting mengenai modem 3G dan Telkomsel Flash. Namun yang berkomentar di sana kebanyakan rekan-rekan yang menanyakan tentang error 619 sewaktu modem berusaha koneksi ke jaringan data operator. Dan sialnya, error 619 itu kan dari O/S Windows sementara saya bukan pengguna Windows. Jadi susah juga mo simulasi kondisi dan bantuin jawab, akhirnya ya cuman modal googling ajah.

Dalam postingan ini, saya coba rangkum hal-hal terkait dengan error 619 itu.
Kira-kira error yang bakal muncul adalah seperti berikut:

Error 619

Error 619 di Windows

error 619: A Connection to the remote computer could not be established, so the port used for this connection was closed.

Nah, kalau lagi sial kena error 619 tersebut, apa yang sebaiknya kalian lakukan?

Paling mudah dulu, hal-hal yang terkait dengan operator

  1. Pastikan profil GPRS dan 3G nomor kamu aktif dan tidak terblokir. Caranya? Yah kontak operator kamu.
  2. Pastikan kamu berlangganan layanan data pada operator terkait. Dan pastikan juga layanan data itu sedang aktif, tidak sedang terblokir.
  3. Kalau kamu pengguna prepaid, ya pastikan pulsa kamu cukup. Sapa tahu kelupaan pas giliran perpanjang masa berlangganan paket data, eh pulsa ga ada. Akhirnya deaktif/kena blok deh.
  4. Pastikan kamu mendapatkan sinyal yang cukup dari operator kamu. Intinya no signal/bad signal ya no connection lah :)
  5. Pastikan setingan koneksi modem kamu benar, terutama Access Number serta APN-username-password nya. Caranya? Silakan baca manual modem kamu karena beda modem tentu beda menunya dan juga website operator kamu. Beda operator akan beda pula Access Number serta APN-username-passwordnya. Jangan males.

Eh, tapi emang ga bisa diharapkan juga yah soal males tadi itu  :) Ya udah berikut ini adalah setingan modem yang saya tahu dari beberapa operator GSM di Indonesia

-Telkomsel
APN: internet
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://www.telkomsel.com/customer-service/handset-setting

– 3 (three)
APN : 3data
Access Number : *99#
User Name : 3data
Password : 3data
http://www.three.co.id/otasetting/

– XL
APN: xlunlimited
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://xl.co.id/internet/tarifdasar/settingapndangprs.aspx

– AXIS
APN: axis
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://www.axisworld.co.id/devicesetting?lang=en

– Indosat
APN: indosatgprs
Access Number: *99#
Username & Password kosongin
http://www.indosat.com/Indosat_Internet/Indosat_Internet/Layanan_Internet_untuk_IM3_Mentari_dan_Indosat_Mobile

 

Yang agak susah, terutama buat yang awam berkaitan dengan driver modem, Windowsnya dan modemnya itu sendiri.
Jadi jika 5 hal di atas kamu sudah sudah pastikan dan sudah lakukan juga tapi masih dapat error 619, ya problem ada di modemnya.
Kasarnya si modem tidak melakukan apa yang diminta oleh Ms Windows kamu sebagai mana semestinya.
Yang perlu dilakukan biasanya adalah:

  1. Uninstall driver modem kamu sebelumnya
  2. Restart komputer (mungkin tidak perlu, ya tapi Windows gitu loh)
  3. Install lagi driver modem kamu
  4. Restart lagi ^_^
  5. Setting dengan benar koneksi modem kamu ke operator, lalu coba konek deh.

Kalau masih ga sukses juga, ya kepaksa ulangi lagi dari langkah 1.

 

Telkomsel R&D for LTE Services

TelkomselMinggu kemarin saya menghadiri sebuah acara di Hotel Gran Melia yang diprakarsai oleh Telkomsel. Dalam acara bertajuk "Telkomsel R&D for LTE Services" ini, Telkomsel berusaha untuk membuktikan keseriusannya untuk selalu siap taking a lead di industri telekomunikasi seiring dengan pesatnya peningkatan teknologi (terutama bidang wireless/selular) itu sendiri.
 
R&D ini merupakan proyek kerjasama antara Telkomsel dan Telkom  selaku induk perusahaan dengan para akademisi (diwakili oleh ITB, UI, ITTelkom) serta mitra produsen perangkat telekomunikasi yaitu NSN, Ericsson, ZTE dan Huawei. Selain kick off R&D, diacara ini dilakukan pula demo LTE (long Term Evolution)  itu sendiri (menggunakan perangkat dari Huawei yang di pasang di Jakarta) serta Dual Carrier HSPA+ yang dilakukan di Medan (Ericsson) dan Denpasar (NSN). Bisa dibilang ini adalah roadmap Telkomsel untuk tetap memimpin pasar layanan broadband berbasis selular yang saat ini telah dinikmati oleh sekitar 16 juta dari total 86juta pelanggannya. Layanan broadband existing sendiri saat ini menggunakan jaringan 3G dengan penggunaan lebih dari 5000 Node B atau BTS 3G.
 
 
“Kesiapan dalam mengujicoba teknologi terbaru ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband.”, demikian kata Dirut Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.
 
 
Acara ini dihadiri pula oleh Menkominfo Tifatul Sembiring yang selain memberikan sambutan (menurut saya sih agak-agak ga nyambung) juga berkesempatan mencoba beberapa demo di antaranya 3D streaming, game online (saya ga memperhatikan apakah Pak Menkominfo sempat maen Counter Strike pa ngga :P) serta demo vending machine. Kebetulan sekitar 1-2 minggu sebelumnya saya sudah mencoba menggunakan vending machine sejenis yang ditempatkan di Plaza Semanggi lantai 2. 
 
Pasar layanan broadband wireless berbasis GSM di Indonesia ditandai dengan dikenalkannya jaringan UMTS 3G/W-CDMA. Kecepatan transfer data jaringan 3G mencapai 384 kbit/s di kondisi ideal. Ini merupakan versi upgrade dari GPRS yang sudah dikenal masyarakat sebelumnya. Teknologi 3G ini kemudian berevolusi ke HSDPA/HSUPA dan HSPA+. Teknologi tersebut terus berevolusi ke Dual Carrier HSPA+ (42Mbps), Multi Carrier (84Mbps), dan Multi Carrier yang didukung antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) 2×2 (168 Mbps).
 
Nah, LTE (Long Term Evolution) ini merupakan lompatan besar di teknologi broadband celuller yang kemudian disebut sebagai pre-4G (masih belum full 4G kok ^_^). Dengan LTE, layanan data dapat diakses dengan kecepatan hingga 172 Mbps, sementara LTE Advance menawarkan kecepatan hingga 300Mbps, 600Mbps, bahkan 1 Gbps dengan teknologi Multi Carrier dan MIMO 4×4. Sebagai analogi pada kondisi ideal, jika kamu termsuk tukang download, maka sebuah file iso Linux sebesar 700MBytes (setara dengan sekitar 5600 Mbits) dapat kamu download dengan waktu hanya 33 detik menggunakan LTE 17Mbps. Wow!
 
Jika saat 3G dikenalkan dulu, layanan/konten yang dikedepankan diantaranya adalah Video Call, Video On Demand, Video Conference sampai dengan Location Based Service (LBS). Dengan evolusi LTE ini maka layanan-layanan yang lumayan haus bandwidth akan dapat solusinya. Mo VoIP, Online Gaming, Telegeoprocessing. Layanan High Definition (HD) video streaming  juga dapat menjadi primadona.
 
 
LTE dan Dual Carrier HSPA+ diprediksi akan membawa perubahan industri telekomunikasi cukup signifikan, di mana pada era LTE perkembangan layanan berbasis data akan semakin pesat seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi akses tersebut. Perkembangan layanan berbasis data juga ditentukan oleh berbagai aplikasi/service layer, seperti: teknologi IP Multimedia Subsystem (IMS), Service Delivery Platform (SDP), dan Cloud Computing. Di sisi lain, untuk mengembangkan berbagai layanan ke depan, operator membutuhkan dukungan dari mitra kerja, seperti: penyedia konten, aplikasi, dan tentu saja adalah penyedia device/terminal aksesnya.

Howto: Setup Huawei E220 HSDPA USB Modem with Leopard

In my previous post, I wrote that I was having trouble to get ZTE MF622 work on my Leopard. Not solved yet until now. 

Today, Derry was kindly enough to lend me his Huawei E220 HSDPA Modem. It’s Telkomsel Flash modem package but already been unlocked. So, I can use any SIM card from any available GSM operator. But unfortunately, the E220 driver for Mac from Telkomsel is not working on Leopard. So, I need to google to find the suitable driver for that.

So, how to install Huawei E220 HSDPA USB modem on Mac OSX Leopard:

  1. Download the driver here or here (add .dmg after the file name)
    E220.dmg
  2. Extract the package file (E220.dmg) and run the file "Mobile_Connect_Drv_App.pkg"
    Run installer
  3. Follow the wizard
    Continue
  4. Read the agreement, and continue if you agree
    Agree

    Aggree

  5. Select installation destination
    Agree

    Aggree

    Password

  6. Continue Installation

 

How to setup GPRS/3G/HSDPA connection with Huawei E220 on OSX Leopard:

  1.  Insert the SIM card into the data card. 
  2. Connect the data card to your PC. 
  3. Open the Finder window, and select Mobile Connect in the Application directory. 
    mobile connect
  4. Then launch the management program of the Mobile Connect. If the Personal Identification Number (PIN) code of the data card is locked, the system displays the Verify PIN dialog box for you to enter the PIN code. 
  5. If you enter wrong PINs for three consecutive times, the system displays the PIN Unblocking Key dialog box for you to enter the valid PIN Unblocking Key (PUK). Then the Mobile Connect interface is displayed.

    Note: 

    • If you enter wrong PUKs for ten consecutive times, the SIM card is invalid permanently
    • The PIN and PUK are delivered with the SIM card provided by your service provider. For details, consult your service provider.
  6.  Now, we create a profile. From Mobile Connect UI above, click on Setting button
    Create profile

    Click on New button
    I’m using Telkomsel Flash service, therefor I create a profile like picture above.
    Dont forget to use PAP as Authentication method.
    Click Save then OK if you finish creating profile

  7.  Select the profile you want to use and click Connect
  8. During the dial-up access, the Mac OS X system requires you to enter the account and password of the system administer. You can access the Internet only when the correct account and password are entered.
  9. When you access the internet successfully, the system displays the prompt, saying “Connection successful!”.

  10. IMHO, I think Huawei have better english in the UI compare to his ‘brother’ :D This is what i’ve got from MF622 UI :P Connect estalish
  11. Voila! Now I’m connected to Telkomsel Flash network

  12. When you try to browse for the first time after connected, you will be redirected to http://flash.telkomsel.com/id/HalamanUtama.php.
    Choose the package you want.

  13. You’ll have this page after finish selecting a package
  14. Checking IP
  15. Start browsing

That’s all. I hope this tutorial can help you (the Leopard & Telkomsel Flash users) to setup Huawei E220 modem on your Mac :)

 

Read this post on my new blog
http://nuy.nurikidy.com/2008/05/21/howto-setup-huawei-e220-hsdpa-usb-modem-with-leopard/