Mozilla Summit 2013 – Day 02

Antri kopi pagi *slurrrp*

Halo halo
It’s day #2 of Mozilla Summit 2013.

I choose to take less photos but take more notes because there’ll be a lot of interesting topics in day #2. I mean technical related topic because we have Innovation Fair. Up until the second day, this summit is a perfect reminder of how brilliant the mozilla contributors are and and a wake up call how much of a n00b I really am. So much to learn and it’s like burning me inside (in a good way).
Yosh!!!
Keynotes di hari kedua ini penuh demonstrasi produk. Sebut saja ada WebRTC, Simple Push, Firefox OS Marketplace, App Manager, AppMaker, Shumway, games berbasis HTML5.

And then The Innovation Fair!

I saw many projects – i mean [highlight]AWESOME PROJECTS[/highlight] – that i (probably you too) haven’t heart before. If you’re there you know what i mean, there were “WOW!!” appluse, whistle everywhere in the room. And there are also gasp, interviews, note taking, asking questions rapidly like a machine gun to the developer because their projects are just simply … awesome.

Some of them might say “Ah, it’s just a toy. I built it for fun coz at that time i have nothing to do
Daaa,
kalo iseng ajah dah sekeren itu gimana jadinya kalo mereka pada serius :P
Beneran, jadi ingat ke masa-masa lalu waktu bisa alokasi waktu senggang untuk bikin project-project iseng/experimen ^_^ (apa lagi kalo lihat film Code Rush :P). I’m trying to get those days back to my life now! FTW! :P

Saya mulai dengan [highlight]Lantea Maps app[/highlight] yang dihubungkan dengan kontrol fisik dibuat menggunakan MaKey Makey. Developernya bilang ini cuman proyek iseng saja, Makey Makey mengingatkan saya ke maenan bread board dengan segala printilan elektroniknya di kelas teknik digital-nya Pak Bambang sewaktu masih sekolah dulu. Si kontroler Makey ini tugasnya untuk zoom out/in serta geser layar kiri kanan atas bawah

Belajar bagaimana tim Jepang yang sukses membajak satu display untuk demo HTML5 game lengkap dengan xbox controller. Perangkat gamenya sendiri dibuat menggunakan Panda Board. Tim Jepang juga mendemokan gesture control menggunakan sensor leap motion (dan saya lupa order barangnya padahal yg jual di amrik juga :( ). Ini semacam versi primitif gesture control di film Minority Report lah. Gila emang tim Jepang ini.

photos by bkerensa
photos by bkerensa
photos by bkerensa
photos by bkerensa

Ada Talkilla, project ini adalah salah satu contoh penerapan WebRTC. Nah kalo kamu pingin nyobain Talkilla, tinggal akses ke sini. Cuman, kamu harus menggunakan Firefox 25 ke atas.

Ada [highlight]Appmaker.[/highlight]
Appmaker ini semacam WYSIWYG GUI/IDE untuk membuat Firefox OS app. Masih dalam tahap pengembangan tapi sangat-sangat potensial. Di versi ini kamu sudah bisa menggunakan beberapa utama dari WebAPI HTML5. Cukup drag and drop juga untuk membuat layout tampilan app kamu. Yah bisa dianalogikan kaya pake Ms Visual Studio, Dreamweaver n sejenisnya deh :)

Panda Chassis & Mozpool, sebuah proyek yang merakit kumpulan Panda Board menjadi semacam blade server. mounting rack chassisnya ini adalah project open source yang disebut sebagai Panda Chassis itu tadi.

photo by @belutz
photo by @belutz

Firefox Metro, ini touch based browser yang optimized untuk perangkat Windows 8.x. Designnya alus banget dan minimalis, ini yang bikin saya tertarik. I love simplicity.

[highlight]Firefox Australis[/highlight]. Ummm, sama kaya Metro mending kalian nyobain sendiri atau lihat video berikut deh biar tau gambarannya :)

OpenNews, ini bukan produk fisik/aplikasi. Dimotori oleh Erika Owens, OpenNews adalah sebuah gerakan yang mengajak kita untuk membangun sebuah ekosistem yang membantu kegiatan jurnalistik berkembang di era open web ini. Erika kerenn :P

Dan masih banyak lagi yang saya ga sempat mampir *dan saya menyesal berat ninggal kamera di kamar, untung masih bawa voice recorder karena nyatet sudah ga sempat juga, keburu exiting*

Karena sibuk ngider serta “interogasi” dari satu meja ke meja lain, di hari kedua ini saya praktis cuman ikutan 1 kelas fulltime. Topik kelas di hari kedua ini ga kalah banyak dibandingkan hari pertama. Namun ada satu ganjalan. Sebenarnya saya berharap perwakilan dari almamater sekolah saya bisa join kelas 3D GameLab Open Badges. 3D GameLab Open Badges ini dapat digunakan di proses belajar mengajar terutama di sekolah. Lisa Dawley yang memberikan materi di kelas ini backgroundnya juga dari pendidikan.
Tapi sayang orangnya entah pada ngilang kemana, jadi cukup kecewa  sih. Padahal ini kesempatan yang could only be one in a lifetime. Mumpung di sini gitu loh *sigh*

Di akhir acara hari itu saya join kelas “Level Up with Firefox Student Ambassadors” yang herannya ga ada aktivis FSA Indonesia yang join kelas ini. And  I was like the only one that has no relationship with any education institution in the class. Buset deh he he he he.

Eh engga ding, si Rara kan dokter n di akhir kelas ada @eriskatp ma @akkuderry yang kemudian muncul. Sayang mereka ini statusnya masih highschool student, sementara FSA untuk studentnya lebih nyasar ke level mahasiswa. Tapi program FSA ini terbuka juga untuk guru, jadi level SMA pun masih bisa masuk.

Di hari kedua ini, acara malamnya terbagi menjadi dua.
1. Maen ke Great America yang temanya hari itu soal Haloween.
2. Nonton film Code Rush yang menceritakan sejarah project Mozilla

Tadinya pingin ikut ke Great America, tapi apa daya harus remote kerjaan kantor. Cukup banyak hal yang harus di review plus kayanya saya jetlag-nya telat, jadi kesempatan lah buat nambah waktu tidur :)

Great America
Great America Halloween Haunt!

Tapi ada satu hal yang membahagiakan peserta dari Asia di hari kedua ini. ADA NASI di menu makan malamnya!!! Nyicip nasi putih + kari ama nasi briyani deh (entah briyani/tandoori pokoke nasi! –mode wong ndeso asli–)

What an exiting day

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Mozilla Summit 2013 – World Fair & Classes

Seperti yang saya sebutkan di postingan saya sebelumnya bahwa agenda hari pertama Summit ini ada 2.

Yang pertama adalah World Fair.
The World Fair is a way for participants to showcase where they come from and/or what they are doing and for others to connect and get curious. Dan ga cuma mengenai kebudayaan negara, tapi apa yang sudah kita lakukan di komunitas negara masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa foto yang saya ambil dari acara world fair ini. Beberapa foto lainnya adalah hasil jepretan Mozillians lain yang kebetulan ada saya di sana :P *i’m not a self portrait guy*

Photos taken by other Mozillians during #MozSummitFair

photo by Hu Changyu Mozilla Indonesia Mozilla Summit
Mozilla Summit 2013 Mozilla Summit 2013 IMG_1148
IMG_1162 IMG_1141  Mozilla Summit 2013
 Mozilla Summit 2013 Mozilla Summit 2013  Mozilla WPR

Yang kedua adalah kelas dan diskusi.
Nah yang ini buanyak banget topiknya, padahal baru juga hari pertama. Berikut ini daftarnya

[checklist]Ecosystems(s) In Our Image[/checklist]
saya ga sempat masuk kelas ini, jadi ga tau topik yang didiskusikan secara detil apa saja.

[checklist]Building a Web Literate World[/checklist]
ini kelasnya para aktivis webmaker :) Intinya mengenalkan “web” ke publik dengan cara semudah mungkin. Ga harus menjadi programmer untuk dapat membuat sebuah website/homepage.

[checklist]What does “Mozillian” mean?[/checklist]
Hmmm, ini diskusi mengenai “jati diri” hehehehehe. Intinya kapan sih atau apa sih yang dibutuhkan supaya kita bisa disebut sebagai “Mozillian”? Apakah orang-orang yang kerja di Mozilla? para developer yang nyumbang source code ke proyek-proyek Mozilla? Para ReMo? SuMo? Atau orang yang sekedar menggunakan produk-produk Mozilla boleh disebut atau menyebut dirinya sebagai Mozillian? Ini penting untuk identitas sebuah komunitas.
Bagi saya sih ga segitu penting. Saya cukup komitmen dan konstan berkontribusi (hey there are many ways to contribute and it’s not about code or being tech wizard or geek)

 IMG_7410

Mozilla Summit 2013 Santa Clara Day 1
flickr photo from othree

flickr photo from othree
flickr photo from othree

[checklist]The Web We Want[/checklist]
Ini juga soal “jati diri” hehehehehe. Intinya “web” seperti apa sih yang kita inginkan? Yang cuman boleh/bisa dibuka pake browser khusus seperti jamannya Internet Explorer dulu atau yang kudu install plugins khusus supaya bisa akses layanannya? (barang-barangnya microsoft/oracle lagi deh jadinya)

[checklist]Firefox OS in 2014 and beyond[/checklist]
Firefox OS sedang menjadi topik hangat terutama di kalangan Mozillian. Sebagai ‘orang telco’ tentu saja saya ga akan melewatkan kelas ini. Yah ada sedikit hal yang tidak sesuai harapan karena kelas ini lebih membicarakan teknis fitur apa yang ingin dipunyai oleh Firefox OS, tools yang membantu mengembangkan Firefox OS maupun app-nya tidak ada pembicaraan sama sekali mengenai bagaimana strategi Firefox OS ini akan dipasarkan secara global. Yah mengingat kita saat ini seperti semut diantara gajah Android dan iOS. Not to forget Windows Phone and the dying Blackberry.

[checklist]Privacy, Security and Data: Pragmatic Innovations for Users and the Web[/checklist]
Diskusi mengenai bagaimana membuat produk-produk yang keren, layanan maupun UX dengan jaminan privasi tinggi serta mempunyai tingkat keamanan yang bagus.

[checklist]Amplifying Mozilla: From Wearing T-Shirts to Sharing Online[/checklist]
Intinya di kelas ini bagi-bagi t-shirt gratis!! aarrrghhhh how could i know? saya sedang serius di kelasnya Lakatos n ga memperhatikan kelas-kalas lain lagi ngapain.

[checklist]User Personalization[/checklist]
Ini sebenarnya nyambung dengan privacy. Di era web/internet ini apa saja sudah lumrah untuk di-personalisasi. Namun seringnya hal ini diikuti oleh data tracking yang diluar kontrol kita sebagai user. Nah di kelas ini kita diajak berdiskusi mengenai bagaimana Mozilla membantu para pengguna internet terkait dengan User Personalization ini.

[checklist]Localizing with L20n[/checklist]
kelas ini ditujukan untuk para localizer beradaptasi dengan teknologi baru yang digunaka
 

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Mozilla Summit 2013 – D01

MozSummit 2013 Santa Clara – Day 1

cgksinjpy_20131003143956_31550-800
Mozillians @ Narita

NH1076 yang membawa rombongan kami dari Narita tiba di SJC sekitar jam 11.30an siang GMT-7. Setelah mengantri proses imigrasi yang cukupppp laaaamaaaaa akhirnya kami bisa keluar bandara juga. Total peserta summit ini mencapai 1800 orang terbagi di 3 kota di 3 negara. Santa Clara-Amerika, Brussel-Belgia serta Toronto-Kanada. Selain saya Rara dan Kosha dari Jakarta. Kemudian Eriska, Aditya, Dwi dari Malang, Benny dari Surabaya Chit dari Myanmar, Premp dari India serta sebagian tim dari Jepang (menurut Takeshi Hamasaki, sebagian lagi berangkat dari Haneda).

#MozSummit #MozSummit2013
at SJC w/ @eriskatp

Sampai di Marriot pada checkin hotel dan registrasi summit. Di sini ketemu si Andy @Belutz kluyuran di lobi yang ternyata jadi site host MozSummit. Dipikir-pikir, pentolan Ubuntu Indonesia ini adalah satu-satunya WNI yang jadi site host Mozilla Summit :P Ketemu Alex Lakatos dari Romania, aktivis Mozilla yang bikin desain kaos yang kita pakai hari itu.

isi welcome kit Mozilla Summit 2013 (courtesy of ly2314)

Habis itu udah deh ngider sana-sini meeting people yang selama ini mungkin cuman kenal di forum/milis/irc saja. Jam 6 sore waktu setempat acara makan malam dimulai. Udah deh peserta pada tumplek blek cukup banyak. Dan masih banyak lagi peserta yang baru landing pada malam hari. Misalnya saja rombongan dari Taiwan dan India. Saya sendiri baru masuk kamar seiktar jam 2 pagi setelah hampir lupa waktu ngobrol ma yang lain. Ada cerita seru dari Jayakumar dari India soal dia salah packing, even-even Mozilla di Malaysia dari Mohd Fadzil, dan banyak lagi lainnya. It was fun and couldnt wait for the upcoming days.

10084268925_7a9e19c806
Welcome Dinner D-0

Hari pertama diawali dengan kegiatan jalan-jalan rame-rame keliling seputaran hotel. Ini bukan acara resmi sih, kebetulan Roland dan Ludo punya ide photowalk, jadi sapa ajah yang mo ikutan tinggal gabung ajah di lobi jam 6:30. Dan jam 6:30 di sana berasanya jam 4 pagi di Indonesia. Brrrrr dinginnnnn bahkan buat alumni bocah gunung kaya saya ini.

10097245206_4fb6ce8bfe
Good Morning, Marriott Santa Clara

 

Kelar photowalk dan kemudian sarapan dengan menu yang butuh adaptasi perut (FYI, malam sebelumnya masih ada ‘nasi’) Mozilla Summit 2013 pun resmi dibuka. Tristan Nitot memberikan sambutan selaku host di Santa Clara. Intinya sih bagaimana cara menikmati MozSummit kali ini hehehehehe. Sederhana saja kok

[highlight]1. Participate!![/highlight]
of course, what’s the point being in the summit if we’re not participating, not attending any class, not talking to the others?

[highlight]2. Make easier for other to participate[/highlight]
Hmmm, kurang lebih ada 114 bahasa yang digunakan oleh para peserta summit. Ga semuanya bisa atau mahir berbahasa Inggris, jadi speak slowly and try to get each other point and understanding :) Buat 2 adik saya si Eriska dan Deryan yang ikutan ini moment bagus untuk berlatih berbahasa Inggris serta interaksi n bersosialisasi dengan foreigner. We’re foreigner too :)

Hal berikutnya adalah be helpful each other and of course have fun :)

Sesi dari Nitot kemudian dilanjutkan dengan teleconference dengan Mitchell Baker yang saat itu berada di Brussel.

Mitchell mengajak para Mozillians untuk sedikt flashback jaman dia merintis Mozilla Foundation dulu serta mengingatkan kembali mengenai What Makes Mozilla “Mozilla”.

Bingung? Engga sih malah seru bahasan serta filosofi yang terkandung di dalamnya, coba kalian ada di sana yah? :P hehehehehe.

Mengambil bahasan [highlight]The Nature of Mozilla[/highlight], Mitchell Baker menyampaikan misi Mozilla yaitu  “[highlight]to build internet the world needs. Internet that is open, innovative, internet where people come first, have same opportunities and where people have as much as control over their online life[/highlight]”. Dan ini membuat Mozilla menjadi sebuah organisasi yang unik. Mozilla ini bukan institusi komersial yang berusaha mencari keuntungan finansial, dia juga bukan lembaga pemerintah/government juga bukan NGO (Non Government Organization).

[highlight]The heart of Mozilla is a global community with a shared mission. Build the internet the world needs.[/highlight]

Sesi berikutnya dibawakan oleh Brendan Eich (you know, the who INVENTED JavaScript!) yang memaparkan tentang roadmap Mozilla hingga 10 tahun ke depan serta harapan-harapan dari Mozilla terhadap para kontributornya untuk mendukung roadmap ini.

Jika pingin tahu lebih dalam mengenai Mozilla, misi serta kegiatannya bisa baca dari tautan berikut ini sih.
Mission
History
Manifesto

Setelah sambutan-sambutan selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan World Fair. Di acara ini, peserta/tim dari masing-masing negara akan mendapatkan meja dan kita diminta menampilkan apa saja sesuai dengan kreativitas kita sendiri di meja ini. Bisa berupa suvenir dari negara masing-masing, demo aplikasi ataupun materi/slide presentasi mengenai even-even terkait Mozilla di negara tersebut. Ada juga meja-meja yang tidak mewakili negara manapun tapi topik-topik khusus seputar Mozilla. Misalnya ada meja dari tim WoMoz (Women of Mozilla), Hackspace, Open News, Open Badges dll.

Meja tim korea dengan aplikasi how to write your name in korean (courtesy of @mozchanny)

 

making your own pin
making your own pin :) (courtesy of Kevin-WY)

 

Meja tim Indonesia yang heboh gelar berbagai macam suvenir (courtesy of @bennychandra)

Selesai makan siang, acara dilanjutkan dengan diskusi intensif yang menghadirkan berbagai macam topik. Jadi buat siapa saja yang pingin ikutan dikusi tersebut tinggal masuk ke kelasnya saja. Kalo ternyata dirasa pingin ganti topik tinggal pindah kelas yang lain sih. Istilahnya mo hop-on hop-off antar kelas juga silakan asal ga berisik dan mengganggu saja. Yang ada juga saya terbawa diskusi dan ga sempat mikir untuk ninggalin kelas demi ikut kelas yang lain.

So far saya ikut kelas What does “Mozillian” mean, Firefox OS in 2014 and beyond serta telat masuk di Localizing with L20n. Alhasil di sore hari badan rasanya capek banget yang membuat saya tertidur di Lounge Space dan kelewatan acara foto bareng di halaman hotel. Ah egp lah ma foto-foto, i took too many already in day one and a lot of ideas filling up my head. Benar-benar banyak manfaat yang bisa didapat di MozSummit ini.

salah satu pojokan Lounge Space – Marriott Santa Clara eat n drink whatever you want, open 24 hours, WiFi included :P (courtesy of ly2314)

Setelah makan malam acaranya sih bebas. Ada yang sepertinya jalan-jalan ke San Jose, ada yang ngobrol-ngobrol di teras, ada juga yang berkaraoke ria :) Hahaha, niatnya mo duet nyanyi ma @rara79 apa daya ga kebagian giliran karena waktu keburu habis. Malah si @belutz yang sempat rock the night menyanyikan I Remember You-nya Skid Row

Skid Row’s I Remember You cover by @belutz :)

Kelar karaoke ya lanjut ngobrol-ngobrol lagi dengan people around the world dan kembali saya masuk kamar sekitar jam 2 pagi.

Metallica!
akhirnya malah ngobrolin Metallica di malam yang dingin buanget itu dengan Mozillian dari Serbia :P Dan saya masih belum sempat nonton film Metallica: Through the Never

Beberapa foto dari kegiatan welcome dinner dan photowalk bisa lihat di flickr saya.
 

Mozilla Summit Stories:

Side Story:

Buggy & Connecting Flight

Pernah mengalami saat-saat menegangkan saat bepergian dengan connecting flight dari maskapai penerbangan yang berbeda? Nah Rara, Eriska dan saya punya satu cerita menarik.

2 Oktober kemarin Rara, Eriska dan saya berangkat ke Santa Clara dengan rute Jakarta – Singapura – Narita, Jepang – San Jose, California. Di Soekarno-Hatta, Rara dan saya ditawari petugas Garuda untuk ikut penerbangan ke Singapura yang jam 6 sore. Tawaran ini akan memudahkan kami di Singapura supaya punya waktu transit yang cukup karena kalo ikut itenerary awal, kami nyaris ga punya waktu transit. Landing di Singapura 23:45, jam 00:45 dah take off lagi ke Jepang.

cgksinjpy_20131002205309_21532
Gerakan offline sejenak itu memang benar

Hal itu ga bisa saya lakukan karena saya harus berangkat bareng Eriska no matter what. Sementara Eriska masih di Surabaya dan pesawatnya baru akan mendarat di CGK sekitar jam 5 sore. Belum lagi petugas Garuda di Surabaya rada-rada oon soal bagasi. Mintanya langsung ke San Jose lha kok malah disuruh ambil di Singapura, abis itu disuruh ambil ke Narita. Buset dah. Kalau saja petugas Garuda di Surabaya ga oon, kami bertiga bisa ikut flight jam 6 (Eriska bakal dikit lari-lari sih)

Jadilah kami tetap ke itenerary awal dan saya sudah wanti-wanti kalo di Changi nanti kita bakal jadi atlet marathon dadakan. Pindah dari T3 ke T2 Changi itu jarak yang cukup jauh. Dan saya juga ga tau skytrain-nya masih jalan apa ngga jam segitu. Dan benar saja, sesaat sebelum persiapan landing, kami bertiga diminta oleh pramugari Garuda untuk pindah ke barisan depan. Kenapa? Supaya kita bisa keluar pesawat lebih dulu untuk mengejar penerbangan berikutnya. Kru garuda pun sudah koordinasi dengan kru ANA yang sudah standby di T3 Changi.

Kembali teringat pengalaman beberapa tahun lalu di Eropa. Saat itu penerbangan saya dari Paris ke Frankfurt delay, sehingga nyampe di Frankfurt amat sangat mepet dengan penerbangan saya selanjutnya ke Singapura. Lari-lari deh di bandara. OMG, it’s gonna be SSDD.

Begitu keluar pesawat kami bertiga langsung mulai lari untuk mencari letak skytrain serta arah ke T2. Berasa banget karena berat ransel saya saat itu 8.7kg :( Tapi ternyata penderitaan kami ga sampe 2 menit karena di ujung lorong sudah ada staf ANA yang unyu menunggu kami. Ga cuma itu, kami disediakan angkutan (yang disebut sebagai Buggy Car) yang akan membawa kami ke T2. Dari bayangan harus lari marathon, kami sedikit kebut-kebutan di buggy car disertai tatapan aneh para pengunjung Changi malam itu….

cgksinjpy_20131002220545_21538
kok bisa-bisanya mereka cengengesan gini padahal terancam ketinggalan pesawat

Masalah belum berakhir. Di transfer desk, saya lupa kodepos Marriot Santa Clara. Sepertinya efek adrenalin neh :P Kertas-kertas ada di koper atau somewhere deep inside my backpack. Gadget rata-rata masih posisi dimatikan dan WiFi Changi malam itu seakan-akan ngeledekin kami. Beruntung terminal free Internet di dekat transfer desk berfungsi lancar semua. Fiuhhhhh. Dan yang melegakan adalah NH902 malam itu diberitakan delay 10-15 menit. Horeeeeee :P

Alhasil sepanjang 7 jam flight ke Jepang saya pilih tidur saja selepas makan malam.

cgksinjpy_20131002203809_21530 cgksinjpy_20131002204551_21535 cgksinjpy_20131003042918_31541
cgksinjpy_20131003063234_31545 cgksinjpy_20131003033625_9520 cgksinjpy_20131003041218_31540

 

[box type=”note”]Untuk kru Garuda GA 836, kru ANA kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tanpa bantuan anda, kami mungkin malah akan tertinggal pesawat.[/box]

Firefox OS akan segera hadir di lebih banyak negara

Halo semua,

foxy-splash-125Dah mayan lama juga ga posting. Sebenarnya saya lagi pingin nulis banyak mengenai even Mozilla Summit 2013 di Santa Clara, USA awal Oktober kemarin. Cuman belum sempat merapi-rapikan catetan. Lagipula saat ini saya masih di Singapore belum kembali ke #Room41. Abis ini deh.

Saya mo coba berbagi berita dikit mengenai Firefox OS, salah satu topik yang hangat dibicarakan di Summit kemarin (dan setahu saya ada 3 orang wakil Indonesia yang memenangkan Firefox OS phone keluaran ZTE kemarin. Bravo!!)

Mengutip blog Mozilla , Firefox OS akan hadir di lebih banyak negara. Seperti yang diketahui saat ini sistem operasi ponsel besutan Mozilla ini hadir di Spanyol, Polandia dan Polandia. Ponselnya sendiri dibuat oleh ZTE (ZTE Open) dan Alcatel (One Touch). Sementara itu Brazil dan 3 negara Amerika Latin lainnya ditargetkan sekitar kuartal ke-4 2013 ini.

Peluncuran Firefox OS ini diklaim banyak menuai sukses. Thomas Kiessling dari Deutsche Telekom Polandia membenarkan hal tersebut. Dia juga menambahkan bahwa ponsel Firefox OS diharapkan akan segera memasuki pasar Jerman, Yunani dan Hungaria.

Firefox OS ini awalnya ditargetkan untuk para pelanggan feature-phone (kasanya henpon-henpon jadul ala nokia 3310 lah :P) supaya dapat tetap menggunakan handset murah tapi sudah dapat terkoneksi dengan internet. Yah sesuai dengan prinsip Mozilla itu sendiri sih :)

Indonesia kapan?
Hmmm saya sendiri kurang tahu karena hasil berbicara dengan beberap orang staff Mozilla di Santa Clara kemarin tidak menyimpulkan apapun. Sepertinya Indonesia belum diutamakan saat ini karena secara pasar ponsel, kita ini sudah menjadi target pabrikan-pabrikan besar. Sementara kalau diamati, negara-negara tempat Firefox OS diluncurkan justru yang kurang dilirik pabrikan-pabrikan tersebut. Yah mungkin juga saya berdiskusi bukan dengan orang yang tepat.

We’ll see.
Gara-gara demo di booth tim Jepang saja jadi ngubek-ngubek Singapore nih nyari Pandaboard, mayan mahal juga yah?

moz15years-420px

Mozilla Summit 2013 – p1

summit2013-230x200This’s year I had a chance to attend Mozilla Summit at Santa Clara – USA.
Long flight from Jakarta not making me tired at all, the sessions that we will have in the morning is like pushing my adrenalin. So exciting.

After a long complicated flight, we savely arrived at San Jose Mineta Airport.
Why complicated?
Well, first me, @rara79 and @eriskatp had Jakarta-Singapore-Japan flight with only 1 hour time between the flight. If we have to run from Changi T3 to make a transfer at T2, we wont make it. Thank God ANA Airlines staff has waited for us at the gate and take us to T2 right away using a buggy car.

Saved.

Second, we had 8 hours transit at Narita, Japan. But that’s fine. We spent the time by visiting Naritasan Shinsoji Temple, an amazing heritage of Japan. We met other team from Indonesia (Benny Chandra, Dwi, Aditya, Aji) in here along with fellow Mozillian from Japan (Takeshi kun and team), India and Myanmar.

So now here I am.
Far far away from home in the heart of Silicon Valley and cant wait the summit to begin.

I’m making documentation for this Mozilla Summit. You can see it in my instagram, facebook or flickr account. Just search for tags #MozSummit #MozSummit2013

Arrive at San Jose Airport @rara79 at San Jose Airport
@cengakarux, @rara79 and @eriskatp at San Jose Airport @cengakarux, @rara79 and @eriskatp at San Jose Airport
me & @eriskatp at San Jose Airport me & rara79 at at San Jose Airport
mozsummit_sanjose_20131004030736_007 waiting for the bus to Mariott
waiting for the bus to Mariott With Alex Lakatos

Mozilla Summit Stories:

Side Story: