S*i*netron bin setantron

“Saya minta pemungutan suara ini diulang”
“Gimana sekolah maju dan hebat, kalau ketua OSIS-nya saja penyakitan kaya gini”
“Dasar buta!!!”

Astaghfirullah ….

Kalimat-kalimat di atas adalah kutipan dari iklan s*i*netron yang sedang tayang di salah satu TV nasional yang mengusung topik pendidikan. Dialog yang melecehkan seragam pramuka yang dikenakan artisnya. Inilah yang di expose dan didramatisir oleh sebagian besar tanyangan s*i*netron bin setantron di TV kita. Buat kamu-kamu yang sekarang berperan sebagai orang tua, masih tutup mata kalau putra-putri kalian tercinta dicekokin dengan tayangan semacam ini? Dari jaman Marshanda pake baju putih merah sampe Cecep Reza sukses mempertahankan bentuk badan di Extravaganza, sudah ada adegan anak SD malakain atau ngasarin teman-temannya. Anak SMP kemudian anak SMA. Anak SD dah maen pacar-pacaran. Bujubune ….

TPI dalam situsnya yang berisi ulasan s*i*netron bersangkutan tidak menyebut “Ikitemasu, 15-sai” atau Inoue Miyuki sebagai sumber “Kisah Nyatanya”. Cuman teks “Kisah Nyata” dan judul versi Indonesianya saja yang juga dijadikan judul yaitu “Aku terlahir 500 gram & buta”. Malah saya curiga kisahnya sudah diplintir-plintir sedemikian rupa dan malah ga nyata sama sekali diluar keadaan bahwa Miyuki memang terlahir super prematur dengan berat 500 gr dan mengalami kebutaan.

Nyaris tidak ada lagi sinetron yang benar-benar sinetron. Contohnya yang jadul seperti Losmen, Pondokan, ACI kemudian Si Doel, Bajaj Bajuri, Keluarga Cemara atau yang berlatar belakang glamor tapi bagus kualitas cerita maupun akting pemainnya semacam Angin Tak Dapat Membaca. Sekarang, kebanyakan nurut saya … no more than rubbish. Mulai cerita yang nyontek dorama jepang/korea, nyadur buku tapi seperti di atas, sampe “adaptasi”/”terinspirasi” film hollywood, kualitas akting pemain yang karbitan. Aih …

Mana yang katanya “Televisi Pendidikan”??

Dan tayangan kurang mutu minus ajaran moral itupun kini mulai merambah dan mungkin akan meracuni negeri seberang. Laksana asap hasil illegal logging.

Saya yang tersiksa, pulang kerja pinginnya nyantai lihat tv, disuguhin banyak acara ga mutu. Belum lagi iklannya yang bejibun. Buset dah ….

Ganti-ganti channel semoga ada breaking news/headline news kalau tidak ya nunggu giliran acara sepakbola tayang *sigh* Thanks to cable tv provider, i can enjoy NatGeo, Discovery, Travel & Living and many news channel. Disney, Cartoon Network, Sports channel etc :) Ini baru tontonan berkualitas :)

Sedih juga perjalanan hidup Inoue Miyuki diplintir-plintir demi keutungan kapitalis seperti ini.
Para orang tua, guru … makanya galakkanlah membaca kepada putra-putri maupun anak didiknya. Mengutip kisah Dian Sastro, saya usul galakkan pula acara maen gobak sodor, bentengan, lompat tali, petak umpet, belajar berenang dan diving (2 ini khusus untuk Jakarta dan daerah aliran Bengawa Solo :P) … jangan nonton TV :)

Hmmm, kira-kira abis ini akan ada versi “terinspirasi” oleh kisah Hirotada Ototake atau Toto-chan ga yah?

ps: sempat capture pake digicam iklan s*i*netronnya, nanti diupload di youtube deh :)