2000km – Semarang

31-07-2010

Ini transit terakhir perjalanan kembali ke barat dari rangkaian posting 2000km. Melelahkan. Itu emang ga bisa dipungkiri dan tubuh ini sudah menunjukkan tanda-tanda batas kekuatannya. Serangan pertama adalah mengantuk. Di jalan Pati-Kudus-Semarang sempat break sebentar di sebuah SPBU untuk sekedar isi bensin dan makan roti dan ke toilet. Sementara Rara ke toilet, saya yg niatnya ngelurusin punggung doang di ubin putih nan adem dan nyaman malah kesirep. Ketiduran entah berapa lama :P

Giliran saya ke toilet diputuskan sekalian mandi saja. Toilet super bersih, terang dan luas kaya gini ga akan ditemukan deh di Jakarta. Airnya ga sesegar di Malang pa lagi di Magetan tapi it’s more than enough. Terakhir mandi sebelum kopdar Malang soale :P

Masuk Semarang sesuai perhitungan sekitar jam 12an. Tujuannya adalah Rumah Neng Ocha yang letaknya dekat Undip Tembalang. Karena ga memperhatikan jalan, akhirnya kami kelewat pintu tol  yang disarankan. Mungkin insting hehehehe jadi kami terus-terus ajah nyusurin kaligawe trus lho kok Raden Patah (lebaran kemarin sempat narsis poto-poto di sini), Jalan Pemuda nah sampai ketemu lagi dengan Tugu Muda dan Lawang Sewu. (Tahun kemarin sempat “nyasar” dari sini, tapi nyasar di Semarang itu enak karena tata kotanya membantu finding way out easily :P)

Ini beberapa foto yang sempat kami ambil waktu roadtrip kembali ke Jakarta setelah mudik lebarang 2009 lalu. Lokasi seputaran Raden Patah dan Lawang Sewu :)

Kota Tua
Rara di Kota Tua
Me at The Old Town
Bukan gaya, pas lagi mbetulin kacamata eh dijepret Rara. Lho kok berima?
Rara at Lawang Sewu
Rara di Lawang Sewu
Semarang gerah
Semarang gerah

Untuk mencegah nyasar Semarang part-2, si Rara telpon-telponan dengan Neng Ocha yang memandu kita dengan Selamat sampai Undip. Wow, Neng Ocha ini ternyata juragan kos lho sodara-sodara. Mantap. Masih muda dah jadi pengusaha. Ga kebayang deh masih kuliah, harus sambil ngurus  *keinget si Rendy jadinya*.

FYI, she’s taken, jadi kalian silakan gigit-gigit pintu ajah wek.

Sampai rumah Neng Ocha beneran deh saya langsung nggletak tidur. Sementara ibu-ibu (Neng Ocha + Rara) sepertinya asyik menggosip dan ketawa-ketawa ria :P

Selepas maghrib kita Neng Ocha, Rara dan saya mulai bergerak menjemput Didut dan pasangan (^_^) terus lanjut kopdar dengan blogger-blogger loenpia di Pondok Daun. Pas lapar pas kopdar di tempat makan, pas deh semuanya. Sampe sana sih sempat bingung mesti nyobain apa ajah saking banyaknya menu. Yang jelas mo kalap otak-otak tapi cuman kebagian 20 bungkus sharing.

Next time ke Semarang mesti konsentrasi wisata kuliner yang baik dan benar nih ^_^.

Thanks to Loenpia!

Makanan
Kuahnya agak terlalu manis kaya tongseng solo. Ini apa yah namanya?
Didut
Didut dah gede masih ngempeng ^_^
Munif
Munif ngeliatin Didut ngempeng
Stella
Stella yang Metal!!!
Nining
Nining konsentrasi ngaduk2 mie pangsitnya
Afiq & Mizan
Afiq & Mizan serius memperhatikan kali ajah mie yg diaduk Nining jadi steak
Het Lotob
Het Lotob
Foto Keluarga
Foto Keluarga & Tragedi Slam *perhatikan wajahnya sodara-sodara*

2 Replies to “2000km – Semarang”

  1. mas nuriiii, ditunggu lagi kedatangannya di Semarang…hihihi…rumah ocha udah jadi yang diatas, dan ndak perlu nyampur sama anak kost lagi dah :p

    1. siappppp
      ada kalendar rutin tahunan ga acara-acara di Semarang?
      Karnaval atau apa gitu sejenisnya. Wisata kuliner maybe :P

      *nyam*

Leave a Reply to ocha Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *